ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Soal Pembelajaran Tatap Muka, Ini Kata Ketua Fraksi PAN Samarinda

November 30, 2020 by  
Filed under Serba-Serbi

SAMARINDA – Wabah covid-19 yang mendekati satu tahun kegiatan persekolahan digelar di rumah. Pembelajaran dilakukan dengan sistem daring atau virtual dinilai membuat kualitas anak didik jadi menurun, karena tugas belajar anak yang mengerjakan malah orang tua.

Kenyataan ini seperti yang diungkapkan oleh Jasno, Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD Kota Samarinda yang menguak kenyataan jika saat ini juga sudah banyak kerumunan dan hajatan.

Jasno

“Jadi saya pikir sudah waktunya sekolah tatap muka digelar kembali, namun dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dengan waktu belajar anak cukup 2– 3 jam di sekolah,” ujarnya mengawali tanggapannya tentang sekolah tatap muka, Jum’at (27/11/2020).

Menurut politisi yang berada di Komisi III DPRD Samarinda ini, karena harus melakukan protokol kesehatan maka harus menjaga jarak, anak belajar di kelas bergantian atau per shift untuk beberapa mata pelajaran langsung pulang tidak ada istirahat.

“Jika satu kelas ada 40 anak, maka anak bisa masuk ruangan belajar bergantian. Karena jika ini tidak diterapkan kasihan anak jika harus mengikuti sekolah daring terlalu lama, karena pengaruhnya akan beda jika anak sekolah tatap muka,“ jelas Jasno.

Ia lalu mencontohkan, jika anak-anak yang masuk SD pada tahun ini, huruf saja mereka tidak tahu.

“Artinya belajar di ruang kelas dan daring memang beda pengaruhnya dalam kualitas pendidikan, dimana anak lebih cepat paham pada sekolah tatap muka. Sehingga saya pikir awal tahun 2021 adalah awal yang bagus bagi siswa mulai tingkat SD hingga SMA/SMK, bisa kembali ke sekolah namun dengan tetap menjaga protokol kesehatan,“ tuturnya.

Terkait pro dan kontra ketakutan orang tua akan sekolah tatap muka, maka menurut Jasno, mekanisme pembelajarannyalah yang diatur, dengan anak sekolah masuk kelas bergantian belajar, agar ada jaga jarak di ruang kelas. Kantin harus tutup sehingga anak-anak tidak kemana-mana, tidak ada istirahat, bawa bekal sendiri agar protokol kesehatan tatap berjalan di sekolah.

“Karena sama saja jika sekarang dengan sekolah daring anak-anak malah keluyuran di luar, mending sekolah tatap muka, jadi apa bedanya dengan kerumunan di pasar,“ imbuhnya.

Jasno melanjutkan, terlebih saat ini akibat sekolah di rumah yang pintar malah orang tua, karena orang tua yang mengerjakan pekerjaan rumah anak.

“Kasihan juga jika anak-anak terlalu lama libur, yang penting mekanisme protokol kesehatan, sehingga tahun depan besar harapan saya, sudah mulai sekolah tatap muka,”tutupnya.(man)

Shania: Situasi Pandemi covid-19 Alami Penurunan, Retribusi Masih Jadi Andalan

November 30, 2020 by  
Filed under Serba-Serbi

SAMARINDA –   Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Shania Rizky Amalia menyebut Sejak pendemi Covid-19, pajak retribusi dari sejumlah usaha di Samarinda mengalami penurunan. Dampaknya, target Pendapatan Asli Daerah (PAD) akan sulit tercapai. Kondisi di tengah pandemi Covid-19 terasa sulit untuk meningkatkan PAD Samarinda.

Shania Rizky Amalia

“Padahal, salah satu faktor penunjang pembangunan adalah PAD. Namun, dengan kondisi pandemi Covid-19 ini, maka sulit meningkatkan pendapatan daerah,” kata anggota DPRD Fraksi Demokrat itu

Hal itu ia sampaikan, usai mendengarkan pemaparan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Samarinda, kata dia, target PAD di APBD murni tahun 2020 mengalami penurunan. Sebab, mengikuti hasil refocusing anggaran.

“Instansi pemungut retribusi sudah berusaha mengumpulkan pendapatan,” jelasnya.

Dia menambahkan, potensi PAD masih terbuka dari sektor pajak dan retribusi. Tetapi, pendapatan itu tidak akan setinggi tahun sebelumnya.

“Kesadaran masyarakat membayar pajak perlu ditingkatkan. Sehingga mampu memenuhi target pendapatan,”tuturnya

Untuk diketahui bersama, PAD Kota Samarinda mengalami penurunan sebesar 40 persen per 31 Mei 2020 dari target Rp500 miliar yang ditetapkan tahun ini, dan dikoreksi menjadi Rp170 miliar. (man)

Paripurna Pengesahan APBD Samarinda 2021 Digelar Tatap Muka dan Virtual

November 29, 2020 by  
Filed under Samarinda

SAMARINDA – Sekretaris DPRD Samarinda, Agus Tri Sutanto menerangkan, Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Samarinda tahun anggaran 2021 rencana akan disahkan 30 November 2020.

Rapat Paripurna DPRD Samarinda dilaksanakan sesuai protokol kesehatan. Sebab, saat ini masih dalam kondisi pandemic Covid-19. Sehingga, pelaksanaannya digelar secara tatap muka dan virtual.

Agus Tri Sutanto

“Pengesahan APBD tahun anggaran 2021 telah diagendakan 30 November. Nanti pelaksanaannya ada yang tatap muka dan virtual,” kata Agus Tri Sutanto, Jumat (27/11/2020).

Agus Tri Sutanto, yang akrab disapa ustadz Agus ini menyebutkan anggota DPRD Samarinda akan menghadiri langsung Rapat Paripurna Pengesahan APBD tahun anggaran 2021 di Ruang Utama Paripurna. Sedangkan, beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Walikota Samarinda akan menghadiri Rapat Paripurna secara virtual.

“Saya juga akan mengikuti pelaksanaan Rapat Paripurna Pengesahan APBD Samarinda tahun 2021 secara virtual,” ujar mantan Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kota Samarinda itu. (man)

Kisah Penyintas Covid-19, Memotivasi Diri Dengan Kata-Kata Positif

November 29, 2020 by  
Filed under Kesehatan

SAMARINDA – Sabtu, 12 September 2020 adalah hari dan tanggal yang sangat menyiksa bagi Nema, yang minta namanya disamarkan, seorang perempuan berusia 48 tahun, yang tinggal di Jalan Pangeran Suryanata Kelurahan Air Putih Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

Nema, penyintas covid-19 Samarinda

Itulah hari pertama, dia merasakan kondisi tubuh tidak fit, cepat lelah, lesu, susah tidur, flu, batuk, hidung meler mampet. Dia merasa tubuhnya terpapar virus ganas mematikan covid-19, mengingat tanda-tanda gejala umum pada penderita penyakit covid-19.

Sebelum terpapar virus corona, Nema yang berprofesi sebagai guru salah satu sekolah di kawasan jalan Juanda Samarinda ini, tidak tahu terpapar virus corona dimana dan kontak dengan siapa, padahal dia merasa sudah mengikuti segala protokol kesehatan 3M, termasuk anjuran pemerintah untuk Work From Home (WFH), tidak sering keluar rumah kecuali ada keperluan mendesak, dia pun mengaku tidak mempunyai riwayat perjalanan atau bepergian keluar kota.

“Ketika saya sudah merasa ada gejala terpapar virus corona, sistem imunitas tubuh saya menurun, dengan pertimbangan keluarga, saya melakukan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari dan hanya berdiam diri di dalam kamar, yang terpisah dengan suami dan anak-anak,” kata ibu tiga anak ini kepada vivaborneo.com, Jumat (27/11/2020).

Selama 14 hari, dia mengonsumsi obat penurun panas, vitamin , minum ramuan hebal berupa madu, propolis, safron, pollen, termasuk obat herbal dari cina, konsumsi kurma dan air zam-zam. Tiap sore hari minum air kelapa dicampur garam himalaya, madu, jeruk nipis dan malam harinya minum jamu ramuan kunyit, jahe, serai, madu dan jeruk nipis.

Namun kesehatannya belum pulih, malahan kondisi kesehatan Nema semakin hari semakin parah, dikarenakan ada beban psikologis yang menggangunya, stres, ada rasa was-was, ketakutan saat akan tidur, karena kebayang terbangunnya sudah di alam kubur di Pemakaman Serayu Kelurahan Tanah Merah Samarinda (pemakaman khusus covid-19).

Kemudian, setelah melakukan isolasi mandiri selama 14 hari, pada hari Selasa 29 September 2020, Nema kembali melakukan tes swab mandiri di klinik laboratorium, “hasilnya saya masih terkonfirmasi positif terpapar covid-19, sehingga saya kembali melakukan isolasi mandiri selama 14 hari,” ujar perempuan berhijab ini.

Pada 14 hari periode ke dua ini, dia lebih banyak mendapatkan dorongan dukungan motivasi dari suami, anak, saudara dan teman-temannya, agar dia lebih kuat secara mental, dia pun banyak berdoa dan tilawah Al Quran, serta berusaha untuk selalu berpikir positif, memotivasi diri dengan sugesti kata-kata positif khususnya pada saat akan tidur, dengan harapan sistem imunitas nya bisa membaik.

“Selama isolasi mandiri periode ke dua, saya makan makanan bergizi, minum suplemen vitamin, minuman herbal baik yang instan maupun buatan tangan sendiri. Saya pun selalu bangun sholat tahajut berdoa untuk kesembuhan, memotivasi diri dengan mengucapkan sugesti kata-kata positif seperti aku kuat, aku sehat, aku bahagia, khususnya pada saat akan tidur, ”ungkap Nema.

Selama 28 hari menjalani isolasi mandiri, dia pun rutin senam pagi dan berjemur di pagi hari dan tiap sore hari minum air kelapa dicampur garam himalaya, madu, dan jeruk nipis.

Akhirnya, setelah melalui masa isolasi mandiri selama 28 hari, kondisi kesehatan Nema berangsur-angsur pulih dan semakin membaik. Tidak ada lagi, rasa lelah, letih, lesu, susah tidur, flu, batuk, hidung meler mampet dan sesak napas, bahkan dia mulai memberanikan diri berinteraksi dengan suami dan anak cucu di dalam rumahnya.

“Saya merasa yakin sudah sembuh, tidak ada gejala apapun dan saya memutuskan tidak melakukan tes swab lagi karena ketika saya melalui masa isolasi dan pasca isloasi kemudian berinteraksi dengan keluarga lainnya, tidak ada satupun dari mereka yang terpapar covid-19,”ungkapnya.

Berikut saran dan motivasi positif yang disampaikan Nema, dalam menghadapi virus yang mematikan ini:

  1. Keyakinan dengan pikiran positif maka semua menjadi positif dan hati menjadi tenang, pikiran tenang, berfikir menjadi jernih. Segala sesuatu yang terjadi di muka bumi ini, semua karena kehendak Allah SWT dan yakin lah Allah yang akan menyembuhkan. Kuatkan keyakinan bahwa Allah akan menyembuhkan. (QS. 21 ayat 83 -84 dan QS. 26 ayat 80).
  2. Perbanyak doa dan dzikir serta tilawah Al Quran sehingga hati menjadi tenang dan dengan ayat-ayat –Nya, Allah menurunkan kesembuhan, yakin Allah yg menurunkan sakit maka Allah pula yang menurunkan penawarnya.
  3. Makan makanan bergizi, minum suplemen vitamin dan minuman herbal.
  4. Memakai masker, cuci tangan setiap melakukan aktifitas, jaga jarak, hindari kerumunan, dan jika bepergian ke luar rumah, sekembalinya, usahakan baju langsung di ganti dan dicuci bersih.
  5. Jangan panik hadapi dengan tenang karena jika panik maka sistem imunitas tubuh kita akan menurun, tidur gelisah dan semakin memperparah sakit di tubuh kita.
  6. Hidup sehat dengan memotivasi diri untuk berpikir positif dengan sugesti mengucapkan kata-kata positif, tersenyum dan bahagia maka imunitas tubuh meningkat dan tubuh kita kuat maka bisa melawan paparan virus Covid- 19. (Hel)*

Terapkan Prokes Covid-19, UNTAG Samarinda Gelar Wisuda Sarjana Tahun 2020 Secara Drive Thru dan Daring

November 29, 2020 by  
Filed under Kalimantan Timur

SAMARINDA – Wisuda Sarjana Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Samarinda pada tahun 2020, digelar disaat pandemi covid-19 melanda dunia tidak terkecuali kota Samarinda Kalimantan Timur. Pihak Rektorat memutuskan menggelar prosesi wisuda secara drive thru dan daring, dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Untuk menjamin keselamatan dan keamanan peserta dan penyelenggara dari terpapar covid-19, prosesi wisuda sarjana pada hari Sabtu, 28 Nopember 2020 di halaman auditorium kampus Untag di jalan Juanda Samarinda ini pun digelar dengan protokol kesehatan covid-19 yakni secara drive thru dan sebagian online dengan live zoom meeting dan live streaming kanal youtube Untag Samarinda.

Prosesi wisuda sarjana Untag dipimpin langsung oleh Rektor Untag Samarinda Dr. Marjoni Rachman, M.Si. serta dihadiri oleh Anggota Senat dan Ketua Umum Yayasan Pendidikan 17 Agustus 1945 Samarinda, serta Kepala LLDIKTI Wilayah XI Kalimantan Bapak Prof. Dr. Ir. Udiansyah, M.Si secara daring.

Wisuda Untag Periode 1 dan 2 tahun 2019/2020 menghasilkan 771 orang wisudawan, yang terdiri atas Fakultas Hukum sebanyak 234 wisudawan, Fakultas Isipol 170 Wisudawan, Fakultas Ekonomi 173 Wisudawan, Fakultas Pertanian 27 Wisudawan, Fakultas Teknik 155 Wisudawan dan Fakultas Psikologi 12 Wisudawan.

Wisudawan dan Wisudawati terbaik Maylinda Nur Laila, Prodi Ilmu Hukum IPK 3,84 Predikat dengan Pujian, Seloucus Gedsbal Patasik IPK 3,75 Predikat dengan Pujian, Erista Agustin Prodi Manajemen IPK 3,59 Predikat Sangat Memuaskan, Herliani Prodi Akuntansi IPK 3,66 Predikat Sangat Memuaskan, Siti Asriah Prodi Akuntansi IPK 3,35 Predikat Sangat Memuaskan, Ulfa Dewi Wardani Prodi Kehutanan IPK 3,53 Predikat Sangat Memuaskan, Rita Mainur Hasanah Prodi Agroteknologi IPK 3,52 Predikat Sangat Memuaskan, Abdi Mahsa Riski Prodi Psikologi IPK 3,80 Predikat Sangat Memuaskan.

Selamat dan sukses kepada wisudawan/wisudawati Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Samarinda tahun 2020, semoga ilmu yang didapatkan di kampus dapat bermanfaat untuk keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. (Hel)*

« Previous PageNext Page »