ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Balikpapan Miliki Krematorium Modern

December 2, 2011 by  
Filed under Serba-Serbi

Share this news

Balikpapan-vivaborneo.com, Keberadaan krematorium di Kota Balikpapan telah lama didambakan oleh warga Tionghoa di daerah ini. Hal ini didasari dengan proses yang lebih praktis, sederhana, murah dan cepat serta alasan religius. Selama ini, proses kremasi seing dilakukan di luar daerah seperti Surabaya yang tentunya memerlukan biaya yang besar hingga ratusan juta rupiah.

Untuk mewujudkan keinginan tersebut, Yayasan Budi Luhur Balikpapan menggagas pembangunan gedung krematorium modern yang berlokasi di atas lahan milik Yayasan Budi Luhur seluas sekitar 1.47 Ha dalam areal Taman Pemakaman Jl. Soekarno Hatta KM 15 Kelurahan Karang Joang Kecamatan Balikpapan Utara. Gedung ini dibangun dengan konstruksi baja, dengan ukuran panjang 18m dan lebar 37m, teras depan seluas 24m2 sehingga luas seluruhnya sekitar 690m2.

Ketua Yayasan Budi Luhur Ruslan Aliansyah yang didampingi Sekjen Hendra Lie, Ketua Pembangunan Irawan serta Ketua Bidang Sosial Kurniawan Wahyudi menerangkan, keinginan memiliki gedung krematorium telah ada sejak tahun 2009. Keinginan tersebut mulai diwujudkan pada tahun 2010 dengan membentuk panitia pembangunan. Panitia ini melaksanakan mendapat tanggungjawab menyiapkan disain gedung dan peralatan serta rencana anggaran biaya, memilih mesin kremasi termutakhir dari Tiongkok, melaksanakan lelang dan memutuskan kontraktor untuk pelaksanaan pekerjaan pembangunan gedung krematorium serta mengurus perizinan yang diperlukan untuk pembangunan,

Dukungan penuh sebagai donator diberikan beberabagai organisasi sosial Tionghoa yang ada di Balikpapan seperti Paguyuban Guangzhao, Perkumpulan Pintu Mas, Perkumpulan Hainan, Yayasan Harapan Insani. Pihak yayasan dalam waktu dekat juga akan memohon bantuan kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

“Semua fasilitas yang ada nantinya diperuntukkan bagi kepentingan umum, tanpa memandang agama, suku, atau derajat. Tentunya biaya yang dibebankan juga bersifat sosial dan bukan untuk komersil,” kata Ruslan Aliansyah.

Pembangunan dedung dan semua fasilitas diperkirakan memerlukan dana sebesar Rp 4 miliar. Mesin kremasi yang didatangkan khusus dari Tiongkok ini merupakan yang paling modern di Kalimantan.  Gedung ini juga kan dilengkapi dengan lobi serta ruang tunggu ber AC serta tempat penitipan abu jenazah.

Faktor cuaca seperti musim hujan sempat menjadi kendala pembangunan gedung ini. Meski demikian, diperkirakan seluruh fasilitas yang ada telah dapat digunakan pada akhir tahun 2011.
Saat ini, mesin kremasi yang dibeli dari perusahaan kremasi termodern di Kota Jiangmen, Guang Dong sedang dalam tahap perakitan. Selain mesin, untuk perakitan juga didatangkan bata dan semen khusus yang mampu menahan panas hingga ratusan derajat celcius. Dana untuk pengadaan mesin kremasi ini Rp 1,5 miliar termasuk biaya mendatangkan 2 orang tehnisi khusus dari Tiongkok yang mengontrol proses perakitan.

Mesin ini dikatakan modern karena prosesnya kreamasi hanya memerlukan waktu sekitar 45 menit. Sistem pembakaran juga melalui dua tahap  yaitu pembakaran jenazah di atas suhu 850 derajat celsius, serta pembakaran gas polutan yang keluar dari pembakaran jenazah. Dengan begitu, proses kremasi ini cukup ramah lingkungan karena tidak ada gas yang dibuang keluar.
Proses selanjutnya, tulang jenazah hasil pembakaran dapat langsung dilebur menjadi abu dan dapat dibawa oleh keluarga atau dititipkan pada pengelola gedung krematorium. (vb/wd)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.