ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Air Terjun Tagur Tinggi di Lempake Mulai Dilupakan

December 5, 2013 by  
Filed under Wisata

Share this news

SAMARINDA – vivaborneo.com, Keberadaan obyek wisata air terjun Tagur Tinggi di Kelurahan Lempake Samarinda Utara hampir tidak terdengar dan tidak diketahui oleh sebagian masyarakat Samarinda. Padahal jaraknya dari pusat kota sangat dekat dan dapat ditempuh setengah jam dari pusat kota menggunakan kendaraan roda dua atau empat.

Air Terjun Tagur Tinggi selama ini merupakan daerah tangkapan dan resapan  air bagi masyarakat sekitarnya yang dikelola oleh Balai Wilayah Sungai  III Kalimantan.

Pada tahun 85-an, kawasan Air Terjun Tagur Tinggi seluas lima hektar adalah kawasan wisata alam selain obyek wisata waduk Benanga. Saat itu, Gubernur Kaltim H. Soewandi membangun obyek wisata Air Terjun Tagur Tinggi untuk pengembangan angrek hitam, selain di habitat aslinya di Kersik Luawy Kabupaten Kutai Barat.

Namun setelah Gubernur berganti dari H. Soewandi kepada H.M Ardans  keberadaan Air Terjun Tagur Tinggi seakan ditinggalkan. Padahal akses jalan masuk menuju lokasi telah dilakukan pengerasan hingga beraspal.

Sejak tahun 1990-an, obyek wisata Air Terjun Tagur Tinggi yang menempati tanah milik Pemprov Kaltim ini mulai dilupakan oleh masyarakat. Apalagi di tahun 1990-an mulai berdiri banyak pusat-pusat perbelanjaan modern di Samarinda.

Menurut Ketua RT 23 Kelurahan Lempake, Sahar, keberadaan Air Terjun Tagur Tinggi mulai menyusut kunjungan wisatawan lokalnya menjelang tahun 2000. Begitupun jalan masuk ke lokasi mulai tidak terurus dan ditumbuhi oleh rumbut dan pohon-pohon rindang.

Areal seluas lima hektar milik Pemprov Kaltim ini kini hanya menyisakan semak belukar dan tidak ada lagi spesies anggrek hitam yang tersisa.

“Untungnya, sebagai daerah tangkapan air, penduduk setempat selalu menjaga kawasan ini agar tetap bersih dan airnya dapat  dimanfaatkan untuk minum dan keperluan lainnya,” ujarnya.

Dengan debit air yang begitu besar dan Kelurahan Lempake ini adalah daerah pertanian, maka keberadaan  Air Terjun Tagur Tinggi sebagai daerah resapan dan tangkapan air sangat berguna untuk menjaga debit air untuk sawah-sawah milik petani.

Masyarakat desa Tagur Tinggi yang berjumlah 100 kepala keluarga berharap agar Pemerintah Provinsi dan Kota Samarinda dapat mengelola Air Terjun Tagur Tinggi sebagai  obyek wisata alternatif  selain waduk Benangan dan air Terjun Tanah Merah yang letaknya lebih jauh.

“Selama puluhan tahun warga menjaga Air Terjun Tagur Tinggi karena airnya dapat dimanfaatkan oleh warga sekitarnya. Kita berharap keberadaan Air Terjun Tagur Tinggi dapat kembali dikelola agar masyarakat banyak berkunjung,” harap Sahar.(vb/yuliawan)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.