Wirausahawan Kaltim Ikuti Orientasi Pengembangan Usaha
MALANG–vivaborneo.com, Dua belas wirausahawan Kaltim yang mengikuti orientasi pengembangan produktifitas di Kota Malang mendapat suntikan semangat baru dari para wirausahawan sukses kota pendidikan tersebut. Sejumlah kiat yang disampaikan termasuk oleh instruktur pendamping Unit Pelaksana Tenis Pengembangan Produktifitas Tenaga Kerja (UPT PPTK) Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan (Disnakertransduk) Jawa Timur turut membangkitkan kepercayaan diri mereka.

Kerajinan Batik Andis Malang merupakan salah satu wirausaha sukses yang dikunjungi 12 wirausahawan peserta orientasi pengembangan produktifitas kewirausahaan Kaltim
“Menjadi wirausahawan, apalagi bagi wirausahawan yang baru memulai usaha tentu harus memiliki kiat-kiat jitu agar usaha dapat berkembang dengan baik. Selain menciptakan produk yang berkualitas, wirausahawan juga harus dekat dengan pemerintah,” kata Kristiawan, pemilik usaha produk olahan berbahan buah-buahan dan sayur di Kota Malang yang mendapat kunjungan pertama dari rombongan wirausahawan Kaltim yang dipimpin Kepala UPTD Pengembangan Produktifitas Daerah Disnakertrans Kaltim, Supriatna Kohir.
Kedekatan wirausahawan dengan pemerintah (instansi teknis terkait) akan memberi banyak manfaat, diantaranya membantu mencari solusi jika terjadi kendala dalam proses usaha yang dilakukan. Bantuan bisa saja dilakukan dalam bentuk pemberian informasi atau kebijakan reaktif pemerintah yang bersifat solutif (pemecahan masalah).
Tidak ada implikasi negatif akibat kedekatan wirausaha dengan pemerintah, justru kedekatan wirausaha dengan pemerintah akan banyak membantu promosi produk, misalnya melalui pelibatan dalam berbagai ajang pameran yang digelar di daerah maupun di luar kota.
Motivasi berikutnya diperoleh dari pemilik usaha kerajinan pasir laut dan daur ulang, Ludiyono. Dari pengusaha yang masih berusia muda tersebut, wirausahawan Kaltim mendapat motivasi bahwa semangat untuk berkarya dan berkreasi akan mengalahkan kendala awam “permodalan”.
“Modal awal saya cuma Rp300 ribu, tapi dengan keyakinan dan semangat untuk terus melakukan inovasi omset usaha saya sekarang sudah mencapai Rp8 juta perbulan,” kata Ludiyono, seraya menyebut pasar produknya antaralain Jakarta, Bali bahkan Kalimantan.
Target kunjungan orientasi yang dipilih sangat tepat. Semua wirausahawan yang dikunjungi tanpa ragu menjelaskan berbagai kiat sukses usaha yang dikembangkan. Selain mendapat penjelasan secara rinci tentang proses usaha yang digeluti dan berbagai solusi dari hambatan yang dihadapi, mereka juga bersedia memperlihatkan secara langsung proses produksi yang dilakukan.
Hal yang sama dilakukan pengelola Batik Andis Druju di Sumber Manjing, kota Malang dan pengelola Agro Wisata Kusuma di kawasan Batu Malang. Semua detil peluang dan potensi yang mereka miliki diungkapkan hingga meyakinkan wirausahawan Kaltim untuk meniru konsep-konsep yang mereka terapkan untuk mencapai sukses yang brilian. (vb/sam)
Respon Pembaca
Silahkan tulis komentar anda...