Minyak Atsiri Endemik Kaltim Jadi Identitas Aroma Hotel

December 21, 2025 by  
Filed under Serba-Serbi

Share this news

SAMARINDA – Universitas Mulawarman melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) bekerja sama dengan PT Swadaya Putra Jaya atau Mesra Group meluncurkan produk minyak atsiri berbahan tumbuhan endemik Kalimantan Timur. Produk tersebut ditetapkan sebagai identitas aroma Hotel Mesra International, sekaligus menjadi tonggak pemanfaatan riset perguruan tinggi ke dunia industri perhotelan.

Peluncuran ini merupakan hasil riset lintas disiplin yang melibatkan sejumlah fakultas di Universitas Mulawarman. Guru Besar Fakultas Ekonomi Unmul sekaligus Ketua Tim Pengusul riset, Prof. Rahmawati, menjelaskan, minyak atsiri dari sektor kehutanan memiliki karakter aroma yang lembut, segar, dan berkelas. Potensi tersebut dinilai sangat relevan dikembangkan sebagai sensor branding, khususnya di sektor hospitality.

Menurut Rahmawati, riset ini tidak hanya bertujuan menghasilkan produk beraroma khas, tetapi juga membuka peluang pemanfaatan hasil hutan bukan kayu secara berkelanjutan. Ia berharap pengembangan minyak atsiri ini dapat berlanjut hingga proses paten sederhana, sehingga implementasinya bisa diperluas tidak hanya di hotel, tetapi juga di lingkungan pemerintah daerah dan ruang publik di Kalimantan Timur.

“Kami berharap hasil riset ini tidak berhenti sebagai inovasi akademik, tetapi bisa digunakan secara luas, berkelanjutan, dan memberikan manfaat ekonomi, termasuk bagi UMKM dan ekosistem akademik,” ujarnya.

Pemanfaatan tanaman hasil hutan bukan kayu memiliki nilai strategis karena dapat menjadi sumber ekonomi alternatif tanpa harus merusak hutan. Produk minyak atsiri ini juga diharapkan dapat dipasarkan sebagai produk turunan, baik di hotel, lingkungan kampus, hingga jaringan alumni Universitas Mulawarman.

Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Tropis Unmul, Prof. Harlinda Kuspradini, menyampaikan, riset ini berangkat dari sinergi dua bidang keilmuan, yakni ekonomi dan kehutanan. Kolaborasi tersebut melihat besarnya potensi biodiversitas hutan tropis basah Kalimantan Timur, khususnya tumbuhan aromatik yang selama ini telah lama ia teliti.

“Penelitian tumbuhan aromatik ini sebenarnya sudah kami lakukan bertahun-tahun. Dalam program KDRK ini, ide tersebut kemudian dikembangkan menjadi sensory branding dengan mengangkat kearifan lokal,” jelasnya.

Pada kurun empat bulan terakhir, tim peneliti melakukan uji coba terhadap 13 jenis minyak atsiri yang telah dihasilkan sebelumnya. Melalui proses seleksi dan analisis, termasuk melibatkan tim dari bidang psikologi, terpilih empat aroma unggulan, yakni berbasis kayu manis, kapur, serai, serta jenis tanaman aromatik endemik lainnya. Keempat aroma tersebut dinilai paling sesuai untuk menjadi ciri khas Hotel Mesra.

Harlinda menegaskan, aspek keberlanjutan menjadi perhatian utama tim peneliti. Pengambilan bahan baku dilakukan melalui proses bioprospeksi yang terkontrol, serta dibarengi dengan upaya budidaya tanaman aromatik untuk menjaga ketersediaan bahan baku di masa depan.

“Ada hulu dan hilir yang harus sama-sama dijaga. Kalau produknya laku, hulunya juga harus kuat dan lestari,” katanya.

Kolaborasi riset ini melibatkan empat fakultas, yakni Fakultas Ekonomi, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Tropis, FISIP, serta Fakultas Teknik.

Wakil Rektor I Bidang Akademik Unmul, Prof. Lambang Subagiyo, menilai inovasi minyak atsiri ini sebagai bentuk hilirisasi riset yang sejalan dengan konsep “kampus berdampak”.

Produk minyak atsiri Unmul sebenarnya telah memiliki paten dan dikembangkan selama lebih dari lima tahun, tidak hanya parfum, tetapi juga produk kesehatan dan kecantikan berbasis tanaman lokal. Namun, pemanfaatan dan branding di dunia industri baru mulai diperkuat melalui kerja sama dengan Hotel Mesra.

Dengan peluncuran ini, Universitas Mulawarman berharap inovasi minyak atsiri endemik Kalimantan Timur dapat menjadi identitas daerah, memperkuat daya saing industri perhotelan, serta membuktikan, riset akademik mampu memberikan dampak nyata bagi pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan. (yud)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.

  • vb

  • Pengunjung

    984885
    Users Today : 1095
    Users Yesterday : 8277
    This Year : 833261
    Total Users : 984885
    Total views : 10129008
    Who's Online : 49
    Your IP Address : 216.73.216.188
    Server Time : 2025-12-21