ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Yayasan Gubang Gelar Seni Tari Tradion of Miracle

November 22, 2009 by  
Filed under Religi, Sosial & Budaya

Share this news

TENGGARONG – Yayasan Gubang Seni Tari dan Musik Kutai Kartanegara (Kukar) kembali menggelar pagelaran seni yang bertajuk  “Tardition of Miracle” (Keajaiban Tradisonal). Pagelaran itu dilangsungkan di Gedung Wanita Tenggarong, Sabtu (21/11) malam lalu. Dihadiri oleh pecinta seni yang ada di Tenggarong, serta para penonton yanmg umumnya remaja memenuhi gedung wanita itu.

Tarian Jepen Lewang oleh yayasan seni tari Gubang

Tarian Jepen Lewang oleh yayasan seni tari Gubang

Pendiri sekaligus Pimpinan Produksi Yayasan Gubang, Hariansya menjelaskan bahwa Traditonal of Miracle  adalah sebuah gerak tari yang berasal dari seni budaya tradisonal yaitu musik Tingkilan dan tari Jepen Kutai yang sarat makna. Sehingga gerakannya bernilai dan merupakan suatu kerangka yang penuh arti untuk mengorientasikan diri kepada orang lain maupun diri sendiri serta lingkungan.

“Musik tingkilan dan tari jepen Kutai itu menginspirasi saya untuk mengembangkannya, karena awal kesnian itu berasal dari seni budaya dan tradisi,” papar Hariansya yang juga koreografer seni tari yang ditampilkannya pada malam itu.

Pada gelaran Tradition of Miracle itu, Hariansya menampilkan  beberapa tarian yaitu, tari Etnik Kontemporer, Jepen Zamrah, Jepen Rempak Rebana, dan tari pamungkas atau tari utamnya adalah Jepen Kias dan tari Lewang.

Bekias dalam bahasa Kutai berarti menyapu, Tari Jepen bekias menggambarkan sebuah karya seni tentang pengamatan masalah sosial terhadap profesi tukang sapu yang merupakan hasil kontemplasi koreografer terhadap budaya Kutai dipadukan dengan Jepen dan musik tingkilan.“Makna Jepen Bekias itu adalah wujud keinginan untuk membersihkan diri dari segala marabahaya, sebagai wujud filosofi budaya,” terang hariansya.

Semenatara itu tari Lewang (nyiru, wadah untuk menempi) mangadaptasi fungsi dari Lewang tersebut, yang digarap menjadi gerakan tari dengan dasar Jepen.

Tarian-tarian itu sukses dibawakan oleh penari-penari atas arahan Koreografer Hariansya, dan membuat penonton merasa puas dan terhibur serta memahami makna arti tari tersebut. Hal itu tampak usai pergelaran itu berakhir, para penonton riuh bertepuk tangan serta memberikan selamat seraya berjabat tangan kepada Hariansya. (hmp03)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.