ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

TP-PKK Kaltim Budidayakan Ikan Nila

November 3, 2010 by  
Filed under Kalimantan Timur

Share this news

Samarinda-vivaborneo.com, Budidaya ikan air tawar, khususnya Nila, di tanah air sudah lama digandrungi. Disamping nilai jual dan permintaan dari pangsa pasar yang cukup tinggi, juga karena perawatan ikan jenis ini tergolong mudah.Ikan inilah yang turut dibudidayakan di kolam ikan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kaltim. Bekerja sama dengan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Kaltim, bersamaan dengan Tanaman Obat Keluarga (Toga), kolam berukuran 5×15 meter ini diresmikan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, Senin (1/10) di halaman belakang gedung PKK Kaltim.

Menurut Awang, langkah yang dilakukan TP PKK Kaltim untuk meningkatkan produktifitas sangatlah bagus. Kalau bisa juga dikembangkan di Kabupaten dan Kota se-Kaltim.

Awang menyarankan agar produksi yang dihasilkan jangan hanya pada produk mentah. Tetapi diolah lagi guna meningkatkan nilai jual.

“Seperti ikan bandeng presto. Kalau ikan bandeng dijual perkilonya 9 ribu, maka jika diolah menjadi presto bisa mencapai 26 ribu,” ujar Awang dalam sambutannya.

Selain tanaman obat keluarga yang tidak begitu memakan banyak tempat dan kolam ikan, di kebun PKK Kaltim ini juga terdapat sayur-sayuran. Diantaranya buah pare dan labu siam.

Khusus untuk pembudidayaan ikan, sekitar 2500 bibit ikan nila jenis Monoseks dikolamkan di PKK. Ikam dengan nama latin Genetically Male Tilapia (GMT) ini merupakan hasil persilangan dari Nila Gesit (Genetical Supermale Indonesian Telapia) dengan Nila lokal.

Menurut pemaparan Udin, petugas pembudidaya ikan PKK, Nila yang dikembangkan di PKK ini tergolong jenis baru. Dikirim langsung dari Balai Besar Air Tawar Sukabumi.

“Dikatakan Monoseks, Nila jenis ini jantan semua dan tidak bisa kawin. Karena sudah dimandulkan. Jadi ikan ini khusus untuk pembesaran saja,” papar Udin. Dengan tidak adanya fase kawin, ikan Nila Monoseks dapat mencapai berat 4 kilogram.

Walau demikian, karena adanya perbedaan kecepatan pertumbuhan, maka harus dilakukan pemisahan antara ikan yang besar dengan ikan yang kecil. Agar ikan yang kecil dapat berkembang sebagaimana mestinya.

Karena dibudidayakan di tempat yang jauh dari sumber air, kolam yang digunakan TP PKK Kaltim adalah kolam jenis Tadah Hujan. Yaitu kolam yang sumber airnya berasal dari hujan.

“Kalau dibiakan di kolam tadah hujan, ikan baru bisa dipanen setelah 5 bulan. Berbeda dengan pembiakan dengan air mengalir. Ikan dapat tumbuh dengan cepat, 3 bulan sudah bisa dipanen,” terang Udin.

Kekurangan dari kolam tadah hujan yang dikembangkan di Kebun PKK Kaltim yaitu tidak adanya saluran pembuangan air. Kotornya air dapat menyebabkan ikan Nila jadi kurang berkembang.

Namun, hal ini rupanya sudah diantisipasi petugas pembudidayaan ikan. Selain membudidayakan  ikan Nila, TP PKK Kaltim juga membudidayakan ikan Lele. Letaknya persis di samping kolam ikan Nila.

“Air kolam ikan lele selalu bersih. Karena memang ikan lele gemar makan yang kotor-kotor. Nah, kalau air kolam ikan sudah kotor, airnya tinggal ditukar secara bersamaan dengan menggunakan pompa,” ujar Udin.

Sayangnya, dari seribu bibit ikan lele yang dibudidayakan, kemungkinan hanya 60 persen yang hidup. Karena sifat ikan ini sangat agresif, pemakan segalanya dan tergolong kanibal. (vb/viq)


Share this news

Respon Pembaca

Satu Komentar untuk "TP-PKK Kaltim Budidayakan Ikan Nila"

  1. wahyudinata gizi on Thu, 26th May 2011 1:15 pm 

    Program pembudidayaan ikan perlu ada aplikasi kegiatan yang bersifat workshop atau pelatihan membuat makanan olahan berbahan baku ikan semoga kegiatan ini dapat terlealisasikan TKS TP PKK Prov kaltim semoga sukses

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.