ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Kolintang SDN 011 Pukau Penonton Festival Seni

November 11, 2009 by  
Filed under Kutai Kartanegara

Share this news

LANTUNAN lagu Cari Jodoh (Wali)  membuat para penonton  yang hadir pada Festival Seni Kudungga itu terkesima, di Taman Budaya Samarinda Selasa (10/11) malam lalu.

Grup kolintang SDN 011 Tenggarong saat tampil mengisi waktu jeda Festival Seni Kudungga di Taman Budaya Samarinda.

Grup kolintang SDN 011 Tenggarong saat tampil mengisi waktu jeda Festival Seni Kudungga di Taman Budaya Samarinda.

Pasalnya lagu tersebut dimainkan dengan  alat musil tradisonal Sulawesi Utara  yaitu Kolintang yang dimainkan oleh siswa kelas lima dan enam SDN 011 Jl Selendreng Tenggarong. Hal itu terlihat dari beberapa penonton yang hadir ikut bertepuk tangan dan menyanyi mengiringi musik itu.

Faujiah, salah satu diantara penonton mengatakan penampilan grup kolintang SDN 011 Tenggraong tersebut bagus dan unik.
“Keren, ini sesuatu yang unik anak-anak SDN piawai mainkan kolintang,” ujar mahasiswa Unmul Samarinda itu.

Selain lagu Cari Jodoh, pemusik kolintang SDN 011 Tenggarong itu juga membawakan lagu Berkibarlah Benderaku, Sepasang Mata Bola, Hari Merdeka, Mimpi serta lagu tradisonal Kutai Buah Ara.

Kepala sekolah SDN 011, Margayawati mengatakan  bermain music Kolintang merupakan hal yang baru bagi sekolahnya karena alat music daerah Minahasa itu  baru dimiliki sejak akhir tahun 2008 lalu.
“Sejak maret 2009 ini para siswa mulai diajarkan memainkan kolintang,sebagai pelajaran ekstra. Dari kelas 1 sampai kelas 6 punya satu grup kolintang,” ujarnya.

Dikatakannya bahwa siswanya tersebut awal unjuk kebolehan pada  even Lanjong Art Vestifal di gedung Velyny Maret lalu, setelah itu pada Juni diminta tampil pada perpisahan MAN Unggulan Tenggarong di hotel Singgasana. Serta tampil pada Pawai Pembangunan Agustus lalu, kemudian tampil untuk menghibur acara Ramah Tamah HUT RI Pemkab Kukar.

Sementara itu guru atau pelatih  music Kolintang Agus Rismansyah yang juga tergabung dalam bengkel music tradisional kontemporer Topa Tenggarong mengatakan, awal melatih siswanya memang sulit. Terlebih alat musiknya berorientasi pada Etnomusikologi (music tradisional) yang jarang ditemui, tetapi atas kesabarannya dan karena semangat siswa yang tinggi  akhirnya  dirinya mulai berhasil menggarap music tersebut.
“Dalam tempo tiga bulan akhirnya garapan music ini Alhamdulillah mulai berhasil, dan bisa ditampilkan,” ujar pria 23 tahun yang akrab disapa Aci` itu.

Aci` mengatakan kedepannya akan mengikut sertakan anak didiknya jika ada festival seni . Saat ini dirinya mulai menggarap kolaborasi kolintang dengan angklung serta alat musik Gambus (tingkilan Kutai), semuanya dimainkan siswa SDN 011 Tenggarong.

“Kami juga  rencanakan pagelaran tunggal atau konser kolintang dan kolaborasinya, tapi waktunya belum tau mungkin pertengahan 2010,” ungkapnya. (hmp03)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.