ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Klub Bridge Pertamina Juara  Indonesia Open

December 5, 2022 by  
Filed under Olahraga

Share this news

Oleh : Bert Toar Polii

Mungkin banyak pembaca bingung karena sampai berita terakhir tentang Kejurnas Bridge ke 58 di Convention Hall Terminal Tirtonadi Solo tidak ada berita tentang hasil akhir turnamen gagasan baru Indonesia Open.

Sepertinya ini kelalaian penulis yang sampai lupa tentang event terbaru di Kejurnas bridge. Namun ini merupakan “blessing in disguise” sehingga penulis masih bisa menulis tentang berita-berita yang tercecer dari penyelenggaraan Kejurnas Bridge di kota Solo yang adem ini.

Pertama ketika menyebut Tirtonadi  pasti akan langsung teringat tentang lagu keroncong yang dulu sempat popular berjudul Titonadi ciptaan Gesang. Penulis kutip bait pertamanya : “Tirtonadi yang permai Di tepi sungai Suatu kebun yang permai riuh dan ramai”

Kedua adalah penyelenggaraan Kongres Gabsi ke-26 di Loji Gandrung Rumah Dinas Walikota Solo yang diijinkan dipakai oleh Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka secara gratis.

Loji Gandrung ini adalah tempat bersejarah yang dibangun sejak tahun 1830 dan tentu saja memberi kesan tersendiri buat peserta kongres.

Menurut cerita mantan Ketum PB Gabsi Miranda S Goeltom pada upacara pembukaan Kongres Gabsi ke 26 ditawarkan bisa menggunakan Loji Gandrung oleh Walikota Solo namun juga diingatkan bahwa “sumuk” atau gerah lho Ibu karena tidak pakai AC. Ibu Miranda juga dengan santai menjawab tidak apa-apa asal gratis dan juga akan menjadi catatan sejarah buat PB Gabsi karena Kongres diadakan di tempat bersejarah yang sudah menjadi cagar budaya.

Ketiga adalah ketika gala dinner disajikan makanan tradisional Solo yang sungguh enak. Menurut Ketum PB Gabsi yang baru terpilih Syarif Bastaman yang kebetulan antri makanan khas terkenal dari Solo yaitu tengkleng dibelakang penulis mengatakan ini dari rumah makan Walikota Solo yang juga disajikan secara gratis.

Selanjutnya mari kita balik ke Turnamen Indonesia Open yang baru pertama kali dilaksanakan dan sepertinya perlu dipertahankan kedepan nanti karena ini terbuka juga buat peserta dari luar negeri.

Turnamen bergengsi ini dimenangkan oleh Klub Bridge Pertamina yang kecuali Liga Bridge Indonesia mereka kalah di final dari Djarum Super, KBP merebut Telkom Indonesia Open dan sekarang Indonesia Open.

Sebagai juara mereka memang pantas karena diperkuat oleh pemain yang memperkuat Indonesia di The 4th Asia Cup Bridge Championship bulan Oktober lalu di Jakarta.

Tim yang diperkuat Denny Sacul/Franky Karwur, Lusje Bojoh/Taufik Asbi dan Robert Parasian berhasil mengalahkan Raewaya A yang diperkuat Franky Umboh, Adri Nixon Korengkeng, Tommy Rogi, Denny Palar dan Novry Kaligis di babak final.

Peringkat 3 ditempati Djarum Super yang diperkuat Stefanus Supeno/Leslie Gontha, Jemmy Bojoh/Paulus Sugandi dan M Apin Nurhalim yang menang WO dari regu Jakabaya yang diperkuat Ferry Nardo ST/Vincent Nikolas, Rony Eltanto/Youbert Sumarauw dan Santje Panelewen.

Jakabaya tidak bisa melanjutkan pertandingan karena ada pemain yang sakit dan berhalangan.(*)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.