arzh-CNenfrdeidko

Peringati Hari Ibu, Organisasi Perempuan Ziarah ke Makam Pahlawan

December 21, 2020 by  
Filed under Religi, Sosial & Budaya

Samarinda – Memperingati Hari Ibu (PHI) Ke-92 Tahun 2020, Pemprov Kaltim melalui Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) bersama organisasi perempuan, diantaranya Dharma Wanita Persatuan, Bhayangkari, Dharma Pertiwi, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK), dan BKOW Kaltim melakukan ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Kesuma Bangsa, Senin (21/12/2020).

Ziarah ini dilakukan untuk mengenang jasa-jasa, sebagai tanda penghormatan, dan penghargaan kepada para pahlawan, termasuk pahlawan perempuan, baik yang berjuang untuk bangsa maupun pahlawan yang berjuang dalam keluarga.

Usai meletakkan karangan bunga dan memimpin doa, Plt Kepala Dinas KP3A Kaltim Zaina Yurda selaku Pimpinan Rombongan melakukan tabur bunga di beberapa makam pahlawan.

Yurda mengatakan, pada masa pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini, beban keluarga menjadi lebih besar dan kompleks. Peran perempuan dalam kondisi pandemi seperti ini di tuntut untuk memiliki peran yang lebih besar dan mampu beradaptasi di berbagai situasi.

“Selain itu, perempuan sebagai istri juga sebagai guru dan sebagai konselor bagi anak anaknya harus selalu memenuhi protokol kesehatan, ibu juga di tuntut mempunyai kemampuan IT yang tinggi untuk mendampingi anak anak belajar secara daring di rumah,” ujarnya.

Yurda berharap, perempuan semakin berdaya dan dapat merasakan pembangunan yang setara.

“PHI Ke 92 adalah penghargaan bagi perempuan atas peran dan kontribusinya bagi keluarga, masyarakat, dan negaranya. Diharapkan perempuan masa kini pun bisa melanjutkan perjuangan kaum perempuan melalui kontribusinya pada pembangunan bangsa.” terang Yurda. (dell)

Diversifikasi Tanaman Tingkatkan Kesejahteraan Petani Kecil

December 21, 2020 by  
Filed under Nusantara

Jakarta – Climate Policy Initiative (CPI) meluncurkan laporan terkait penelitiannya di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, yang menunjukkan program diversifikasi tanaman berpotensi mengurangi risiko usaha dari terjunnya harga jual sawit, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani kecil swadaya yang selama ini sepenuhnya bergantung dari perkebunan kelapa sawit.

Laporan berjudul “Membina Ketahanan Ekonomi di Berau Melalui Diversifikasi Tanaman Rakyat” ini merupakan salah satu dari rangkaian penelitian yang dilakukan CPI di Berau sebagai bagian dari Proyek LEOPALD (Low Emission Palm Oil Development) atau “Pengembangan Minyak Sawit Emisi Rendah” yang dilaksanakan CPI bekerjasama dengan Konservasi Alam Nusantara dan GIZ Jerman. Proyek ini bertujuan mendukung kegiatan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam menerapkan strategi Kesepakatan Pembangunan Hijau (Green Growth Compact) melalui kegiatan pengembangan minyak kelapa sawit yang lebih berkelanjutan.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa bertanam kelapa sawit telah menjadi mata pencaharian utama para petani kecil swadaya (lahan 2-5 hektar) di Berau. Namun, hal itu tidak cukup untuk menutupi biaya hidup minimal mereka. Selain itu, ketergantungan berlebih terhadap perkebunan sawit sebagai sumber penghidupan juga menimbulkan berbagai risiko ekonomi bagi petani seperti fluktuasi harga jual sawit yang tidak stabil, rendahnya produktivitas lahan karena risiko iklim, dan kurangnya modal usaha.

“Kami menemukan bahwa menjual sawit saja tidak cukup untuk menghasilkan pendapatan yang layak bagi petani kecil di Berau dan hanya dapat menghasilkan pengembalian investasi pada tingkat yang jauh di bawah upah minimum di wilayah tersebut,” kata Tiza Mafira, Associate Director CPI Indonesia. Menurut dia, kebun kelapa sawit seluas dua hektar disana hanya menghasilkan pengembalian 439 persen lebih rendah, atau 4.4 kali lipat lebih rendah, dari upah minimum dan pendapatan per kapita kabupaten kabupaten Berau berdasarkan pemodelan keuangan selama 25 tahun.

CPI juga melaporkan, meski Kabupaten Berau telah berhasil menyediakan bahan pangan pokok seperti beras melalui program swasembada, ketergantungan pada kelapa sawit menyebabkan tergerusnya berbagai tanaman pangan dan palawija lainnya seperti cokelat dan lada. Akibatnya, ketahanan pangan di Berau menjadi terancam karena harus mendatangkan tanaman pangan dari daerah lain. Oleh karena itu, menurut CPI, program diversifikasi tanaman menjadi solusi yang tepat untuk menguatkan ketahanan pangan di Kabupaten Berau khususnya.

“Penelitian kami di Kabupaten Berau menunjukkan bahwa jagung adalah tanaman yang paling direkomendasikan untuk diversifikasi perkebunan kelapa sawit karena potensi penghasilan yang tinggi, kesiapan infrastruktur, dan kesenjangan pengetahuan yang rendah. Selain jagung, cokelat juga menjanjikan keuntungan yang besar,” lanjut Tiza. Menurut dia, diversifikasi minyak sawit dengan jagung akan menghasilkan potensi pendapatan hingga 825 persen lebih besar daripada penanaman tunggal. Sementara itu, tanaman cokelat dapat menghasilkan potensi pendapatan hingga 495 persen lebih besar dibandingkan hanya bergantung pada satu tanaman.

Selain itu, diversifikasi tanaman perkebunan dapat membantu Kabupaten Berau mencapai pembangunan berkelanjutan sekaligus meningkatkan ketahanan ekonomi daerah. “Hal ini akan mendongkrak efektivitas penggunaan lahan dan mengurangi sensitivitas petani terhadap ketidakstabilan harga pasar. Di samping itu juga memberikan pendapatan tambahan bagi petani pada awal dan akhir dari siklus kehidupan kelapa sawit, atau ketika produksi turun dan bahkan gagal sama sekali,” lanjut Tiza.

CPI juga merekomendasikan bahwa untuk memastikan arus kas positif, diversifikasi tanaman sebaiknya dimulai selama periode di mana petani menghasilkan pendapatan tunai yang tinggi dari petak kelapa sawitnya. Hal ini karena masa-masa tersebut merupakan waktu yang tepat (bankable) untuk mengakses pinjaman keuangan untuk memodali usaha diversifikasi lahannya.

“Meski begitu, ini harus dilakukan dengan mempertimbangkan konteks lahan milik petani,” ujar Tiza. Jika petani telah sepenuhnya menanami lahannya dengan kelapa sawit, mereka harus menunggu hingga produktivitasnya rendah atau bahkan tidak produktif lagi. Baru kemudian mereka bisa mendiversifikasi dengan tanaman lainnya. Hal ini karena perkebunan kelapa sawit sulit untuk ditumpangsarikan dengan tanaman lain.

Sementara itu, bagi petani yang telah mengalokasikan lahan kosong khusus untuk perkebunan lebih baik segera mulai memanfaatkannya untuk tanaman alternatif, daripada terus menanam kelapa sawit. “Risiko keuangannya akan jauh lebih kecil jika mereka memang memiliki petak perkebunan kosong dan mulai mendiversifikasi tanaman ketika produksi kelapa sawit mencapai puncaknya,” kata Tiza. (*)

Telkomsel – Gojek Dukung Digitalisasi UMKM dan Produktivitas Mitra Driver

December 21, 2020 by  
Filed under Gaya Hidup

Jakarta – Sejalan dengan komitmen pengembangan bisnis Telkomsel sebagai perusahaan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia yang diwujudkan melalui investasi strategis di Gojek yang baru-baru ini diumumkan, kedua perusahaan tanpa menunggu lama langsung mengukuhkan kolaborasi strategis yang mendukung transformasi digital sektor usaha mikro dan kecil menengah (UMKM) dan informal.

Hal ini diwujudkan melalui sejumlah inisiatif yang menyasar kepada pelaku UMKM di dalam ekosistem Telkomsel, serta mitradriver Gojek. Inisiatif ini dilakukan dalam rangka memperkuat synergy value yang diciptakan kedua perusahaan untuk mendorong digitalisasi dan meningkatkan produktivitas para pelaku sektor informal yang menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Terdapat dua inisiatif utama dari kolaborasi Telkomsel dan Gojek kali ini. Pertama, dukungan kepada lebih dari 20 ribu mitrareseller/outlet Telkomsel untuk melakukan digitalisasi layanan, terutama yang mempermudah proses transaksi. Para mitrareseller Telkomsel tersebut kini menjadi bagian dari layanan GoShop di platform Gojek, layanan yang memudahkan pelanggan untuk dapat membeli barang dan kebutuhan apa pun dan di mana pun.

Para pengguna Gojek dapat membeli beragam produk layanan Telkomsel seperti kartu perdana, voucher fisik, dan programbundling device dari para mitra reseller/outlet Telkomsel yang terpercaya, langsung dari GoShop di aplikasi Gojek. Untuk membeli produk-produk Telkomsel tersebut, pengguna Gojek dapat mencari reseller/outlet resmi Telkomsel yang mencantumkan nama “TSEL” sebelum nama di fitur mitra reseller/outlet terdekat GoShop, misalnya “TSEL (NamaReseller/Outlet)”. Inisiatif ini tidak hanya memanjakan para pengguna Gojek dengan berbagai kemudahan, tetapi dapat meningkatkan penjualan dari mitra reseller/outlet Telkomsel.

Mitra reseller/outlet yang dapat menjadi bagian dari layanan GoShop ini merupakan pelaku UMKM yang berada dalam sistemsupply chain produk Telkomsel dan terdaftar secara resmi di jaringan mitra distributor Telkomsel menggunakan aplikasi transaksi reseller/outlet Telkomsel, yaitu Digipos Aja!. Mitra reseller/outlet Telkomsel tersebut adalah mereka yang berada di wilayah operasional layanan GoShop di Indonesia. Dengan inisiatif ini, Telkomsel ingin mendorong para mitra reseller/outletmenjadi bagian dari roadmap transformasi digital layanan Telkomsel, termasuk dalam digitalisasi penyediaan produk Telkomsel kepada pelanggan.

Inisiatif kedua adalah mendukung produktivitas mitra driver Gojek melalui Paket Swadaya Telkomsel dengan penawaran yang semakin beragam dan disesuaikan dengan kebutuhan mitra driver Gojek. Paket Swadaya Telkomsel terbaru ini memberikan berbagai pilihan khusus bagi mitra driver Gojek, dengan paket senilai mulai dari Rp25.000 yang mencakup bonus kuota data dari 3GB hingga 20GB, nelpon sepuasnya dan bebas 500 SMS ke sesama nomor Telkomsel, hingga bebas akses aplikasi Gojek (Driver). Paket Swadaya Telkomsel dapat diakses mitra driver Gojek melalui aplikasi Gojek (Driver), MyTelkomsel, dan UMB *168*455#.

Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro menjelaskan implementasi dari kolaborasi yang dihadirkan Telkomsel bersama Gojek akan terus dikembangkan, dengan memprioritaskan pemenuhan solusi berbasis digital bagi seluruh bagian ekosistem kedua perusahaan, baik mitra driver, merchant, mitra reseller, pelanggan, hingga masyarakat secara umum. Hal tersebut tentunya sejalan dengan roadmap Telkomsel sebagai perusahaan telekomunikasi digital yang akan memberi inspirasi nyata untuk menjadi pintu gerbang solusi digital bagi Indonesia dan juga dunia, yang siap melayani masyarakat dengan memaksimalkan segala potensi aset yang dimiliki Telkomsel dan mitra strategis seperti Gojek.

“Kedepannya, beragam inisiatif kolaborasi dengan fondasi synergy value yang kuat akan terus Telkomsel dan Gojek kembangkan. Kami berharap, implementasi dalam bentuk inovasi ataupun penguatan platform layanan digital yang sudah ada, dapat semakin dinikmati dan memberi manfaat bagi masyarakat, khususnya dalam mendorong transformasi bisnis digital untuk segmen pelaku (UMKM),” tambah Setyanto.

Sementara Co-CEO Gojek Group Andre Soelistyo mengatakan, Telkomsel dan Gojek bersinergi untuk dapat semakin kuat mendukung digitalisasi UMKM yang merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Di tengah pandemi ini, digitalisasi merupakan salah satu cara agar UMKM dapat bertahan dan memperluas pasar.

“Oleh karena itu, kami mendukung lebih dari 20 ribu mitrareseller Telkomsel untuk bergabung menjadi bagian dari GoShop. Sinergi ini juga untuk mendukung mitra driver melalui Paket Swadaya Telkomsel terbaru dengan lebih banyak pilihan sehingga dapat membantu meningkatkan produktivitas mitra,” kata Andre.

Dikatakan Andre, Gojek saat ini memiliki ratusan juta pelanggan, 1,7  juta mitra driver, dan 750.000 mitra merchant di Indonesia, sementara Telkomsel adalah perusahaan telekomunikasi digital terbesar di Indonesia. Ia juga berkomitmen sinergi antara Gojek dan Telkomsel akan mendatangkan manfaat bagi masyarakat luas.

Dengan dukungan lebih dari 233.000 ribu BTS berteknologi terdepan 4G LTE yang melayani lebih dari 170 juta pelanggan di 95% wilayah populasi penduduk hingga pelosok Indonesia, Telkomsel meyakini kolaborasi bersama Gojek akan memberi dampak dalam penguatan ekosistem gaya hidup digital masyarakat Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan. (*/adv)

Pemrov Kaltim Salurkan Beasiswa Rp163 Miliar

December 21, 2020 by  
Filed under Kalimantan Timur

SAMARINDA – Meski tahun ini dunia sedang menghadapi masalah besar akibat pandemi Covid-19, komitmen Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk pendidikan tidak berubah. Hingga penghujung tahun kedua pelaksanaan visi “Berani Untuk Kaltim Berdaulat”, Beasiswa Kalimantan Timur (BKT) berhasil disalurkan sebesar Rp163 miliar lebih kepada 44.289 penerima.

“Sempat terkena (refocusing anggaran Covid-19). Tetapi kemudian dipenuhi kembali di APBD Perubahan. Jadi secara jumlah anggaran tahun ini tetap tidak berubah. Alhamdulillah,” kata Ketua Badan Pengelola Beasiswa Kalimantan Timur H Iman Hidayat, Minggu (20/12/2020).

Realisasi BKT tahun 2020 dibagi dalam tiga kategori yaitu, Tuntas Mahasiswa, Stimulan Mahasiswa dan Stimulan Siswa. Tuntas Mahasiswa disalurkan kepada 4.376 penerima. Terdiri dari umum prestasi akademik, umum prestasi nonakademik, khusus miskin, khusus berkebutuhan khusus, khusus dari daerah 3T, khusus anak/cucu veteran, khusus anak korban KDRT, khusus hafidz/hafidzoh, kerja sama Institut Tazkia, kerja sama IPB Bogor, kerja sama Unesa Surabaya, kerja sama Unida Gontor, kerja sama Politeknik Pelayaran dan kerja sama S3 Unisula/Unmul/Unhas.

BKT untuk Stimulan Mahasiswa disalurkan kepada 9.506 penerima. Terdiri dari mahasiswa umum prestasi akademik, nonprestasi akademik, penyusunan tugas akhir, pendidikan spesialisasi (S2). Kemudian mahasiswa khusus berkebutuhan khusus, berasal dari daerah 3T, anak/cucu veteran, anak korban KDRT, hafidz/hafidzoh. Ada pula sertifikasi keahlian/keterampilan, studi keluar negeri dan stimulan mahasiswa khusus miskin.

Kategori penerima BKT lainnya adalah Stimulan Siswa. Terdiri dari penerima umum prestasi akademik, prestasi nonakademik, khusus anak berkebutuhan khusus, berasal dari daerah 3T, anak/cucu veteran, anak korban KDRT, hafidz/hafidzoh, sertifikasi dan siswa khusus miskin. Total Stimulan Siswa ini disalurkan untuk 30.407 penerima.

Penyaluran beasiswa Tuntas Mahasiswa maupun Stimulan Mahasiswa/Siswa dilakukan melalui kerja sama dengan pihak perbankan yakni Bank Mandiri, BTN BRI dan Bankaltimtara.

Setiap penerima beasiswa wajib membuka rekening baru pada bank masing-masing. Selanjutnya setiap bank kemudian menyalurkan beasiswa tersebut dengan nilai sesuai uang kuliah tunggal (UKT).

“Penyaluran tidak diberikan sekaligus, melainkan per semester. Hal ini dilakukan guna menghindari pemanfaatan uang beasiswa digunakan untuk kepentingan di luar UKT,” jelas Iman Hidayat.

Tahun lalu jumlah yang disalurkan melebihi dari jumlah yang ditargetkan. Jumlah target penerima beasiswa sebanyak 12.352 orang, sementara penerima berjumlah 13.331 orang.

Rinciannya untuk peningkatan dan pengembangan SDM 9.124 penerima, siswa miskin Dikdasmen 3.756 penerima, mahasiswa miskin Dikti 451 penerima. Total dana Beasiswa Kalimantan Timur yang disalurkan tahun 2019 sebesar Rp149,9 miliar. (*/sam)

Belanja Masa Kini, Berdayakan Petani Lokal, Peduli Protokol Kesehatan

December 20, 2020 by  
Filed under Nusantara

SAMARINDA – Pemerintah Kota Samarinda berkolaborasi dengan Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dan Badan Urusan Logistik (BULOG) memperkenalkan Pasar Tani “Batukar Wayah Ini”, sebuah cara berbelanja di pasar masa kini kepada masyarakat.

Kegiatan dilaksanakan di Halaman Museum Samarinda, Sabtu (19/12/2020) mulai pukul 06.00 hingga 12.00 WITA. Pasar Tani Samarinda ini dikunjungi Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi, Wakil Walikota Samarinda, M. Barkati dan Kepala KPw Bank Indonesia Provinsi Kaltim, Tutuk SH Cahyono.

Wakil Walikota Samarinda M. Barkati menyampaikan pentingnya masyarakat mengenal dan mengonsumsi produk pertanian lokal Kaltim. Meskipun bukan daerah produsen bahan pangan utama tetapi tidak mengurangi ragam serta kualitas dari produk lokal. Sementara itu, Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi mengharapkan kegiatan ini dapat di replikasi di banyak tempat dan diselenggarakan secara rutin sehingga mendorong ekonomi petani, memberi alternatif masyarakat, serta sebagai sarana rekreasi keluarga.

Belanja sesuai protokol Covid-19 menjadi pesan utama penyelenggaraan Pasar Tani ini. Agenda ini juga untuk memperkenalkan komoditas pangan lokal serta mempertemukan langsung petani/produsen dengan masyarakat perkotaan sehingga terdapat ikatan emosional untuk mengonsumsi produk pertanian/produksi lokal dengan harga memadai dan menguntungkan bagi semua.

Pesan lain dalam kegiatan ini adalah dalam rangka meminimalkan disparitas harga komoditas antara harga produsen dan konsumen yang selama ini cukup tinggi dan juga mengantisipasi hari besar keagamaan nasional natal dan tahun baru yang biasanya mengerek naik harga komoditas.

Pandemi Covid-19 telah mengubah pola interaksi masyarakat di banyak aspek kehidupan. Namun demikian, terkadang gaya berbelanja khususnya di pasar tradisional sulit menerapkan protokol Covid-19 sehingga acara ini diharapkan dapat menjadi sebuah contoh bagi masyarakat untuk berbelanja aman dan nyaman.

Antusiasme masyarakat tetap dikontrol melalui sistem antri sebelum masuk ke area berbelanja. Masker menjadi atribut wajib bagi orang dewasa serta faceshield untuk anak – anak. Pengukuran suhu serta pembatasan jumlah orang dalam area berbelanja juga dilakukan sehingga pembeli dan penjual memiliki jarak yang aman dalam berinteraksi, meminimalisir kerumunan. Disamping itu, tidak terdapat penjual makanan siap konsumsi sehingga tidak ada alasan untuk membuka masker. Penerapan protokol Covid-19 tidak menyurutkan semangat berbelanja masyarakat tampak dari omset penjualan pada penyelenggaraan itu yang melebihi Rp 50 Juta.

Mendatangkan sebanyak 11 petani/produsen langsung menjadikan harga yang diperoleh masyarakat lebih murah daripada harga di tingkat pasar pada umumnya. Pada saat yang bersamaan, dengan penjualan langsung kepada masyarakat menjadikan petani dapat menjual dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan biasanya. Terkait komoditas yang dijual mayoritas merupakan hasil produksi lokal petani Kaltim. Banyak diantaranya baru dipanen satu hari sebelum acara sehingga lebih segar dan bernutrisi bagi masyarakat. (*)

« Previous PageNext Page »