Green Institute Dukung Kaltim Green

SAMARINDA – Seruan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak agar masyarakat mendukung program Kaltim Green termasuk lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang lingkungan hidup untuk melakukan aksi nyata dan tidak sekadar menyampaikan kritik mendapat respon positif Green Institute (GI) Kaltim. LSM yang didirikan oleh para alumni Universitas Mulawarman tersebut mencoba memberi kontribusi dalam berbagai bentuk kegiatan untuk menyadarkan seluruh stake holder tentang pentingnya lingkungan yang ramah, hijau dan sehat.“Kami menyadari bahwa kami harus realistis dengan berbagai kondisi yang telah terjadi, khususnya di areal-areal pertambangan. Karena itu, kami memiliki konsep tersendiri untuk mendukung bagaimana agar Kaltim kembali hijau dan tidak melanjutkan kerusakan menjadi lebih parah lagi,” kata Direktur Eksekutif GI Kaltim, Teguh Riski Fauzi di Sekretariat GI Kaltim Jalan Pemuda III, Temindung Permai, Samarinda Utara, Rabu (30/11).

Tidak muluk-muluk, bukti nyata seperti yang diharapkan gubernur dalam kaitan kepedulian  terhadap dukungan Kaltim Green atau Kaltim Hijau, dilakukan GI Kaltim dengan mengadvokasi masyarakat tentang manajemen pengelolaan lingkungan yang baik.

Untuk tahap awal ini, organisasi yang baru berdiri sejak 5 Juni 2010 lalu itu memfokuskan penyadaran pemahaman tentang lingkungan yang baik di sekitar kantor sekretariat mereka. Alasannya, masyarakat saat ini secara umum lebih kritis, karena itu sebelum melanjutkan sosialisasi sadar lingkungan ke daerah lain, lembaga ini harus telah memiliki contoh konkrit yang memang patut diteladani, khususnya menyangkut pengelolaan lingkungan yang baik.

“Masyarakat Indonesia, tak terkecuali Kaltim secara umum memiliki sifat plagiat, meniru dan cenderung terus mengikuti tren. Kami berusaha membudayakan hidup dengan pengelolaan lingkungan hidup yang sehat dan melakukan penanaman pohon di sekitar rumah tinggal,” ungkap Teguh Fauzi.

Sejumlah kegiatan yang telah dilaksanakan GI Kaltim diantaranya penghijauan dan penanaman, perbaikan jalan, pembuatan tempat pembungan sampah (TPS) organic/non organik, pembersihan irigasi/drainase, pembibitan tanaman dan perikanan.

Sementara terkait maraknya tambang liar yang dinilai merusak lingkungan hingga menyebabkan banjir, GI Kaltim tak menampik hal tersebut. Namun Teguh Fauzi kembali menegaskan fungsi lembaganya adalah target menghijaukan kembali Kaltim dengan cara-cara damai.

“Kami tidak ingin membuat kontra dengan siapapun, masyarakat, pemerintah atau para pengusaha.Justru kami ingin menjadi faslitator agar semua sadar dan semua sepakat bahwa penghijauan Kaltim memang harus dilakukan. Pengusaha tambang yang belum melakukan reklamasi atau penghijauan kita ingatkan dan  ajak mereka untuk bersama menanam pohon dan melakukan reklamasi,” beber Teguh Fauzi. (vb/sam)

---