ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Sistem Kewaspadaan Dini Kaltim Siap Tangani Penyakit Berisiko Wabah

November 21, 2024 by  
Filed under Kesehatan

Share this news

SAMARINDA – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur terus meningkatkan upaya dalam memantau dan merespons penyakit beresiko wabah dengan memperkuat Sistem Kewaspadaan Dini dan Responsif (SKDR). Sistem ini bertujuan untuk memantau pergerakan penyakit, baik yang disebabkan makanan, kuman, maupun lingkungan yang berpotensi menimbulkan masalah kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, Dr. dr. H. Jaya Mualimin, menjelaskan, SKDR melibatkan seluruh fasilitas layanan kesehatan, termasuk 188 Puskesmas dan beberapa rumah sakit, baik milik pemerintah maupun swasta, yang kini telah terhubung melalui aplikasi terintegrasi.

“Aplikasi ini memungkinkan kami untuk memantau laporan kesehatan dari setiap rumah sakit dan Puskesmas. Setiap kejadian seperti batuk pilek, sesak napas, atau gejala lain yang tidak biasa segera dilaporkan melalui aplikasi ini. Misalnya, jika dalam satu minggu ada lebih dari 10 atau 15 kasus batuk pilek, laporan tersebut akan langsung masuk ke sistem dan dapat dilihat pada dashboard kami,” ujar Dr. Jaya, Jumat (21/11/2024).

Dr. dr. H. Jaya Mualimin

Melalui sistem ini, Dinkes Kaltim dapat melihat data yang dilaporkan setiap hari. Setiap Senin, laporan dari fasilitas kesehatan dikumpulkan dan dianalisis. Jika ditemukan lonjakan kasus yang signifikan, Dinkes Kaltim merespons dengan meminta pemeriksaan laboratorium untuk memastikan apakah ada potensi wabah atau Kejadian Luar Biasa (KLB).

“Setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium, jika hasilnya positif dan menunjukkan kejadian yang signifikan, kami segera mengevaluasi apakah itu sudah tergolong KLB. Jika iya, langkah-langkah respons cepat akan diambil untuk mengendalikan situasi,” tambahnya.

Dengan adanya sistem ini, Dinkes Kaltim dapat merespons lebih cepat terhadap potensi wabah penyakit menular, sehingga dapat mencegah penyebaran dan melindungi kesehatan masyarakat di wilayah Kalimantan Timur. (jal)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.