Penjualan Obat Terus Dipantau

SENGATA– Guna mengantisipasi penjualan obat yang tidak terdaftar di Dinas Kesehatan maupun Balai Pengawasan Obat dan Makanan (POM), Dinas Kesehatan terus melakukan pengawasan penjualan obat di daerah ini. Sebelumnya, instansi itu juga telah melakukan pembekalan terhadap petugas Puskesmas mengenai pengawasan penjualan obat di daerah ini.“Meski selama ini pengawasan penjualan obat sudah dilakukan, namun petugas Puskesmas perlu juga pembekalan seperti itu. Sehingga setiap toko obat yang menjual obat-obatan mendapat pengawasan dari petugas Puskesmas dengan baik,” kata Kadis Kesehatan Kutim dr Marten Luther.

Dengan pengawasan penjualan obat tersebut, diharapkan masyarakat juga ikut melakukan pengawasan. Sehingga masyarakat tidak dirugukan apabila membeli obat yang dinilai memiliki efek samping yang dapat merugikan kesehatan masyarakat.

Melalui pembekalan seperti itu, diharapkan petugas Puskesmas juga menambah wawasan tentang bagaimana cara mengawasi penjualan obat di daerahnya sendiri. Sehingga masyarakat juga terjaga dalam pembelian obat-obatan yang baik untuk kesehatan.

Setidaknya menurut Marten, pembekalan tentang pengawasan obat-obat ini juga memberikan tambahan ilmu dan wawasan bagi petugas Puskesmas. Selain itu, pemberian izin juga terus dipantau setiap toko obat yang ada. Jangan sampai setiap toko yang menjual obat tidak memiliki izin dari Dinas Kesehatan.

Melalui pengawasan seperti itu, toko obat dapat terpantau dengan baik. Setidaknya akan memberikan masukan bagi daerah terutama mengenai retribusi kepada daerah. Dengan memperoleh izin seperti itu, si pemilik toko harus membayar retribusi untuk kepentingan pembangunan daerah ini.
Pihaknya menyambut baik kerjasama antara Diskes Kutim dengan Balai POM Samarinda ini, terutama pengawasan obat-obat yang ada di daerah ini. Sehingga pihak konsumen juga merasa terlindungi jika dilakukan pengawasan dan pemantauan terus menerus dari pemerintah. (vb-wd)

---