Sinergi dan Inovasi Pengendalian Inflasi Jaga Stabilitas Harga di Kaltim

November 4, 2025 by  
Filed under Kalimantan Timur

Share this news

SAMARINDA – Kinerja pengendalian inflasi Kalimantan Timur (Kaltim) pada Oktober 2025 kembali menunjukkan hasil yang positif dan lebih baik dibandingkan nasional. Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Kaltim pada periode Oktober 2025 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,09%), ‘serta mengalami inflasi tahunan dan tahun kalender masing-masing sebesar 1,94% (yoy) dan 1,55% (ytd).

Capaian tersebut berada dalam rentang sasaran inflasi nasional 2,5 ± 1% dan lebih rendah dibandingkan realisasi inflasi nasional yang sebesar 0,28% (mtm) atau 2,86% (yoy) dan Kalimantan lainnya.

“Capaian tersebut mencerminkan efektivitas sinergi kebijakan dan kolaborasi antara Bank Indonesia, Pemerintah Daerah, serta mitra strategis dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Kaltim dalam menjaga stabilitas harga dan memperkuat ketahanan ekonomi daerah,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur, Budi Widihartanto, Senin (3/11/2025)

Dikatakan, Inflasi Kaltim pada September 2025 utamanya disumbangkan oleh kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya dengan andil 0,22% (mtm) yang di didorong oleh kelompok perawatan pribadi dan jasa Lainnya akibat harga emas mencapai titik tertinggi dari yang pernah dicapai sepanjang sejarah pada Oktober 2025. Kenaikan lebih tinggi tertahan oleh kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau dengan andil deflasi sebesar 0,20% (mtm) yang disebabkan oleh komoditas bawang merah, cabai rawit dan tomat akibat stabilisasi pasokan dan normalisasi harga.

Kondisi tersebut sejalan dengan langkah pengendalian inflasi yang terus diperkuat melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Untuk memastikan ketersediaan pasokan, telah dilakukan penandatanganan Kerjasama Antar Daerah antara TPID Provinsi Kalimantan Timur dan TPID Provinsi Gorontalo pada tanggal 27 Oktober 2025. Penguatan ketahanan pangan ini terus berlanjut dan tercermin pada kontribusi kelompok makan dan minum pada 5 bulan kebelakang terus memberikan andil penurunan inflasi. Namun, indeks nilai tukar petani (iNTP) terus dapat dipertahankan di atas 100% yang mengindikasikan efisiensi dan produktivitas pertanian terus dilakukan dengan mekanisasi di sektor pertanian dan mengalami kenaikan dalam tigabulan terakhir.

“Upaya ini ditempuh untuk dapat menjaga dan meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan riil petani di Kaltim,” kata Budi Widihartanto.

Dalam menjaga keterjangkauan harga khususnya beras yang menjadi komoditas penyumbang inflasi, TPID bersama Bulog mendorong realisasi distribusi beras SPHP ke seluruh kabupaten/kota se-Kaltim. Selain itu, TPID juga secara masif menggelar pasar murah untuk komoditas pangan bergejolak lainnya seperti cabai rawit, cabai merah, dan sayuran, sehingga mampu mendorong terjadinya deflasi. Pada bulan Oktober tercatat telah dilakukan kurang lebih 84 kali Gerakan Pangan Murah (GPM) dan penyaluran beras SPHP.

Komunikasi efektif, koordinasi antar TPID Se-Kaltim terus dilakukan melalui rapat teknis maupun High Level Meeting (HLM) untuk mengambil langkah konkrit upaya pengendalian inflasi. Pada tanggal 2 s.d 3 Oktober telah dilaksanakan High Level Meeting Mandau Kaltim, Diseminasi dan Finalisasi Road Map TPID se-Kalimantan Timur, serta Penjajakan Potensi Kerja Sama Antar Daerah (KAD) antara Provinsi Kalimantan Timur dan Provinsi Sulawesi Selatan. MANDAU Kaltim merupakan inovasi Sistem pengendalian inflasi

dengan menggunakan data lintas instansi (Bapanas, Bl, Pemda, BMKG, Bulog, POS Indonesia) dan penggunaan artificial intelligence dalam pengolah datanya. Sehingga informasi harga dan pasokan pangan dapat terpantau secara real-time dan lebih akurat, serta memungkinkan pengambilan kebijakan yang cepat, tepat, dan berbasis data.

Ke depan, TPID Provinsi Kaltim akan terus bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan dalam menjalankan program pengendalian inflasi melalui strategi 4K (ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif), serta mendorong realisasi investasi private sector bisa tumbuh lebih tinggi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Kaltim yang tinggi dan berkelanjutan serta inflasi Kaltim yang rendah dan stabil. (*)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.

  • vb

  • Pengunjung

    899324
    Users Today : 2024
    Users Yesterday : 2949
    This Year : 747700
    Total Users : 899324
    Total views : 9547355
    Who's Online : 36
    Your IP Address : 216.73.216.55
    Server Time : 2025-12-05