LPTQ Nasional Siapkan Penghargaan Presiden Bagi Kepala Daerah Peduli Alquran

MARATUA – Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Nasional disebut tengah menyiapkan Penghargaan Presiden bagi Kepala Daerah peduli Alquran.

Jika tidak ada aral penghargaan akan diberikan Presiden RI Prabowo Subianto pada Pembukaan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadist (STQH) Tingkat Nasional di Kota Kendari pada tahun 2025 mediio Januari – Februari 2025.

“Penghargaan sebagai apresiasi kepala daerah yang peduli Alquran. Diantaranya ditandai adanya regulasi penguatan literasi baca tulis Alquran, termasuk dukungan memadai sisi anggaran,” ungkap Kasubdit MTQ Kemenag RI Ahmad Rizal Rangkuti saat memberikan materi pada Rakor dan Evaluasi LPTQ Provinsi Kaltim, di Kecamatan Maratua, Kabupaten Berau, Jumat (13/12/2024).

Menurutnya, pemberian penghargaan merupakan bagian dari upaya penguatan literasi Al quran menuju Masyarakat Indonesia Al Qur’an.

Ada tiga poin penting dalam upaya penguatan literasi AlQuran, mulai dari penguatan kebijakan literasi baca tulis Alquran. Perlu ada regulasi kepala daerah yang menjadi acuan terkait pembinaan baca tulis Al-Qur’an.

“Jangan hanya output tapi outcom. Harus rubah perspektif harus ada inovasi agar hasilnya bisa dirasakan masyarakat. Kita banyak Qori internasional maupun nasional. Ini harusnya diberdayakan dalam pembinaan,” sebutnya.

Terkait tata kelola LPTQ dalam pembinaan baca tulis Al-Qur’an idealnya perlu dukungan anggaran proporsional dari pemerintah daerah setidaknya 10 persen dari anggaran pembangunan daerah agar pembinaan Al-Qur’an semakin dirasakan masyarakat.

Kondisinya anggaran pembinaan masih rendah sehingga berpengaruh terhadap kualitas pembinaan yang dilakukan belum maksimal.

Terkait pemanfaatan TIK dalam pembinaan pengembangan Alquran menjadi penting dilakukan dalam rangka membangun sistem penjaringan generasi baru.

Pada kesempatan itu dia juga memberi apresiasi tinggi keberhasilan penyelenggaraan MTQN XXX Tahun 2024 di Provinsi Kaltim. Keberhasilan penyelenggaraan hingga pencapaian prestasi sebagai juara umum menjadi buah bibir dan menjadi best practice penyelenggaraan MTQN selanjutnya.

“Ini jadi rujukan representasi bagaimana menyiapkan kafilah dan seluruh instrumen yang ada agar bisa bersinergi dengan baik,” pungkasnya. (**)

---