ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Investor UEA Bangun Rel Kereta Api Senilai US$ 5 Miliar

December 17, 2009 by  
Filed under Ekonomi & Bisnis

Share this news

SAMARINDA- Investor dari Uni Emirat Arab (UEA) menyatakan kepastian untuk menanamkan modal di Kaltim dengan nilai US$ 5 miliar untuk membangun rel kereta api dari Muara Wahau ke Lubuk Tutung sepanjang 135 kilometer dan terminal batu bara di Bengalon, Kabupaten Kutai Timur.a AKepastian investasi tersebut disampaikan Gubernur Kaltim, H Awang Faroek Ishak di sela-sela mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono  (SBY) dalam kunjungan kenegaraan ke lima negara eropa, ketika dihubungi melalui telepon selulernya, Senin (14/12).

Awang menjelaskan, di antara kunjungan kenegaraan ke lima negara Eropa, Presiden dan rombongan  transit di Bandara Internasional Dubai untuk melakukan pertemuan dengan  Crown Prince/Deputy Ruler Ras Al Khaima (RAK) guna membicarakan tindak lanjut Project Private Partnership  (PPP) yang dilakukan Pemprov Kaltim, Pemkab Kutai Timur dan RAK.

Dalam pertemuan itu,  Presiden didampingi sejumlah menteri, Gubernur Kaltim, H Awang Faroek dan Bupati Kutim, Isran Noor membicarakan tindaklanjut kerjasama perusahaan asal UEA itu untuk membangun rel kereta api dan terminal batu bara di Kutim.

“Pertemuan itu berhasil menetapkan nilai investasi RAK untuk sejumlah proyek tersebut yang nilainya US$5 miliar. Hasil tersebut membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono gembira dan menyatakan hal itu sebagai salah satu bukti keberhasilan daerah menarik investai asing,” kata Awang Faroek.

Selain membangun rel kereta api dan terminal batu bara, nilai investasi itu juga akan digunakan membangun pembangkit listrik di daerah itu sehingga diharapkan krisis listrik di Kaltim segera diatasi.

Dalam pertemuan  itu, Awang Faroek melaporkan persiapan pelaksanaan pembangunan rel kereta api dan terminal batu bara di Kutim berjalan lancar dan insyaallah siap dimulai pada Februari 2010 yang ke depan dapat mejadi sa;ah satu sarana mempercepat petumbuhan wilayah baik secara fisik maupun ekonomi.

Sementara itu, Presdien SBY mengaku gembira dan atas persetujuan dan kepastian tersebut, karena penandatangan MOA (Memorandum of Agreement)  antara Gubernur Kaltim, Awang FAroek Ishak dengan Direktur RAK beberapa waktu lalu di Jakarta.

Menurut dia, pola kerjasama tersebut dapat diteruskan untuk berbagai kegiatan pembangunan lainnya di daerah, sehingga dapat meringankan beban anggaran pemerintah karena mampu melibatkan investor asing dengan nilai cukup besar.

Apalagi program kerjasama itu dapat berjalan lancar dan memperoleh kepastian terkait total investasi yang ditanamkan, yakni kurang dari enam bulan setelah MOA ditandatangani kedua belah pihak pada World Economic Forum, di Jakarta beberapa waktu lalu. (santos/hmsprov)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.