ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Stunting Ancam Potensi Pertumbuhan Masa Depan Anak

November 5, 2024 by  
Filed under Kalimantan Timur

Share this news

BALIKPAPAN – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kalimantan Timur, Puguh Harjanto, mengungkapkan masalah stunting tidak hanya mengancam kesehatan anak-anak tetapi juga potensi pertumbuhan masa depan mereka.

Berdasarkan survei status gizi terbaru tahun 2023, prevalensi stunting di Kalimantan Timur meningkat menjadi 23,9 persen, naik 1,1 persen dari tahun sebelumnya yang tercatat 22,8 persen. Kenaikan ini menimbulkan kekhawatiran dan memicu pemerintah provinsi untuk menetapkan target ambisius menurunkan angka stunting hingga 14 persen di tahun 2024.

“Ini bukan hanya tentang angka, tapi masa depan anak-anak kita sebagai penerus bangsa yang sedang dipertaruhkan,” ungkap Puguh saat mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kesadaran Keluarga dan Pelatihan Parenting Senin (4/11/2024) di Hotel Gran Senyiur Balikpapan.

Puguh mengatakan telah meluncurkan sejumlah program intervensi gizi dan pembinaan keluarga dalam upaya mempercepat penurunan angka stunting.  Pemprov Kaltim serius ingin mencapai target penurunan stunting hingga 14 persen pada tahun 2024.

“Ini adalah komitmen kami untuk memastikan generasi penerus memiliki kesempatan yang lebih baik untuk tumbuh sehat dan cerdas,” tambahnya.

Langkah strategis yang diambil termasuk meningkatkan kesadaran dan kerja sama antar keluarga serta kelompok masyarakat, yang dituangkan dalam program Bimtek Peningkatan Kesadaran Keluarga yang baru-baru ini diluncurkan.

“Program ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi efektif dalam mengatasi masalah stunting yang kian meningkat di wilayah tersebu,” harap Puguh.

Dengan upaya kolaboratif ini, Puguh Harjanto berharap dapat mewujudkan visi Indonesia Emas Tahun 2045 dengan generasi yang lebih sehat dan berpendidikan.(adv diskominfo kaltim)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.