ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Grand Finas Duta Wisata Benuo Taka Kabupaten PPU

May 31, 2021 by  
Filed under PPU

PENAJAM – Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Mas’ud (AGM) diwakili Plt. Sekertaris Daerah (Sekda) PPU Muliadi, membuka secara resmi Grand Final Duta Wisata Benuo Taka Kabupaten Penajam Paser Utara tahun 2021 yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) PPU di Aula Lt.1 Kantor Bupati PPU, Senin (31/05/2021).

Sekda PPU Muliadi, saat sambutan mengatakan terselenggaranya pemilihan Duta Wisata Benuo Taka

tentu Pemerintah Daerah sangat mendukung penuh. Karena duta wisata yang terpilih tersebut, dapat dijadikan mitra Pemerintah Daerah dalam berfikir dan berkarya untuk pengembangan kepariwisataan khususnya yang berada di Kabupaten PPU .

“Untuk itu, kita perlu strategi dengan meningkatkan kemampuan SDM pelaku wisata khususnya putera-puteri kita ini. Ajang pemilihan duta wisata sesungguhnya bukan sekedar menunjukkan kelebihan fisik atau lahiriah semata, melainkan memiliki kecerdasan, jiwa sosial, berbakat, serta memiliki wawasan tentang kepariwisataan dan kebudayaan daerahnya,” ungkap Muliadi.

Muliadi juga menambahkan, duta wisata hendaknya menjadi tauladan dan panutan di tengah-tengah masyarakat khususnya bagi generasi muda, baik dalam bertindak, bertingkah laku maupun bertutur kata. Dengan ajang kegiatan ini, peserta akan mendapatkan edukasi dan dibekali ilmu dalam bidang kepariwisataan, wawasan sosial hingga entertainment.

“Ajang pemilihan Duta Wisata ini kiranya dapat memberikan tontonan dan hiburan yang positif bagi masyarakat, sehingga masyarakat memiliki pemahaman tentang kegiatan ini yang pada akhirnya akan selalu mendukung dan akan menjadi event yang dinantikan oleh masyarakat, terutama bagi yang memiliki putera-puteri yang mempunyai minat dan bakat serta kemampuan dalam mengembangkan kreativitasnya,” terang Plt. Sekda PPU tersebut.

Ia juga mengharapkan kepada para Finalis Duta Wisata Tahun 2021 ini, agar pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh dalam ajang ini dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari karena tidak semua memperoleh kesempatan yang sama. Dengan mengajak seluruh Finalis Duta Wisata yang berasal dari empat kecamatan di Kabupaten PPU untuk piawai dalam mempromosikan daerah, terutama potensi destinasi, produk pariwisata dan program kepariwisataan yang ada di Benuo Taka tercinta ini.

” Industri pariwisata yang saat ini sedang kita persiapkan dan kita bangun dapat semakin berkembang, terlebih dalam menyongsong Kabupaten PPU sebagai salah satu kawasan Ibu Kota Negara Baru (IKN) di Provinsi Kaltim, tentunya akan banyak pengunjung akan berdatangan di Kawasan wisata di Kabupaten Penajam Paser Utara,”jelasnya.

Sementara itu, Kepala Disbudpar PPU Andi Israwati, menambahkan sebanyak 47 peserta yang mendaftarkan diri hanya 20 perserta yang terpilih masuk babak final. Serta mendapatkan pembekalan juga menjalankan karantina disalah satu hotel di Kabupaten PPU.

“Mulai tanggal 29 Mei kemarin mereka sudah dikarantina,” kata Andi.

Ia juga berpesan agar terpilihnya Duta Wisata Kabupaten PPU Tahun 2021 kiranya benar-benar menjadi mitra pemerintah daerah dalam bertukar pikiran dan berkarya dalam pengembangan kepariwisataan yang ada di daerah.

” Untuk itu, melalui ajang ini diharapkan dapat melahirkan generasi yang kreatif dan inovatif sehingga mampu menjadi Duta Pariwisata Kabupaten PPU yang milenial namun tidak meninggalkan budaya dan ciri khasan daerah,”tutupnya. (*/adv)

Pasca Libur Lebaran, Kasus infeksi Covid-19 di Kaltim Melonjak 100%

May 31, 2021 by  
Filed under Berita

Libur lebaran telah usai, tapi tidak dengan penyebaran wabah virus SARS-CoV-2 atau belakangan diperkenalkan oleh WHO dengan nama Corona Virus Disease 2019 dan disingkat menjadi Covid-19, yang tidak mengenal usai penyebarannya di propinsi Kalimantan Timur.

Dari data Dinas Kesehatan Propinsi Kaltim pada tanggal 11 Mei 2021 lalu, penambahan kasus harian sebanyak 76 kasus, namun kini per tanggal 29 Mei 2021 terjadi penambahan hampir 100%. Dimana warga positif Covid-19 bertambah 146 kasus, sehingga total terkonfirmasi 71.370 kasus.

Pemerintah melalui Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) memilih metode ‘gas dan rem’ dalam penanganan pandemi. Kesehatan dan ekonomi berjalan beriringan. Libur lebaran tahun ini ditandai dengan diperbolehkannya mall dan tempat wisata beroperasi.

Dari pantauan vivaborneo.com, saat libur lebaran Idul Fitri 1442 H, masyarakat banyak melakukan liburan bersama keluarga di mall dan objek wisata seperti pantai di Samboja, Muara badak dan Balikpapan.

Bahkan di pantai wisata Cafe Kilang Balikpapan Minggu (23/05/2021), pengunjung pantai sempat membludak. Guna menghindari penyebaran virus Covid-19 pihak Satgas Covid-19 Balikpapan (polisi,red) menutup lebih awal sekitar pukul 14.00 wita lokasi pantai wisata favorit warga tersebut.

Di Samarinda, Basid, seorang pedagang kaki lima, sejak bulan Ramadhan hingga libur lebaran sangat memanfaatkan momentum ini, para pembeli mulai ramai berbelanja kebutuhan ramadahan hingga pasca lebaran.

“Pembeli sebagian ada yang memakai masker dan menjaga jarak tapi sebagian juga tanpa masker,” ujar pria yang mengaku meraup keuntungan hingga Rp 15 juta selama Ramadhan dan libur lebaran ini.

Warga mulai jenuh menerapkan Protokol Kesehatan Covid-19 dan memilih menghidupkan kembali roda ekonomi yang lebih satu tahun hampir kolap tanpa memperhatian Prokes.

Bahkan sepanjang 2 (dua) pekan sejak lebaran, razia dan penegakan hukum disipilin Prokes oleh Satgas Covid-19 di daerah juga mulai kendor, hanya di posko penyekatan Covid-19 saja yang ada aktivitas, itupun secara acak, tidak diberlakukan pada semua kendaraan.

Lonjakan kasus Covid-19 pasca libur lebaran ini tidak bisa dianggap enteng, dan membuat masyarakat menjadi lengah dan mulai kendor dalam melaksanakan disiplin Protokol Kesehatan 5 M (Memakai Masker, Mencuci Tangan Dengan Sabun, Menjaga Jarak, Menghindari Kerumunan dan Membatasi Mobilitas).

Gubernur Kaltim Isran Noor pun merasa prihatin, karena daerah di Kaltim dimana sebelumnya ada kabupaten masuk zona hijau yakni Kabupaten Mahakam Hulu (Mahulu), zona kuning Kabupaten Panajam Paser Utama (PPU), dan zona orange kabupaten Paser dan Kutim, kini Kabupaten Mahakam Hulu (Mahulu) dan Kabupaten Panajam Paser Utama (PPU) berada zona kuning, sisanya 7 Kabupaten/Kota masuk zona merah semua.

Mantan Bupati Kutai Timur ini kembali mengingatkan kepada seluruh masyarakat Kaltim akan bahaya virus Covid-19 jika tidak mengindahkan protokol kesehatan, “Saya berharap warga Kaltim untuk tidak menganggap enteng dan mengabaikan protokol kesehatan yang telah dianjurkan pemerintah dengan menerapkan disiplin dan taat 5M,” imbaunya.

Hal senada disampaikan Dinas Kesehatan Propinsi Kaltim yang memperingatkan warga Kaltim akan bahaya peningkatan penyebaran virus Covid-19 ini.

“Sepertinya mereka sudah jenuh, walaupun demikian kita tidak pernah capek, bosan dan putus asa dalam mengimbau mereka agar tetap tabah dan sabar mematuhi prokes utk menjaga diri dan orang-orang tercinta di sekitarnya,” kata dr Hj Padilah Mante Runa kepada vivaborneo.com, Sabtu (29/05/2021).

Adanya vaksinasi, jangan membuat kita kendor dalam penerapan protokol kesehatan dan pelaksanaan vaksinasi harus diimbangi dengan kepatuhan terhadap protokol kesehatan, agar perekonomian rakyat kembali pulih dan berjalan dengan baik.

Lebihlanjut dikatakan, bahwa Pemerintah terus melakukan penegakan disiplin prokes melalui berbagai kegiatan diantaranya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat skala Mikro atau lebih dikenal dengan PPKM Mikro. Dimana melibatkan seluruh element masyarakat hingga ke level terkecil yakni Rukun Tetangga (RT).

Pihak Legislatif Kaltim pun melihat lonjakan kasus penyebaran Covid-19 di Kaltim lebih disebabkan karena masyarakat mulai kendor dalam melaksanakan Protokol Kesehatan, munculnya rasa kejenuhan dan melihat mulai melandainya kasus covid-19 sebelum lebaran Idul Fitri menyebabkan abai pada protokol kesehatan.

Rusman Yakub, Ketua Komisi 4 DPRD Kaltim pun mengingatkan akan pentingnya disiplin pada protokol kesehatan dan mengikuti anjuran pemerintah untuk mengikuti program vaksinasi Covid-19.

“Kita berharap agar masyarakat jangan lengah dan tetap waspada utk selalu memperetat prokes. Kesadaran masyarakat harus benar2 tumbuh dan pemeritah ketat melakukan pengawasan dan penegakaan/penindakan pelanggaran prokes,” ujar Rusman yang juga ketua DPW PPP Kaltim.

Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Kalimantan Timur dr Nataniel Tandirogang, berharap warga Kaltim agar tidak pernah mengabaikan protokol kesehatan yang telah dianjurkan pemerintah.

“Walaupun vaksin Covid sudah ada, pelaksanaan protokol kesehatanlah yang paling utama. Disiplin menerapkan Protokol Kesehatan 5M,” kata Nataniel Tandirogang.

Mengabaikan protokol kesehatan berarti membuka peluang untuk terjadinya penularan dari mereka yang terpapar tanpa gejala. Kewaspadaan dengan tetap konsisten melakukan protokol kesehatan tetap diutamakan pada setiap aktivitas untuk mencegah Covid-19 secara efektif.

Karenanya, kepatuhan masyarakat mengikuti anjuran pemerintah serta taat menjalankan protokol kesehatan dalam berakrifitas sehari-hari berpengaruh besar menekan penyebaran virus di masa pandemi. (hel)

#Ingat Pesan Ibu ! Jangan Kendor Untuk Sehat dan Terhindar dari Covid-19 yaitu dengan menerapkan 5M (Memakai Masker, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan dengan Sabun, Menghindari Kerumunan, Mengurangi Mobilitas) & 3T (Testing, Tracing, Treatment) & Vaksinasi.

Utamakan Protokol Kesehatan Pemkot Bontang Batasi Jumlah Penonton MTQ ke 42 Kaltim

May 31, 2021 by  
Filed under Bontang

BONTANG – Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Kalimantan Timur akan bertangsung dari tanggal 3 sampai 9 Juni 2021 dan Pemkot Bontang bertindak selaku tuan rumah. MTQ 2021 yang digelar disaat pandemi covid-19 ini akan dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat termasuk membatasi jumlah penonton lomba.

Aji Erlynawati

“Protokol Kesehatan dengan pembatasan jumlah penonton ini telah menjadi keputusan Pantia Pelaksana,” kata Aji Erlynawati, Sekkot Bontang, Minggu (30/05/2021).

Sebagai penggantinya, MTQ dengan anggaran sekitar Rp 13 miliar ini, dalam pelaksanaan lomba nanti akan disiarkan langsung secar virtual. Agar masyarakat Kaltim khususnya di Bontang juga dapat menyaksikan kemeriahan kegiatan akbar ini.

“Penonton hanya tamu undangan dan peserta di Arena. Kalau masyarakat bisa saksikan lombanya secara virtual,” tambahnya.

Sebelumnya, saat rapat koordinasi persiapan MTQ, Wakil Walikota Bontang Basri Rase yang juga merupakan Ketua Umum Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) menekankan parhatiannya pada kondisi pandemi Covid-19 di Kaltim khususnya Kota Bontang.

“Protokol Kesehatan (Prokes) harus menjadi perhatian kita semua. Untuk itu kepada seluruh pihak agar benar-benar memperhatikan sistem yang tepat guna mencegah penyebaran virus semakin luas. Mari bersama-sama kita tunjukkan bahwa Kota Bontang bisa menyambut tamu dari kabupaten/kota Se-Kaltim dan menjadi tuan rumah yang baik,” pintanya.

Sementara itu, persiapan menyambut kedatangan kafilah Musabaqah Tilwatil Qur’an (MTQ) Kaltim ke-42, Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang akan mendirikan posko kesehatan di sekitar arena penyelenggaraan MTQ dan menyiapkan 500 pcs alat rapid antigen serta mempersiapkan sebanyak 40 bed isolasi mandiri di RSUD Taman Husada Bontang.

Kepala Dinskes Bontang, dr Bahauddin mengatakan Stok alat rapid itu untuk persediaan bagi peserta selama sepekan dari 3 hingga 9 Juni di pelaksanaan MTQ. Stok 500 pcs rapid dirasa cukup memenuhi kebutuhan seluruh peserta.Lantaran, dari teknis pemberian rapid hanya diberikan kepada kafilah yang memiliki gejala Covid-19.

Sebab seluruh peserta yang hendak masuk ke Bontang, sebelumnya telah melakukan pemeriksaan rapid antigen di kota masing-masing. “Tidak semua peserta yang akan kami tes rapid antigen, hanya peserta yang dengan gejala dan keluhan saja,” kata Bahauddin Rabu (26/5/2021).

Hal senada dissmpaikan Kepala Kankemenag Kota Bontang H Muhammad Isnaini yang mengatakan bahwa nantinya semua kafilah yang akan mengikuti MTQ sebelum masuk Ke Kota Bontang diwajibkan untuk menunjukkan hasil rapid antigen.

Semua lokasi yang digunakan selama pelaksanaan juga akan diterapkan Prokes secara ketat. Akses masuk dan keluar lokasi dibatasi hanya untuk yang berkepentingan saja guna memastikan Prokes 5 M berjalan dengan baik. (hel)

#Ingat Pesan Ibu ! Jangan Kendor Untuk Sehat dan Terhindar dari Covid-19 yaitu dengan menerapkan 5M (Memakai Masker, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan dengan Sabun, Menghindari Kerumunan, Mengurangi Mobilitas) & 3T (Testing, Tracing, Treatment) & Vaksinasi.

Badan POM : Vaksin Covid -19 AstraZeneca Nomor Batch CTMAV547 Penuhi Syarat Mutu Sehingga Aman Digunakan

May 31, 2021 by  
Filed under Kesehatan

JAKARTA – Penggunaan vaksin Covid -19 produksi AstraZeneca Batch CTMAV547 kini diijinkan pendistribusian dan penggunaannya oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Setelah sebelumnya sempat hentikan distribusi dan penggunaannya vaksin Covid -19 produksi AstraZeneca Batch CTMAV547 pada 16 Mei 2021 untuk menginvestigasi keamanan dan efektivitas vaksin tersebut bagi warga negara Indonesia.

Badan POM pada tanggal 27 Mei 2021, menyampaikan hasil uji oleh Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPOMN) telah melakukan uji sterilitas dan uji toksisitas abnormal vaksin Covid -19 produksi AstraZeneca Batch CTMAV547 dimana hasilnya adalah telah memenuhi syarat mutu sehingga aman digunakan dalam program vaksinasi nasional Covid -19.

Vaksin Covid -19 dari AstraZeneca adalah salah satu vaksin yang paling banyak digunakan di dunia, sehingga sudah pasti memenuhi syarat mutu dan aman digunakan.Tidak perlu takut ataupun memilih jenis vaksin tertentu, karena semua vaksin yang diupayakan pemerintah ada saat ini adalah yang terbaik.

Sebelumnya sempat beredar informasi, adanya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) adalah kejadian medis yang diduga terkait dengan vaksinasi di negara-negara Eropa terkait penggunaan vaksin Covid-19 produksi AstraZeneca Batch CTMAV547 dimana adanya kasus kematian pasca vaksinasi dengan ciri terjadinya penggumpalan darah trombosit.

Pada program vaksinasi Covid -19, pemerintah telah melakukan upaya hati-hati dan pengawasan terus menerus demi melindungi masyarakat. Kejadian KIPI serius yang diduga terkait vaksin AstraZeneca baru-baru ini telah terkonfirmasi tidak berkaitan langsung dengan vaksin tersebut.

Data-data yang sudah dikumpulkan Komnas KIPI menurut Prof. Dr. dr. Hindra Irawan Satari, Sp.A (K)., M.TropPaed., Ketua Komnas KIPI telah dibandingkan dengan hasil uji klinik vaksin AstraZeneca sehingga saat ini Komnas KIPI bisa mengambil kesimpulan atas kejadian tersebut.

“Kasus KIPI terakhir yang sudah kami investigasi, setelah mengkaji data rekam medis pasien, dan pemeriksaan laboratorium, bisa disimpulkan kasus tersebut disebabkan oleh penyebab lain, tidak terkait dengan vaksin AstraZeneca,” jelas Prof. Hindra, pada Dialog Produktif yang diselenggarakan KPCPEN dan disiarkan di FMB9ID_ dan dilansir dari laman Satgas Covid-19 : www.covid-19.go.id.IKP, Selasa (25/6).

Perlu diketahui oleh masyarakat pula bahwa KIPI setelah divaksinasi AstraZeneca pada kelompok lanjut usia lebih rendah dibandingkan kelompok umur lainnya. “Justru kalau merujuk hasil penelitian yang ada, vaksin AstraZeneca lebih aman diberikan kepada lansia. Angka di Inggris, angka kematian, sakit berat, dan dirawat dirumah sakit telah menurun,” terang Prof. Hindra.

Sementara itu, dr. Jane Soepardi, MPH., Dsc, pakar imunisasi mengatakan sebetulnya kalau masyarakat jujur mengatakan ada masalah kesehatan, akan sangat membantu sekali. Apabila sakit, sebaiknya kita berobat terlebih dahulu sebelum divaksinasi. Karena vaksinnya takutnya nanti mubazir di dalam tubuh kita sehingga tidak efektif membentuk antibodi. Akibat lainnya, apabila seseorang jatuh sakit dan diduga terkait vaksinasi bisa memperlama program vaksinasi,” ujar dr. Jane Soepardi, MPH., Dsc, pakar imunisasi.

Menurut dr. Jane, vaksin AstraZeneca adalah vaksin yang saat ini paling banyak digunakan di seluruh dunia. Jumlah kasus global saat ini pun sudah mulai menurun karena adanya program vaksinasi global saat ini. “Kasus COVID-19 seperti di Amerika dan Eropa yang dulunya tinggi, kini sudah turun,” terangnya.

“Harus diingat juga oleh masyarakat, kemungkinan kita tertular COVID-19 masih ada karena vaksin tidak memproteksi kita seratus persen. Artinya kita tetap harus menjaga protokol kesehatan untuk menjaga diri kita dan orang lain,” tutup dr. Jane. (*/hel)

 

#Ingat Pesan Ibu ! Jangan Kendor Untuk Sehat dan Terhindar dari Covid-19 yaitu dengan menerapkan 5M (Memakai Masker, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan dengan Sabun, Menghindari Kerumunan, Mengurangi Mobilitas) & 3T (Testing, Tracing, Treatment) & Vaksinasi.

(Hoax) Vaksin Mengandung Magnet, Satgas Covid-19 Himbau Masyarakat Untuk Memilah Sumber Informasi COVID-19

May 31, 2021 by  
Filed under Kesehatan

JAKARTA – Berkaitan dengan beredarnya berita bohong (hoax) yang erat dengan upaya penanganan COVID-19 di Indonesia. Seperti vaksin yang mengandung magnet. Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menghimbau masyarakat tidak tersesat dalam menerima informasi. Masyarakat sepatutnya memilah informasi yang beredar di jagat maya. Dengan cara berimbang dan akan lebih baik melakukan verifikasi informasi dari sumber terpercaya.

“Perlu diketahui bahwa vaksin tidak mengandung magnet. Koin bisa saja menempel di kulit karena adanya keringat yang diproduksi secara alami oleh kulit manusia dan gaya gesek lainnya. Sehingga menimbulkan gaya magnet,” katanya memberi keterangan pers Perkembangan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jumat (28/5/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Masyarakat juga harus selalu mencari fakta atas informasi dengan berlandaskan pada bukti-bukti ilmiah. Dan jauhi berita atau informasi yang sumbernya tidak kredibel. Masyarakat baiknya menjauhi sumber yang tidak jelas asal-usulnya. Dan lakukanlah verifikasi melalui kanal resmi penanganan COVID-19 atau melalui berita di media massa.

“Karena jika masyarakat menyebarkan informasi yang belum terverifikasi, sama saja dengan menyebar berita bohong. Dan tentunya menghambat upaya pemerintah dalam menangani pandemi di Indonesia,” pesan Wiku.

Sebelumnya juga sempat beredar berita bohong dan salah atau hoaks tentang vaksin Covid-19 AstraZeneca dan Pfizer yang mengandung microchip magnetik beredar luas di tengah masyarakat dunia. Kabar ini pun memberikan kekhawatiran karena tak sedikit orang yang kemudian memercayainya.

Padahal, infomasi vaksin Covid-19 mengandung microchip magnetik adalah tidak benar dan merupakan konten yang menyesatkan. Seperti, dikutip dari situs resmi Satgas Covid-19 Indonesia yang dipublikasikan pada Jumat (21/5/2021), telah ditegaskan bahwa vaksin Covid-19 mengandung microchip magnetik adalah informasi yang salah atau hoaks. (hel)

#Ingat Pesan Ibu ! Jangan Kendor Untuk Sehat dan Terhindar dari Covid-19 yaitu dengan menerapkan 5M (Memakai Masker, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan dengan Sabun, Menghindari Kerumunan, Mengurangi Mobilitas) & 3T (Testing, Tracing, Treatment) & Vaksinasi.

Next Page »