ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Pasar di Samarinda banyak Dipenuhi Produk Luar Pulau

December 10, 2015 by  
Filed under Samarinda

Share this news

VIVABORNEO.COM, Usai melakukan peresmian Papan Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) yang terletak di Pasar Segiri Samarinda, Penjabat (Pj) Kota Samarinda, Meiliana didampingi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur, Mawardi BH Ritonga dan Kepala Dinas Pasar Kota Samarinda Sulaiman Sade langsung berkeliling mengunjungi beberapa pedagang yang berjualan.Betapa terkejutnya Penjabat (Pj) Kota Samarinda, Meiliana saat mengetahui bahwa banyak produk sayuran dan buah yang berasal dari daerah lain seperti dari Palu Sulawesi Tengah, Jawa Timur bahkan dari sayur wortel impor dari Tiongkok.

“Wah saya baru tahu bahwa ternyata banyak sayuran dan buah yang berasal dari luar pulau. Ini peluang sekaligus tantangan bagi Samarinda dan Kaltim untuk memproduksi sayuran dan buah serta di packing dengan baik serta menarik,” ujar Meiliana saat diwawancara oleh wartawan, Kamis (10/12).

Meiliana menanyakan harga, asal produk dan berapa selisih keuntungan yang didapat oleh para pedagang ketika menjual produk pangan strategis yang dibutuhkan oleh masyarakat Samarinda.

Menurutnya, peluang untuk perdagangan antar pulau masih sangat terbuka lebar. Tantangan yang harus diciptakan adalah memenuhi sayuran dan buah yang memang dapat ditanam di Kaltim, agar perdagangan antar pulau ini dapat diperkecil.

“Setelah Tanya-tanya saya baru tahu ada dijual wortel dari Tiongkokyang memang kualitasnya bagus. Produk kita dapat bersaing dengan kemasan yang menarik dan harga yang lebih murah,” ujarnya.

Saat ini sudah banyak tanaman sayur dan buah yang dapat ditanam di dataran rendah seperti Kota Samarinda dan Kaltim pada umumnya. Saat ini petani telah dapat menanam kembang kol, bawang, wortel hingga buah-buah eksotis macam klengkeng dataran rendah

Tidak hanya sayuran dan buah, produk daging sapi dan telur juga banyak didatangkan dari Surabaya, Makasar dan Nusa Tenggara Barat serta Timur. Selain itu tidak jarang produk bumbu-bumbuan seperti cabai, bawang merah dan putih masih mengandalkan pasokan dari daerah-daerah lain di Indonesia.(vb/yul)

 

 

 

 

 


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.