ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Risiko Stunting Bisa Dideteksi Saat Lahir

November 25, 2024 by  
Filed under Kesehatan

Share this news

SAMARINDA – Stunting, yang sering dianggap hanya sebagai masalah akibat kekurangan gizi setelah lahir, sebenarnya bisa dimulai sejak dalam kandungan. Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur (Dinkes Kaltim) Jaya Mualimin menjelaskan, risiko stunting bisa dideteksi sejak bayi lahir.

“Bayi dengan berat lahir di bawah 2.500 gram atau panjang badan kurang dari 48 cm sudah menunjukkan tanda awal stunting, yang berarti masalah gizi sudah muncul sejak dalam kandungan. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan 1.000 hari pertama kehidupan, dimulai dari kehamilan hingga usia dua tahun,” ungkap Jaya Mualimin, Senin (25/11/2024).

Jaya menambahkan, pola makan ibu hamil sangat memengaruhi perkembangan janin. Ibu yang kurang mengonsumsi makanan bergizi atau merokok dapat berisiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah, yang langsung masuk kategori stunting.

“Ibu hamil yang merokok dapat melahirkan bayi dengan berat badan yang tidak optimal. Hal ini meningkatkan risiko stunting sejak lahir. Oleh karena itu, ibu hamil harus menjaga pola makan dan menghindari kebiasaan buruk agar janin dapat tumbuh dengan baik,” tegasnya.

Ia menjelaskan,  pengukuran berat dan panjang bayi saat lahir penting untuk deteksi dini potensi stunting. Jika hasilnya di bawah standar, intervensi gizi harus segera dilakukan agar bayi dapat mengejar ketertinggalan pertumbuhannya selama 1.000 hari pertama kehidupan.

“Masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun adalah masa yang sangat penting. Oleh karena itu, pengukuran berat badan dan panjang bayi saat lahir menjadi langkah awal untuk memantau risiko stunting,” tambah Jaya.

Setelah usia dua tahun, faktor lingkungan lebih berperan, dan intervensi menjadi lebih mendesak pada masa 1.000 hari pertama karena setelah itu pertumbuhan anak lebih sulit diubah. Setelah usia lima tahun, faktor genetik mulai berpengaruh dan stunting tidak lagi diukur dalam survei. Namun, jika anak mengalami stunting sejak dini, dampaknya dapat bertahan seumur hidup.

Ia mengimbau agar masyarakat, terutama ibu hamil, rajin memeriksakan kandungannya dan memperhatikan asupan gizi. Pengukuran berat dan panjang bayi yang sesuai standar akan membantu mencegah stunting sejak awal.

“Kami berharap kesadaran masyarakat meningkat, khususnya ibu hamil, untuk menjaga asupan gizi agar risiko stunting bisa diminimalkan. Dengan deteksi dini dan langkah pencegahan yang tepat, kita dapat menurunkan angka stunting di Kalimantan Timur dan memastikan anak-anak kita tumbuh sehat,” pungkasnya. (jal)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.