ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Bank Indonesia Pastikan Kecukupan Uang Tunai

December 27, 2022 by  
Filed under Kalimantan Timur

Share this news

SAMARINDA – Menyambut Hari Besar Keagamaan Nasional Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (HBKN Nataru), Kantor Perwakilan (KPw)Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan menyiapkan uang tunai sebesar Rp2,85 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang diprakirakan akan meningkat menjelang Natal dan Tahun Baru 2023.

Kepala KPw Bank Indonesia Provinsi Kaltim Ricky P Gozali melalui rilisnya yang diterima vivaborneo.com Senin (26/2/2022) menyampaikan, jika dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya, maka jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp237 milyar atau setara dengan 9,07% (yoy). Peningkatan ini mempertimbangkan mobilitas masyarakat yang semakin meningkat, perkiraan belanja pemerintah, realisasi bantuan langsung tunai dan peningkatan transaksi jelang HBKN Nataru.

Uang tunai yang disiapkan tersebut terdiri dari Rp74 miliar Uang Pecahan Kecil (UPK) dan Rp2,77 triliun Uang Pecahan Besar (UPB). Penyediaan uang tunai tersebut telah mempertimbangkan berbagai asumsi makroekonmi terkini dan proyeksi perekonomian ke depan.

Menjelang HBKN Nataru, pemenuhan kebutuhan uang tunai kepada masyarakat difokuskan melalui loket di perbankan. Bank Indonesia telah mengimbau seluruh perbankan untuk menyediakan pecahan uang yang dibutuhkan oleh masyarakat dan nasabah serta memastikan ketersediaan uang tunai di masing-masing Anjungan Tunai Mandiri (ATM) perbankan sampai dengan akhir tahun 2022. Ketersediaan tersebut tidak hanya secara jumlah tetapi juga terkait dengan pecahan yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Untuk memenuhi kebutuhan uang tunai tersebut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan telah menyuplai uang layak edar ke seluruh jaringan kantor perbankan di wilayah Kalimantan Timur sebanyak Rp2,12 triliun sampai dengan tanggal 23 Desember 2022.

“Tambahan uang layak edar dengan berbagai pecahan tersebut telah menyesuaikan data historis kebutuhan uang kartal di tahun sebelumnya dan menghitung proyeksi kebutuhannya di tahun ini,”’ kata Ricky.

Kemudian, sebagai upaya mendukung perluasan digitalisasi, Bank Indonesia juga mengimbau masyarakat menggunakan transaksi non-tunai (digital banking, uang elektronik, QRIS, dan BI-FAST) yang lebih efisien dan aman. Bank Indonesia juga terus mengedukasi masyarakat untuk Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah sehingga dapat memperlakukan uang rupiah dengan bijak. Cinta Rupiah diwujudkan dengan mengenali karakteristik dan keaslian uang rupiah, serta merawat uang rupiah sebaik mungkin.

“Bangga Rupiah diwujudkan dengan memahami rupiah merupakan simbol kedaulatan bangsa dan merupakan satu-satunya alat pembayaran yang sah di Indonesia. Paham Rupiah diwujudkan dalam konteks menggunakan rupiah untuk bertransaksi secara bijaksana sesuai kebutuhan,” kata Ricky P Gozali. (*)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.