ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

SIWO PWI Kaltim : Prestasi Emas di Riau Hanya Mimpi

December 31, 2010 by  
Filed under Berita

Share this news

Samarinda-vivaborneo.com, Seksi Wartawan Olahraga Persatuan Wartawan Indonesia (SIWO PWI) Kalimantan Timur menilai tekad provinsi itu untuk meraih prestasi emas pada PON XVIII-2010 di Riau kini hanya sebuah mimpi.“Keputusan Pemprov Kaltim dan DPRD setempat yang hanya menyetujui Rp15 miliar dari usulan Rp107 miliar tampaknya jadi keputusan berat yang memupuskan Kaltim untuk bisa meraih prestasi emas, bahkan bisa dikatakan hal itu hanya sebuah mimpi,” kata Ketua SIWO PWI Kaltim, Iskandar Z Datu di Samarinda, Jumat.

Ia menjelaskan, dana yang diajukan KONI Kaltim itu sebesar Rp107 miliar itu berdasarkan pengajuan program dari masing-masing cabang olahraga dalam mempersiapkan diri menjelang pelaksaan event akbar di tanah air pada 2012 Riau, yakni pra kualifikasi atau pra PON 2011.

“Program itu, antara lain termasuk desentralisasi, sentralisasi serta try out baik di dalam maupun luar negeri,” katanya.

Menurut Iskandar, dengan dipangkasnya dana tersebut, maka berdampak langsung bagi persiapan 39 cabang olahraga yang mengikuti pra kualifikasi.

“Menjawab masalah ini sebenarnya gampang, yakni kita bercermin keberhasilan Kaltim bisa meraih tiga besar pada PON 2008,” katanya.

Ia menjelaskan bahwa Kaltim bisa meraih prestasi monumental dan fenomenal itu karena beberapa faktor, antara lain, yakni tuan rumah sehingga tidak wajib mengikuti pra kualifikasi.

“Faktor dominan yang lain, yakni dukungan dana yang sangat proporsional sehingga bisa melaksanakan Puslatda (pusat latihan daerah) dengan waktu yang ideal untuk persiapan atlet, yakni selama enam bulan, serta masing-masing cabang olahraga bisa melakukan try out dua kali dalam satu tahun,” katanya.

Sebaliknya, dengan dana yang hanya disetujui Rp15 miliar maka sulit bagi Kaltim untuk menjalankan program Puslatda dengan jangka waktu dianggap ideal.

“Dengan dana sebesar itu, jangankan untuk enam bulan namun satu bulan saja mungkin tidak mencukupi. Padahal sistem Puslatda yang kita jalankan sebelum PON 2008, saat ditinjau sejumlah pihak termasuk pengurus KONI pusat dan Kemenegpora dianggap terbaik, bahkan melebihi program Pelatnas sehingga menjadi kunci Kaltim meraih prestasi emas pada PON 2008,” katanya.

“Sukses lain, adalah diumumkan bonus lebih awal yg jumlahnya saat itu memang dianggap bisa memacu semangat atlet, yakni Rp150 juta untuk emas,” papar dia.

Ia menyayangkan bahwa KONI, Pengprov Cabor serta berbagai pihak terkait lain dari pengalaman persiapan PON 2008 sudah mendapatkan pengalaman dalam mempersiapkan sistem pembinaan yang sudah terbukti mampu membuahkan prestasi namun tidak bisa berjalan karena tanpa ada dukungan dana.

“Jadi tanpa dukungan dana yang proporsinal maka tekad Kaltim meraih prestasi emas hanya menjadi mimpi siang bolong. Jadi kita mengharapkan semua pihak terkait bisa segera mengatasi masalah ini jika ingin nama Kaltim tidak terpuruk pada PON XVIII-2012 Riau,” katanya. (vb)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.