ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Nopember, Inflasi Kaltim 0,43 Persen

December 3, 2010 by  
Filed under Kalimantan Timur

Share this news

SAMARINDA–vivaborneo.com, Berdasarkan pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim pada Nopember 2010 ini telah mengalami inflasi sebesar 0,43 persen atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen (IHK) dari 128,98 pada Oktober menjadi 129,53 pada Nopember ini.“Dengan terjadinya inflasi tersebut, maka inflasi tahun kalender 2010 (Januari-Nopember) mencapai 6,48 persen, sedangkan inflasi  year on year mencapai 7 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik  Kaltim Johny Anwar, didampingi Kepala Bidang  Desiminasi Data Statistik Ahmad Zaini pada konferensi pers Statistik Kaltim, di Aula BPS Kaltim, Rabu (1/12).

Menurut Zaini, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan kenaikan indeks pada beberapa kelompok barang dan jasa. Seperti kelompok bahan makanan sebesar 0,80 persen dan perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,68 persen.

Kelompok sandang sebesar 0,38 persen, kesehatan sebesar 0,36 persen,  pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,23 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,08 persen.

Apabila  dirinci menurut daerah, maka Samarinda mengalami inflasi 0,79 persen dan Tarakan sebesar 0,50 persen. Sedangkan Balikpapan mengalami deflasi sebesar 0,04 persen. Dengan demikian, ujar Zaini untuk ketiga kota ini inflasi tahun kalender, Samarinda  telah mencapai 6,50 persen, Balikpapan 6,61 persen dan Tarakan 6,02 persen.

Sedangkan inflasi year on year untuk Samarinda (November 2010 terhadap Nopember 2009) sebesar 6,78. Begitu pula untuk Kota Balikpapan  sebesar 6,95 persen dan Tarakan  sebesar 7,88 persen.

Secara nasional pada Nopember ini telah terjadi inflasi. Sedangkan kota-kota indeks harga konsumen yang berjumlah 66 kota, maka sebanyak 61 kota mengalami inflasi dan lima kota mengalami deflasi.

“Inflasi tertinggi terjadi di Lhokseumawe mencapai 2,64 persen dan inflasi terendah  terjadi Probolinggo sebesar 0,06 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi didaerah Sikka sebesar 0,29 persen dan terendah terjadi di Balikpapan sebesar 0,04 persen,” jelas  Ahmad Zaini. (vb/m/w)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.