ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Puji Seywowati Ingatkan Perlu Dicermati Penyebab Perkembangan Kasus HIV di Kaltim

November 3, 2022 by  
Filed under DPRD Kaltim

Share this news

Puji Setyowati

SAMARINDA – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Puji Setyowati menilai perlu mencermati penyebab perkembangan kasus HIV yang terbilang cukup tajam di Bumi Etam Kaltim.

“Perlu dicermati penyebabnya. Apakah ini terjadi lantaran jumlah penduduk yang berubah atau perubahan prilaku di wilayah yang kerap terjadi urbanisasi masyarakat dari luar dan masuk ke dalam kawasan ini,” ujar Puji, di Samarinda, Rabu (26/10/2022).

Selain itu, bisa juga angka ini merupakan kasus baru yang kemudian terlaporkan. Sebab kemungkinan yang sakit itu bukan penduduk lokal.

Menurutnya baik itu penduduk asli atau bukan penduduk asli, tidak boleh dibiarkan dan dianggap remeh. Harus ada langkah-langkah konkrit untuk mengatasinya.

Seperti diketahui berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim pasien HIV di Kota Samarinda tahun 2022 sebanyak 339 kasus dan ada sebanyak 37 kasus HIV/AIDS di Penajam Paser Utara.

“Saya rasa persoalan ini sangat memprihatinkan. Kalau kita melihatnya sedikit 37 kasus saja. Itu adalah kasus yang orang berani melaporkan, atau kasus orang karena merasa sudah tidak enak badan akhirnya diperiksa dan ternyata terkena HIV/AIDS. Tetapi yang dikhawatirkan itu menggurita penyebaran penyakit ini,” tegasnya.

Terkait hal itu, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Puji Setyowati merasa prihatin. Dia mengatakan ini harus menjadi perhatian bersama atau semua pihak.

“Persoalan ini harus menjadi perhatian semua pihak, termasuk dari DPRD dan Dinas/Instansi terkait di Kaltim, dalam rangka pengawasan terhadap penyebaran kasus HIV/AIDS,” katanya.

Karenanya dia sesegera mungkin akan menyampaikan informasi ini kepada Komisi IV dan akan melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim.

Penting sebagai informasi dan menyatukan langkah sama-sama turun langsung ke lapangan mencari data yang konkrit. Bila perlu dinas terkait membuat perencanaan penanganan HIV/AIDS agar tidak terus berkembang dan menggurita. (ADV)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.