Runway Bandara SAMSS Balikpapan Akan Diperpanjang

VIVABORNEO.COM, Landasan pacu (runway) andara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan (SAMSS) Balikpapan dipastikan akan diperpanjang dari 2.500 meter menjadi 3.000 meter. Saat ini sejumlah bandara di Indonesi memiliki panjang minimal 2.750 meter untuk dapat mengakomodir pendaratan pesawat berbadan lebar dan memiliki rentang sayap yang panjang.Terdapat sepuluh bandara di Indonesia yang tercatat sebagai bandara terpanjang di Indonesia, yakni  Bandara Internasional Hang Nadim Kota Batam (4.025 meter), Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta Kota Jakarta (3.660 meter), Bandar Udara Frans Kaisiepo Kota Biak (3.571), Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Kota  Makassar (3.100), Bandara Internasional Ngurah Rai Kota Denpasar (3.000).

Sekanjutnya, Bandar Udara Internasional Juanda  Kabupaten Sidoarjo (3.000), Bandara Internasional Polonia  Medan (3.000), Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin Kota Palembang (3.000), Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh (3.000), Bandara Minangkabau, Padang (2.750)

Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak mengatakan rencana perpanjangan tersebut sudah disetujui Menteri Perhubungan RI, Igansius Jonan. Dengan disetujuinya perpanjangan landasan pacu maka Pemprov Kaltim bertanggung jawab menyelesaikan pembebasan lahannya dan Pemerintah Pusat bertanggung jawab melaksanakan pembangunan fisiknya.

“Kita segera perpanjang runwaynya menjadi 3.000  meter dari panjang awalnya hanya 2.500 meter,” ucap Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak, di Samarinda, Senin (21/12).

Bila terwujud, Bandara SAMSS tidak hanya akan menjadi bandara termegah dengan bagunan terminal dan fasilitas penunjang bagus, tetapi juga masuk dalam deretan bandara dengan runway terpanjang di Indonesia.

Jika terbangun sepanjang 3.000 meter maka Bandara SAMSS nantinya sudah bisa didarati pesawat berbadan super lebar jenis Aribus A380.

“Kita berharap masyarakat Kaltim yang ingin menunaikan ibadah haji dan umrah bisa langsung terbang dari Balikpapan. Tidak seperti sekarang harus berangkat melalui Jakarta,” harap Awang Faroek.(vb/yul/rif)

---