ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

LPEI Lakukan Pendampingan Desa Devisa di Desa Beringin Agung Samboja

November 8, 2023 by  
Filed under Kutai Kartanegara

Share this news

TENGGARONG – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank  melaksanakan pendampingan Desa Devisa Halaban Wood Charcoal Kaltim. Kegiatan dilakukan di BPU Desa Beringin Agung Kecamatan Samboja, Selasa (7/11/23).

Acara dihadiri Nurtjahjo Budidananto dari KPPBC TMP B samarinda, Muhammad Yasin Analisis Kebijakan Ahli Madya Kemendesa PDTT,  Maryani Saswidyanti Fungsional Narasumber Lembaga LPEI, Sekcam Samboja Amir Lukmi,  Kusnadi Kades Beringin Agung, para pelaku usaha dan masyarakat sekitar.

Dijelaskan  Maryani Saswidyanti, LPEI melakukan pendampingan desa bagi para UMKM kemudian juga diberikan pelatihan  kepada  Bumdes akan menciptakan suatu  produk unggulan ekspor bisa dijual keluar negeri dengan harga lebih tinggi. Tentu kualitas yang dihasilkan  harus sesuai dengan kebutuhan. Sebagai mitra pendamping LPEI  akan melakukan pembinaan dan pelatihan sehingga produk bisa dijual keluar negeri. LPEI/ Indonesia Eximbank ikut berperan dalam menjadikan eksportir Indonesia sebagai pelaku usaha yang disegani ditataran global, karena mampu menghasilkan produk dan jasa ekspor yang berkelas dunia.

“Layanan yang diberikan LPEI adalah memberikan layanan konsultasi bagi para UMKM yang belum pernah mengekspor barangnya keluar negeri. Pihak LPEI akan mendidik dan melatih para  UMKM, Koperasi dan Bumdes yang belum mengetahui tentang ekspor,” ungkapnya.

Selain CPNE, LPEI memiliki program unggulan lainnya yaitu Marketing Handholding Program (business matching) yang merupakan program percepatan ekspor dalam rangka membuka akses pasar ekspor bagi produk UKM mitra binaan LPEI dalam bentuk digitalisasi via global marketplace, business matching melalui diaspora dan pameran berskala internasional.

Sedangkan Desa Devisa merupakan program pemberdayaan komunitas (cluster) petani/pengrajin/koperasi maupun UKM yang memiliki produk unggulan ekspor. Sampai dengan posisi Juni 2022, LPEI memiliki 134 Desa Devisa dengan 9 komoditas unggulan (Kakao, Kopi, Beras, Garam, Rumput Laut, Kerajinan, Tenun, Gula Semut dan Lada Hitam) dan telah memberikan pendampingan kepada 12.821 petani/pengrajin.

“Untuk menjadi Desa Devisa kita harus menggali potensi desanya apakah produknya itu memang produk unggulan ekspor dan sarananya cukup memadai untuk dijadikan produk ekspor,” ujarnya.

Di Kalitim sendiri sudah ada 38 desa yang nantinya bisa menjadi Desa Devisa. “Diharapkan dengan adanya pendampingan Desa Devisa ini akan ada membawa manfaat dalam peningkatan kesejahteraan desa – desa di sekitar IKN yang bisa menghasilkan produk ekspor yang berkelanjutan”,tutupnya. (kk06/adv diskominfo kukar)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.