Gen Z Bangun Jati Diri Baru Lewat Olahraga

December 6, 2025 by  
Filed under Olahraga

Share this news

Tren Olahraga (Freepik)

SAMARINDA  — Selama bertahun-tahun ruang digital menjadi “rumah utama” bagi generasi muda dari aktivitas scrolling tanpa henti, mengejar validasi media sosial, hingga larut dalam budaya doomscrolling. Namun pola itu perlahan terbalik. Gen Z kini mulai meninggalkan dominasi layar dan menemukan versi baru dirinya melalui aktivitas fisik di dunia nyata.

Olahraga bukan lagi sekadar tren tubuh ideal, tetapi menjadi cara untuk merasa hadir, kembali terkoneksi dengan lingkungan sosial, dan mengurangi tekanan mental era digital. Komunitas, kebiasaan sehat, dan rutinitas di lapangan perlahan menggantikan interaksi virtual yang selama ini mendominasi.

Fenomena ini tergambar jelas dalam Year In Sport: Trend ke-12 yang dirilis Strava pada 3 Desember 2025, dilansir dari Medcom.id. Analisis miliaran aktivitas dari 180 juta pengguna global dan survei terhadap 30.000 responden menunjukkan perubahan budaya besar. Gen Z secara kolektif bergerak keluar dari kebiasaan santai pasif dan kini memprioritaskan kebugaran, koneksi nyata, dan kesehatan mental.

Temuan datanya signifikan. Meski 65% Gen Z terdampak inflasi, sebanyak 30% tetap berencana meningkatkan investasinya untuk kegiatan kebugaran pada 2026. Bahkan 64% responden mengaku lebih memilih membeli perlengkapan olahraga daripada menghabiskan uang untuk berkencan. Fenomena date while exercising juga meningkat, dengan 46% Gen Z memilih berolahraga sebagai opsi kencan pertama. Lari menjadi aktivitas paling populer, dan dibandingkan Gen X, Gen Z tercatat 75% lebih sering menjadikan race atau event sebagai pemantik motivasi.

Perubahan ini terasa hingga level personal bagi Adryan (25), anak muda yang telah menjadikan olahraga sebagai rutinitas. “Alhamdulillah sekarang trennya positif. Banyak anak muda yang rajin olahraga. Walaupun kadang dianggap FOMO, tapi ini FOMO yang sehat dan membawa manfaat,” ujarnya.

Namun ia menegaskan, tren ini jangan sampai bergeser ke arah gengsi. “Olahraga bukan soal gaya atau pamer barang mahal. Intinya sederhana, murah dan baik untuk jangka panjang. Hasilnya memang nggak instan, tapi akan sangat terasa saat kita makin dewasa,” tuturnya.

Ia juga memberi catatan pada tren membeli perlengkapan premium demi terlihat sporty. “Nggak perlu punya apparel mahal buat mulai olahraga. Jangan sampai cuman buat tampil keren, akhirnya berhutang atau pakai pinjol. Itu nggak sepadan,” tegasnya.

Saat ditanya olahraga favorit, ia menjawab dengan analogi khas anak muda, “Kalau buat aku, lari itu kayak nasi, Bulutangkis itu lauknya,” kata Adryan sambil tertawa. (Intan)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.

  • vb

  • Pengunjung

    903077
    Users Today : 2397
    Users Yesterday : 3380
    This Year : 751453
    Total Users : 903077
    Total views : 9592190
    Who's Online : 193
    Your IP Address : 216.73.216.55
    Server Time : 2025-12-06