ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Penanggulangan Covid-19 Dilakukan Evaluasi

November 4, 2020 by  
Filed under Berau, Kesehatan

Share this news

TANJUNG REDEB – Pjs Bupati Berau, M Ramadhan melakukan evaluasi kegiatan yang telah dijalankan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19. Ikut mendampingi Sekretaris Kabupaten Berau, M Gazali dan Forkopimda, Senin (2/11/2020) di Ruang Rapat Sangalaki.

CEK PROGRESS: Untuk mengetahui kegiatan yang sudah dilakukan,Tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 melakukan evaluasi

Pjs Bupati Ramadhan dalam rapat evaluasi tersebut menyampaikan, sosialisasi yang telah berjalan sejauh ini harus terus dilakukan. Seperti imbauan berupa spanduk dan baliho di sejumlah tempat umum, penerapan SOP kesehatan dan penyemprotan disinfektan.

Mengingat tahapan yang berjalan saat ini yaitu new normal, masyarakat perlu menerapkan protocol kesehatan sebagai budaya baru yang terus dijalankan. Meskipun telah disusun aturan hokum dalam penerapan protocol kesehatan, tapi diharapkan penerapan ini didasari kesadaran dari masyarakat itu sendiri.

Menurut Ramadhan, penanganan covid-19 ini merupakan hals erius yang perlu diwaspadai. Dengan proses panjang. Sehingga antisipasi sejak dini bisadilakukan. “Dilema yang terjadi saat ini yaitu kita melakukan pencegahan covid-19 sementara di sisi lain protocol kesehatan harus dilakukan. Memang perlu waktu lama. Tapi kalau kita semua bekerja sama pasti bisa,” ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyu dalam kesempatan itu memaparkan perkembangan kasus covid-19 bervariasi setiap bulannya. Maratua menjadi kecamatan yang tidak terpapar kasus covid-19 sama sekali. Sementara di TanjungRedeb dan Batu Putih mencapai angka cukup tinggi.

“Dalam kasusnya kita membagi dalam enam klaster yaitu transmis lokal 97 kasus, pelaku perjalanan 157, gang jeruk 45, Gowa 32, logpond 11 dan klaster pertanahan 20,” ungkapnya.

Saat ini perkembangan sudah mengalami pemulihan. Jumlah pasien yang dirawat saat ini 27. Sebelumnya penambahan jumlah pasien dipengaruhi oleh dibukanya akses transportasi. “Bahkan pernah sehari kasus itu mencapai 30. Yang semuanya merupakan kasus impor,” pungkasnya. (vvb1)

 


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.