ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Pustekkom Kaltim Kembangkan Sekolah Berbasis TI

November 12, 2009 by  
Filed under Berita

Share this news

SAMARINDA – Pesatnya kemajuan tehnologi informasi dan komunikasi seharusnya bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para pihak terkait dalam dunia pendidikan. Saat ini Dinas Pendidikan (Diknas) Kaltim dengan dukungan UPTD Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan (Pustekkom dan Infodik) Kaltim terus melakukan sosialisasi agar semua sekolah di Kaltim memiliki respon yang baik untuk pengembangan teknologi informasi (TI) ini.

Abdul Hadi
Abdul Hadi

Ada banyak hal positif yang diperoleh dengan pemanfaatan TI yang baik. Harapan yang ingin dicapai ke depan selain dalam bentuk keuntungan bagi guru dan siswa, penggunaan dan pemanfaatan TI yang baik akan sangat mendukung kegiatan belajar mengajar (KBM) berbasis teknologi informasi.

“Pemakaian teknologi informasi yang baik dan tepat akan memberi multi manfaat yang jelas. Oleh karena itu, semua sekolah hendaknya memberi perhatian serius untuk pengembangan teknologi informasi ini,” kata Kepala UPTD Pustekkom dan Infodik Kaltim Abdul Hadi.

Selain manfaat untuk KBM, teknologi informasi juga akan bermanfaat bagi para orang tua siswa. Bagi sekolah-sekolah yang telah melakukan pengembangan teknologi informasi lebih baik, manfaat yang bisa dinikmati para orang tua antara lain pengawasan secara langsung tentang  tingkat kehadiran anak (siswa), bahkan perkembangan nilai dan perilaku anak di sekolah.

“Sekolah yang telah melakukan penerapan teknologi informasi lebih cepat merasakan manfaat besar dari penggunaan teknologi informasi ini,” kata Abdul Hadi.

Manfaat itu antarala lain, tentang informasi di satu sekolah. Lebih tehnis, misal tentang data kehadiran seorang siswa. Orang tua bisa mengakses informasi itu dari website yang dimiliki sekolah yang didalamnya berisi informasi tentang kehadiran siswa di semua kelas. Bahkan informasi-informasi itu tersimpan baik sehingga catatan kehadiran siswa secara keseluruhan akan mudah diketahui para orang tua.

Di sekolah yang lebih maju, informasi yang bisa diperoleh dari website sekolah bisa sampai pada  nilai belajar dan perkembangan perilaku anak di dalam sekolah. “Nah, kalau semua sekolah bisa menerapkan itu, saya yakin kualitas pendidikan kita akan semakin baik. Sebab data siswa bisa dipantau setiap hari oleh para orang tua, cukup dengan memainkan tombol-tombol di handphone, informasinya sudah bisa mereka dapatkan,” jelas Abdul Hadi.

Karena itu, para siswa akan lebih termotivasi untuk meningkatkan prestasinya di sekolah. Teknologi ini sekaligus akan berguna sebagai alat kontrol bagi para orang tua terhadap anak-anak mereka di sekolah.

Sekolah-sekolah yang mulai menerapkan teknologi informasi ini adalah SMK 1 Samarinda dan SMK 7 Samarinda.
Teknologi informasi harus  memberi manfaat yang baik tidak hanya untuk kepentingan bisnis, tetapi juga harus bermanfaat untuk kepentingan sosial edukatif. (vb-03)


Share this news

Respon Pembaca

4 Komentar untuk "Pustekkom Kaltim Kembangkan Sekolah Berbasis TI"

  1. bambang hermanto on Sun, 7th Feb 2010 8:29 pm 

    ass. wr. wb, kami dari komunitas guru mutimedia (KGM) kecamatan loa kulu, yang pengurusnya adalah seluruh guru TIK dari berbagai SD yang ada diloa kulu, tujuan dari KGM adalah memciptakan sebuah media belajar untuk siswa dalam bentuk animasi kartun, contoh judul yang baru diproduksi oleh KGM yaitu : Big Bang (untuk mapel IPA), Asal usul Hujan (Untuk Mapel IPA) di buat dalam bentuk animasi kartun, akan tetapi niat baik kami tidak mendapat respon dari dinas pendidikan, mereka hanya memberikan rekomendasi, yang tidak bisa digadaikan diBANK sebagai modal untuk membuat Pelajaran selanjutnya, pemerintah hanya mendukung dan memberikan kata pujian tapi sampai saat ini kami masih dipandang sebelah mata, kalau dipikir-pikir para isteri atau suami kami juga mendukuung. bagi para pemerhati pendidikan tolong sampaikan aspirasi kami ini, kasian anak-anak kita yang perlu disuplay pelajaran berbasic IT, menurut penelitian 80% daya serap anak anak cepat menangkap kalau pelajaran itu dikaitkan dengan multimedia…

  2. bambang hermanto on Sun, 7th Feb 2010 8:45 pm 

    Kita sering banyak mengikuti seminar-seminar yang diadakan oleh pihak – pihak pemerhati pendidikan, mendatangkan banyak pejabat dan pihak yang berkompeten didunia pendidikan, yang mengarah kepengenalan ICT untuk Usia Dini, namun setelah seminar selesai tak satupun yang menerapkannya keanak-anak didik, bahkan sebagai besar peserta hanya mengharap sertifikat seminar saja yang nantinya sebagai sertifikasi tunjangan, seminar tinggal seminar, pendidikan tinggalah peendidikan, masih seperti jaman bahari, kapur…tulis…pr…, tidak ada kemajuan, jadi untuk itu kami membentuk Komunitas Guru Multimedia untuk memberikan pelatihan kepada semua guru yang ada dikecamatan loa kulu, yang kami ajarkan adalah : bagaimana cara membuat kreasi dalam KBM, membuat presentasi, animasi sederhana guna untuk memberikan rangsangan kepada murid supaya mudah dimengerti. untuk melihat hasil dari produk KGM kec. Loa Luku, SMS ke Hp ini : 085250344835 kami tunggu respon anda….kami akan kirimkan videonya lewat email….

  3. bambang hermanto on Sun, 7th Feb 2010 8:54 pm 

    pemerintah hanya membuang buang dana, mengadakan perangkat komputer disekolah-sekolah namun SDM tenaga pengajar masih belum mampu untuk menerapkannya. SLTA ditenggarong yang memiliki 30an Unit komputer baru belajar sebatas power point, sedangkan untuk SD kelas 5 sudah Corel Draw x3, kelas 6 sudah Photoshop cs, yang lebih mempprihatinkan lagi sebagian besar dari gurunya belum paham software tsb, untuk itu perlu adanya pelatihan untuk para guru, KGM kec. loa kulu siap membantu….

  4. Muhammad Nasir, M.Pd on Mon, 29th Mar 2010 9:00 pm 

    bagaimana mendapatkan fasilitas internet gratis dari pustekom dan tidak dibebankan kepada sekolah karena sekolah sekarang gratis alias tidak dipungut biaya.

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.