ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

PDAM Tarakan Ambil Tindakan Tegas Bila Menunggak 3 Bulan

December 22, 2018 by  
Filed under Kalimantan Timur

Share this news

Tarakan,vivaborneo.com,  Walaupun banyak keluhan masyarakat Kota Tarakan tentang tindakan tegas dari petugas PDAM Kota Tarakan yang menyegel atau memutus saluran air bersih ke rumah warga,   memang sudah disadari pihak menejemen PDAM.

Direktur PDAM Kota Tarakan Drs. Sayid Usman Assegaf.M.Si

Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Tarakan, Drs. Sayid Usman Assegaf.M,si mengatakan pihaknya sudah sering menyampaikan pengumuman atau pemberitahuan melalui media massa bahwa jika ada penunggakan mencapai tiga bulan berturut turut, maka PDAM akan mengambil tindakan tegas yaitu menyegel atau memutus saluran air.

“Kami akan ambil tindakan tegas. Tidak pilih-pilih, baik itu rumah tinggal,kantor pemerintah, kantor swasta, hotel , penginapan, dan lainnya,” tegasnya,

Ditemui pada Kamis, (20/12/2018) Usman Assegaf menjelaskan hingga bulan Desember diakhir tahun ini, PDAM Kota Tarakan telah memiliki pelanggan berjumlah 27.000 pelanggan.

Didalam melayani kebutuhan pelanggan,PDAM Tarakan perbulannya harus menyediakan air bersih 1.500.000 m3 (kubik) yang harus dikelola dengan memanfaatkan tiga embung penampungan pengelolaan air bersih yang diperoleh dari intensitas curah hujan dan air sungai.

Pihak PDAM cukup kewalahan,karena fasilitas penampungan pengelolaan air di tiga  embung yang ada hanya bisa mengelola air bersih sekitar 600.000 m3  lebih saja.  Untuk embung daerah Persemayan mampu menampung 115.000 m3, embung Sungai Bengawan 130.000 m3, dan embung Kampung Satu menampung 500.000 m3.

“Jadi masih kekurangan pasokan air sekitar 900.000 m3 lebih. Perharinya  masih kekurangan sekitar 45.000 m3 lebih yang dialirkan ke rumah-rumah warga,” ujarnya.

Menurut Usman nantinya akan ada dua embung lagi yang disiapkan untuk mengisi kekurangan pasokan air bersih masyarakat ini. Sehingga nantinya PDAM Kota Tarakan akan memiliki lima embung yang dipergunakan untuk penampungan air.

Menurutnya,  rencana operasional PDAM Tarakan selama lima tahun sebesar Rp.1,7 trilliun. Untuk investasi peralatan baru sebesar Rp.300 miliar yang dibiayai dari APBN.

Diakuinya,  saat ini kerap terjadi gangguan air bersih ke rumah warga karena adanya aktivitas Perusahaan Gas Nasional (PGN) yang melakukan penggalian saluran gasnya dibeberapa median jalan.

Pekerjaan ini sering merusak pipa PDAm yang mengakibatkan kebocoran.  Sementara pihak PGN tidak memiliki dana untuk perbaikan. Terpaksa demi kemancaran air bersih, PDAM Tarakan berinisiatif untuk memperbaiki kerusakan itu dengan biaya anggaran sendiri.

“(Makanya) jangan menunggak pembayaran, karena ini adalah urusan operasional PDAM dan demi kelancaran tugas fungsi PDAM. Kami juga mengimbau jaga lingkungan hutan dan sumber air karena hutan sangat berpengaruh besar terhadap pengadaan air,” ujarnya.(vb/waldy)

 

 

 

 

 


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.