ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

PWI Kaltim dan Mitra PWI Kaltim Serahkan Bantuan Beras Kepada Santri di Kukar

November 28, 2021 by  
Filed under Religi, Sosial & Budaya

Share this news

TENGGARONG – Kekurangan stok suplai beras untuk anak-anak pondok yang menjadi mitra Pasukan Amal Sholeh (Paskas) Kutai Kartanegara melalui Gerakan Infaq Beras Kukar membuat insan Pers di Kaltim merasa terpanggil untuk turut serta menggalang donasi beras dari anggota PWI dan mitra PWI Kaltim.

Dituturkan Munanto, salah satu anggota Dewan Kehormatan PWI Kaltim yang juga penggiat PWI Kaltim Peduli mengungkapkan,  awalnya adanya status WA kawan yang mengajar di MAN 1 Tenggarong yang mengeluhkan masih minimnya stok beras untuk makan anak-anak santri di pondok-pondok tradisional yang ada di Kutai Kartanegara, sehingga membuat tergerak menghubungi kawan-kawan wartawan dan mitra PWI untuk ambil bagian dalam amal sholeh ini.

“Alhamdulillah dalam dua hari kita mampu menggalang sekitar 350 kg beras dan kita langsung antarkan ke Posko Pasukan Amal Sholeh (Paskas) Kutai Kartanegara yang ada di Jalan Naga Gang H. Sabri Ismail Tenggarong,” terangnya.

Penyerahan beras bantuan dari anggota PWI Kaltim dan Mitra PWI Kaltim diserahkan Koordinator Pariwisata dan Budaya PWI Provinsi Kaltim Yuliawan Andrianto diterima oleh Achmad Muzakkir Relawan Paskas Kutai Kartanegara di Markas Paskas, Jumat (26/11/2021).

“Bantuan donasi beras ini tidak seberapa, semoga bisa bermanfaat bagi Santri-santri pondok pesantren yang ada di Kutai Kartanegara,” ucap Yuliawan Andrianto saat menyerahkan beras ini.

Sementara itu Achmad Muzakkir relawan Paskas Bidang Konten Kreator Paskas Kutai Kartanegara mengungkapkan bahwa mitra Paskas yang ada di Kutai Kartanegara ini sebanyak 97 pondok pesantren, rumah tahfidz, dan panti asuhan.

“Bulan Oktober lalu yang kita serahkan  pertengahan November berhasil menggalang sebanyak 10.905 kg beras yang dibagi untuk 10.442 penerima manfaat,” jelasnya.

Dijelaskan Muzakkir Kebutuhan akan beras dengan jumlah Santri/anak didik pada bulan November ini sebanyak  10.442 anak Mitra Gerakan Infak Beras Kutai Kartanegara maka idealnya harus tersedia stok beras 73.094 kg beras dengan perhitungan kebutuhan makan setiap santri 7 kg beras setiap bulan.

Kebutuhan beras untuk pesantren-pesantren yang ada di Kutai Kartanegara dalam satu bulan membutuhkan suplai sekitar minimal 50 ton, namun penggalangannya masih jauh dari itu. 97 pondok, rumah tahfidz dan panti asuhan yang ada di Kutai Kartanegara yang memerlukan bantuan beras, dikarenakan pondoknya gratis, sehingga makan pun ustadz pengasuh pondok yang harus memikirkan. Tidak sedikit ustadz-ustadz pengasuh pondok sering mengeluhkan baru tengah bulan stok beras sudah habis.

Diungkapkan Muzakkir, bulan Oktober terkumpul sekitar 10,8 ton penyerahan November, pengumpulan November disalurkan pada bulan Desember, namun penggalangan beras bulan November yang sudah mau berakhir ini baru terkumpul sekitar 6 ton, sangat minim sekali.

“Makanya semua relawan anggota Paskas harus lebih gencar menggalang beras ke donatur-donatur, agar sebanyak 10.442 santri yang harus diayomi stok beras dan Paskas tersebar di Kotabangun, Samboja, Muara Badak, Sebulu, Tenggarong bisa tercukupi,” jelas Achmad Muzakkir.

Dijelaskan untuk distribusi ke sasaran penerima manfaat menggunakan kalaborasi, kadang ada dari donatur menyediakan kendaraan untuk mengantarkan, ada juga masyarakat di sekitar pesantren yang kebetulan lewat Tenggarong bisa sekaligus dititipkan, dan para relawan Paskas juga langsung mengantarkan ke lokasi-lokasi yang medannya sulit dijangkau karena letaknya di pelosok desa dan harus menggunakan mobil double gardan untuk menjangkaunya.

Kebahagiaan mereka anak-anak pondok tidak dapat terlukiskan manakala menerima beras yang hanya 10 karung untuk stok satu bulan. Doa mereka panjang untuk kita para donatur. Para santri itu ada yang makan bisa sehari 2 kali karena stok beras terbatas.

“Kalau pondok-pondok di perkotaan tidak usah di omong, mereka orang-orang yang punya dan dari wali santri pasti menyumbangnya. Pondok-pondok yang di pelosok itu sebagian besar orang tua santri orang-orang yang tidak mampu, sehingga mereka menitipkan anaknya ke pondok untuk belajar,”ucapnya.

Pondok-pondok yang menerima bantuan dari Paskas adalah mereka yang benar-benar membutuhkan, karena sebelumnya sudah di survey dulu bahwa mereka sangat membutuhkan support dari para donatur terutama bahan pangan.

“Kita memikirkan untuk menyediakan makannya, agar ustadz-ustadz di pondok fokus mengajarkan ilmunya,” pungkas Muzakkir yang didampingi beberapa relawan lainnya.(vb-01)

 


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.