ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Kaltim Diragukan Pertahankan Prestasi PON

December 31, 2010 by  
Filed under Olahraga Lain

Share this news

Samarinda-vivaborneo.com, Prestasi Provinsi Kalimantan Timur yang pernah menoreh prestasi fenomenal, yakni tiga besar pada PON XVII-2008 Kaltim mampu mempertahankan prestasi emas PON 2012 Riau.  Hal ini disampaikan berbagai kalangan di Kaltim terkait dengan berakhirnya 2010 serta menyongsong 2011 yang merupakan tahap sangat strategis sebelum menuju PON, yakni babak pra kualifikasi PON.Kaltim sebelumnya pada PON XVII-2008 Kalimantan Timur meraih 117 emas, 111 perak, dan 114 perunggu ketika itu, menempatkan provinsi itu di peringkat tiga besar di bawah Jawa Timur dan DKI Jakarta.

Ketua Siwo PWI Kalimantan Timur. Iskandar Z Datu menilai bahwa tekad provinsi itu untuk meraih prestasi emas pada PON XVIII-2010 di Riau hanya sebuah mimpi, hal itu dikaitkan dengan alokasi dana yang dianggap sangat tidak proporsional dalam menghadapi babak pra PON. Sebelumnya, Pemprov dan DPRD dalam RAPBD 2011 hanya menyetujui Rp15 miliar dari usulan KONI sebesar Rp107 miliar.

“Seharusnya, kalaupun tidak disetujui Rp107 miliar namun kurangnya hanya Rp50 miliar, jadi KONI Kaltim bersama Pengprov bisa menyesuaikan programkan dengan mengutamakan berbagai program yang dianggap prioritas namun jika dari Rp107 miliar jadi Rp15 miliar, maka memberikan sebuah alternatif yang tidak masuk akal bagi KONI maupun Pengprov untuk melakukan rasionalisasi program,” katanya.

Ia menjelaskan bahwa dana yang diajukan KONI Kaltim itu sebesar Rp107 miliar itu berdasarkan pengajuan program dari masing-masing cabang olahraga dalam mempersiapkan diri menjelang pelaksaan event akbar di tanah air pada 2012 Riau, yakni pra kualifikasi atau pra PON 2011.

Program itu, antara lain termasuk desentralisasi, sentralisasi serta try out baik di dalam maupun luar negeri. Pemangkasan yang sangat besar itu pada gilirannya diperkirakan berdampak langsung bagi persiapan 39 cabang olahraga yang mengikuti pra kualifikasi.

Hal senada disampaikan oleh Sekum Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Kaltim, Sumarlani bahwa dengan alokasi dana yang disetujui hanya Rp15 miliar sangat mempengaruhi persiapan semua cabang olah raga.

“Bagi tim gulat, tetap optimistis bisa berkifrah namun tidak akan maksimal, apalagi jika secara umum melibatkan semua cabang olahraga, maka berat sekali Kaltim mampu mempertahankan prestasi emasnya,” ujar mantan atlet peraih emas baik level nasional maupun internasional itu.

Dampak paling terasa dari kecilnya alokasi dana itu adalah persiapan untuk melakukan desentralisasi, sentralisasi serta “try out” (uji tanding) baik di dalam maupun luar negeri.

“Try out itu sangat bermanfaat, khususnya untuk menambah jam terbang atlet junior, menguji kemajuan mereka serta mengukur kemampuan atlet daerah lain,” katanya.

Pengamat olahraga Kaltim, Albaidani yang juga Sekretaris LSM Kompor (Komite Pengamat Olahraga) Kaltim menilai bahwa bisa dipastikan tim Kaltim akan menemui kendala sangat berat dengan alokasi dana yang disetujui hanya Rp15 miliar.

“Program yang sangat baik akan menjadi percuma jika tanpa dukungan lain, termasuk keuangan. Jadi saya sangat pesimistis Kaltim mampu berbuat banyak pada Pra PON dan PON nanti jika masalah ini tidak segera diatasi,” ujarnya.

“Dengan kondisi seperti ini, maka jangan disalahkan jika atlet tidak mampu memberikan hasil terbaik bagi Kaltim. Padahal prestasi Kaltim pada 2008 harus dipertahankan karena menyangkut nama baik daerah karena bukan atlet saja malu, tapi warga jika tiba-tiba Kalimantan Timur terlempar dari posisi 10 besar,” ujar Albaidani. (vb)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.