ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Pers dan Netizen Kalimantan Timur Perdalam Pemahaman Industri Kelapa Sawit

November 28, 2018 by  
Filed under Balikpapan

Share this news

Balikpapan-Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat bekerjasama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Timur, mengadakan Workshop Jurnalistik Kelapa Sawit di Hotel Swiss Bell Balikpapan, Rabu (28/1/2018).

Kegiatan yang diikuti puluhan jurnalis, pers kampus dan netizen mengusung  tema “Membangun Awareness & Persepsi Positif Industri Kelapa Sawit Pada Kalangan Netizen” merupakan wujud dari kepedulian PWI Pusat dan PWI Kalimantan Timur terhadap wartawan dan Netizen sebagai upaya meningkatkan awareness dan edukasi terkait dengan Industri kelapa sawit.

Selain itu, dengan dilakukannya kegiatan ini adalah sebagai sarana untuk memperluas dan meningkatkan pengetahuan kepada para wartawan dan Netizen mengenai Sawit dan kontribusinya bagi pembangunan ekonomi Indonesia.

Mewakili Ketua PWI Kaltim, Ketua PWI Balikpapan, Sumarsono berharap kegiatan ini mampu menambah wawasan dan pengetahuan jurnalis untuk memahami manfaat dari Industri kelapa sawit.

GAPKI Workshop Jurnalistik kali ini menghadirkan tiga orang pembicara yang kompeten di bidangnya masing-masing. Pembicara pertama Tofan Mahdi ketua bidang komunikasi GAPKI, Achmad Maulizal Sutawijaya Corporate Secretary BPDPKS dan Muhamad Ihsan Pemimpin Umum Warta Ekonomi.

Tofan Mahdi sebagai pemateri pertama memaparkan tentang nasionalisme media ditengah persaingan minyak nabati global.

Tofam mengatakan, pemerintah sangat mendukung program Industri Kelapa Sawit.Terutama bagi perkebunan sawit rakyat dan disetiap kesempatan, Presiden selalu membahas kelapa sawit disetiap kunjungan-kunjungan kerja.

“Indonesia sudah memiliki perkebunan kelapa sawit terluas di dunia, dan komoditas kelapa sawit ini menduduki peringkat kedua setelah minyak. 42 juta ton, produsen minyak sawit terbesar dunia. Potensi yang besar dari kelapa sawit inilah yang membuat masyarakat Uni Eropa dan Amerika merasa terancam, sehingga banyak kampanye negative untuk menyerang sawit, berbagai macam isu diangkat diantaranya isu orang utan, kebakaran lahan, isu eksploitasi buruh dan HAM. Karena dampak dari kampanye negative minyak sawit itulah membuat komoditas kelapa sawit turun.”ungkapnya

Pemaparan kedua disampaikan oleh Achmad Maulizal Sutawijaya Corporate Secretary BPDPKS. Bentuk dukungan dari pemerintah adalah dengan membentuk kelapa sawit menjadi komoditas andalan untuk mendongkrak perekonomian nasional. Fungsi BPDPKS adalah melakukan penghimpunan dana, pengelolaan dana dan penyaluran dana yang terkait dengan kelapa sawit.

Pembicara ketiga oleh Muhamad Ihsan (Pemimpinumum Warta Ekonomi) menyampaikan materi tentang Industri Kelapa Sawit dan Kontribusi terhadap Negara. (*)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.