ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Turnamen 3rd APDBC Siap Digelar di Samarinda

November 4, 2010 by  
Filed under Olahraga Lain

Share this news

SAMARINDA–vivaborneo.com,  Persatuan Olahraga Tuna Rungu Indonesia (Porturin) Kaltim bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Kaltim siap selenggarakan 3rd Asia Pacific Deaf Badminton Champhionship (Kejuaraan Bulutangkis Tuna Rungu se-Asia Pasifik) di Stadion Utama Palaran Samarinda.

Kontingen Jepang pada Kejuaraan Bulutangkis Tunarungu

Kontingen Jepang pada Kejuaraan Bulutangkis Tunarungu

Hal tersebut dikemukakan Sekretaris Umum Panitia Pelaksana Daerah 3rd Asia Pacific Deaf Badminton Champhionship H Bere Ali, Kamis (4/11). Seluruh kegiatan untuk menunjang kesuksesan penyelenggaraan telah dilaksanakan, bahkan sponsorship sudah memberikan dukungan dananya.

“Dana penyelenggaraan tetap diambiul dari dukungan para sponsor, terutama dari pihak swasta atau perusahaan yang ada di Kaltim. Kejuaraan bagi penyandang cacat tuna rungu ini merupakan kepercayaan bagi Kaltim dan ini tanggungjawab kita semua untuk menyukseskannya,” kata H Bere Ali.

Pada awalnya dana yang diperlukan sekitar Rp4,6 miliar, namun panitia menciutkan dengan perhitungan kegiatan yang relevan. Serta dilakukan pembiayaan secara gotong royong, sehingga diperkirakan memerlukan pembiayaan sekitar Rp2 miliar.

Menurut Bere Ali, secara keseluruhan peserta 3rd APDBC ini berjumlah 30 negara dengan peserta sekitar 400 orang. Namun demikian, karena masing-masing negara memiliki kebijakan yang berbeda terhadap pemberian perhatian kepada para penyandang cacat tersebut.

Sehingga ini berimbas pada kehadiran negara-negara tersebut untuk ikut andil pada kejuaraan ini. Kejuaran yang dilaksanakan di Kaltim pada tahun ini diperkirakan hanya diikuti sekitar enam negara saja.

Seperti Negara Jepang dengan sekitar 10 orang delegasi, China Taipei dengan 17 orang delegasi, Korea Selatan mengirim 7 orang delegasi, India mengikutkan 12 orang delegasi dan Indonesia selaku tuan rumah mengikutkan 9 orang delegasi, sedangkan Negara Kazakhastan masih menunggu konfirmasi selanjutnya.

“Pada mulanya diperkirakan akan diikuti seluruh persatuan olahraga tuna rungu asia Pasific sebanyak 30 negara, namun hingga close (ditutup) pendaftaran pada (1/11) lalu, baru enam negara yang siap berpartisipasi pada kejuaraan tersebut, itupun termasuk Indonesia,” jelasnya.

Maka, apabila kejuaran ini hanya diikuti sekitar enam negara, termasuk Indonesia. Tentu anggaran dana penyelenggaraan turnamen tersebut tidak sebesar yang dianggarkan panitia pada waktu lalu. Untuk ini paling tidak dana penyelenggaraan yang diperlukan hanya sekitar Rp600 juta, begitu pula waktu pelaksanaan tidak sampai sepekan. (vb/mas)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.