Sebanyak 145 Siswa Bimbel Elektron, Tembus Perguruan Tinggi Negeri

June 22, 2021 by  
Filed under Samarinda

SAMARINDA – Pandemi Covid 19 bukan menjadi halangan untuk meraih prestasi. Itulah yang digencarkan Bimbingan Belajar (Bimbel) Elektron Samarinda, yang 2021 ini mampu mengantarkan 145 siswanya masuk perguruan tinggi negeri di Indonesia.

“Tentu saja kami bersyukur dan merasa bangga, bisa ikut berperan dan berpartisipasi, mengantarkan siswa masuk ke perguruan tinggi negeri impiannya,” sebut Mohamad Mansyur, pemilik Bimbel Elektron Samarinda yang bermarkas di Jl R. W. Monginsidi No. 16, RT. 20, Dadi Mulya, Kec. Samarinda Ulu, Kota Samarinda ini.

Dijelaskan, dari 145 siswa dari berbagai sekolah yang ada di Samarinda itu, 22 orang di antaranya diterima di perguruan tinggi negeri melalui jalur tanpa tes atau nilai rapor. Sementara sisanya melalui ujian tertulis berbasis komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN) yaitu 123 siswa.

Perguruan tinggi negeri yang menerima para siswa alumni Bimbel Elektron ini di antaranya, Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang, Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, Universitas Negeri Malang (UNM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin.

Ada pula, Universitas Telkom, Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Politeknik Pertanian Negeri (Poltanesa) Samarinda, Sekolah Tinggi Kesehatan (Stikes) Samarinda, Politeknik Negeri (Polnes) Samarinda, Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan Kaltim, Institut Teknologi Kalimantan (ITK), dan paling banyak adalah di Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda.

Mohamad Mansyur

Dijelaskan Mansyur, sejak awal bimbingan belajar yang ia dirikan konsisten membentuk budi pekerti yang baik, dipadukan kemampuan akademik serta pengembangan kapasitas dan kreativitas siswa. Karena itu, meski pandemi, pihaknya tetap mengutamakan sistem belajar tatap muka dengan protokol kesehatan yang ketat. Juga dipadukan dengan pembelajaran daring.

“Satu kelas, hanya berisi 7 orang. Selain bisa jaga jarak dan menerapkan protokol kesehatan, siswa juga bisa belajar lebih efektif,” katanya. Cara belajar ini diharapkan siswa tetap senang, semangat dan konsentrasi. Siswa juga bisa dengan intens konsultasi dengan pembimbing tentang jurusan yang ingin dituju dalam perguruan tinggi berikutnya. Juga diberikan pembekalan motivasi dan pengembangan kapasitas.

Dikatakan, para pengajar dan pembimbing sengaja dihadirkan dari kalangan profesional dan mumpuni di bidangnya masing-masing. Setiap pertemuan, durasi belajar tatap muka adalah 1 jam 45 menit. Ini belum termasuk kelas daring melalui aplikasi pembelajaran Elektron Wadah Belajar.

Mansyur berharap, di tahun pembelajaran 2021 – 2022 ini, bisa semakin maksimal memberikan pendampingan bimbingan belajar kepada para siswa. “Setidaknya, siswa yang akan melangkah menuju perguruan tinggi, bisa dipersiapkan sejak awal,” pungkasnya. (*)

Sembilan Tokoh Dayak Inisiasi Terbentuknya PMDN

June 21, 2021 by  
Filed under Serba-Serbi

SAMARINDA. Sebanyak sembilan tokoh Dayak Kalimantan Timur menginisiasi terbentuknya organisasi paguyuban Dayak level nasional dengan salah satu tujuan sebagai jembatan aspirasi warga Dayak di level nasional dengan membentuk Perhimpunan Masyarakat Dayak Nasional (PMDN).

Setelah dilakukan rapat awal pembentukan PMDN pada 19 Juni lalu, langkah selanjutnya dilakukan pembuatan Akta Pendirian oleh Notaris Adhie Musjahranie Swastya Putra di kantor notaris Paulus Adam Jalan Pangeran Antasari, Samarinda Provinsi Kalimantan Timur, Senin (21/6/2021).

Adapun sembilan inisiator PMDN yang merupakan tokoh dari beragam sub etnis dan profesi, yakni Syaharie Jaang dari Bakumpai yang juga ketua Persekutuan Dayak Kalimantan Timur, Rudyanto Sulisthio Dayak Modang (Ketua PDKT Samarinda), Paulus Adam organisasi Sempekat Tonyooi Benuaq (STB) juga profesi notaris, Ajat Selli Dayak Kenyah (Wiraswasta), Arbanus Tokoh Pemuda Dayak dari Isen Mulang, Marthen Apuy tokoh politik dan akademisi, Ary Yaser Philipus mantan akademisi dan birokrat dari Lundayeh, Veronica Hinum tokoh perempuan dan birokrat dari Dayak Bahau Saq dan Erika Siluq ketua umum Gerdayak.

“Kami para inisiator akan mencari tokoh untuk menjadi caretaker yang akan bekerja paling lambat 1 tahun, dalam mempersiapkan kongres pertama memilih ketua umum dan mempersiapkan terbentuknya organisasi-organisasi yang berhimpun dengan PMDN,” ucap Syaharie Jaang seusai penandatanganan Akte Pendirian PMDN.

Karena lanjut Jaang, di masyarakat Dayak sudah ada organisasi nasional yang membidangi adat, yaitu Majelis Adat Dayak Nasional. Di Kaltim sendiri ada Dewan Adat Daerah (DAD) Kaltim yang merupakan legislatif dari organisasi Dayak, sedang PDKT adalah eksekutifnya.

“Oleh karena itu kedepannya, harapan kita ada organisasi eksekutifnya, ada pula legislatifnya. Ini saling berkomunikasi dan koordinasi bagaimana secara umum kebijakan pembangunan nasional karena kita ibu kota negara dan secara khusus bagaimana pembangunan Kalimantan juga di daerahnya masing-masing sehingga bisa bersinergi dengan seluruh anak bangsa yang ada di Indonesia ini, untuk membangun berazaskan Pancasila, UUD 1945 dan dibawah naungan NKRI,” tegas wali kota Samarinda dua periode ini.

Jaang yang juga ketua DPD Partai Demokrat Kaltim berharap PMDN sebagai paguyuban besar skala nasional ini menjadi perekat daripada anak-anak seluruh bangsa dan negara.

Oleh karena itu Jaang mengatakan segera mencari caretakernya agar bisa segera terlaksana Kongres PMDN.

“Nanti kedepannya kalau struktur sudah terbentuk, sudah kongres dan caretaker sudah terbentuk akan menghimpun semua sub etnis,” kata Jaang lagi.

Sementara Rudyanto menambahkan organisasi ini mendapat dukungan ketua-ketua organisasi dayak yang lain dan para tokoh lainnya.

“PMDN mendapat dukungan dari organisasi-organisasi dan tokoh Dayak. Mereka mendukung perkumpulan ini, supaya bisa menjembatani atau menyalurkan aspirasi dari bawah untuk kepentingan dayak secara nasional,” tegas Rudyanto.

Veronica menambahkan, mereka masyarakat Dayak harus bisa melihat peluang-peluang di depan, terutama dengan berdirinya ibu kota negara (IKN) di bumi etam Kaltim. “Dengan IKN, dayak ini harus memiliki satu visi yang luas dan tidak lagi di lingkup Dayak saja, tapi menasional. Kita bukan lagi Dayak yang terkurung dalam satu adat istiadat tapi menuju modernisasi Dayak tanpa melupakan norma dan budaya yang ada di lingkup Dayak,” pungkasnya. (*/adv)

Tak Hanya Amankan Teritori, Lanal Sangatta Jembatani Pengembangan Potensi Maritim

June 21, 2021 by  
Filed under Serba-Serbi

Suasana silaturahim PWI Kutim bersama Danlanal Kutim beserta jajaran di Makolanal Sangatta di Bukit Pelangi. (foto : Fuji)

SANGATTA- Pada silaturahim Pengurus PWI Kutim dengan Danlanal Sangatta Letkol Laut (P) I Komang Nurhadi banyak menjelaskan tentang tupoksi dari Lanal Sangatta. Selain menjaga keamanan wilayah perairan, Lanal Sangatta juga ikut menjembatani pengembangan potensi maritim di Kutim. Salah satunya terlibat langsung dalam pembentukan Pulau Miang sebagai Desa Bahari Nusantara. Yakni desa sadar wisata yang dibentuk untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Mengubur stigma negatif bahwa kawasan pesisir, kumuh dan kotor. Melalui edukasi, kesehatan, pariwisata dan beberapa hal lainnya. Sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi. Program ini menurutnya adalah instruksi dari Pusat melalui Lantamal XIII Tarakan yang diimplementasikan oleh jajarannya. Mendukung kemajuan kawasan perairan strategis Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI).

“Lanal (Sangatta) hanya menjebatani. Program ini adalah lintas sektoral yang saling bersinergi. Program jangka panjang yang jadi tanggung jawab bersama. Berkolaborasi dengan Pemkab Kutim dengan perusahaan,” jelas Komang. “Kedepan Pulau Miang diharapkan menjadi alternatif destinasi wisata. Apalagi nanti KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) beroperasi. Karyawan perusahaan tidak perlu jauh-jauh mencari hiburan,” tambahnya yang duduk mengenakan pakaian dinas harian khas TNI AL.

Komang menyebut, wisata bukan saja alam, tapi juga lingkungan dan budaya. Kedepan, bukan tidak mungkin daerah lain di Kutim dapat dikembangkan sebagai potensi wisata bahari. Seiring berjalannya waktu, pembinaan sumber daya manusia (SDM) setempat, agar memiliki kesamaan visi dan misi membangun wilayah sekitarnya terus dilakukan. Setidaknya yang paling sederhana, masyarakat Pulau Miang bisa melakukan 3 S, yakni “Senyum, Sapa, Salam” ketika dikunjungi para pendatang. Membentuk karakter positif dan kepercayaan masyarakat setempat. Menurutnya pembentukan karakter positif sangat penting. Seperti contohnya membuang sampah dan menjaga kebersihan akan mudah dilakukan apabila masyarakat berkarakter positif. Tak hanya itu, Danlanal juga berupaya melibatkan stakeholder untuk menanggulangi kendala terbatasnya tenaga listrik yang tersedia. Termasuk ketersediaan air bersih yang tak banyak.

“Program (ini) tidak bisa langsung jadi. Dimulai dari yang kecil, namun berkelanjutan. Jadi jangan hanya sekedar seremoni,” tegasnya.

Dari semua hal dimaksud, Komang berharap wartawan bisa ikut terlibat memajukan potensi tersebut melalui penyebar luasan informasi.

Menanggapi hal itu, Ketua PWI Kutim Ibdu Juraid menyatakan bersedia berkolaborasi dengan Lanal Sangatta. Tentunya dengan melibatkan puluhan awal media yang bernaung di PWI Kutim. (*/hm3)

PWI Kutim Silaturahmi Bersama Danlanal Sangatta

June 21, 2021 by  
Filed under Serba-Serbi

Tukar menukar cinderamata dan foto bersama Danlanal Sangatta Letkol Laut (P) I Komang Nurhadi dengan PWI Kutim. (Fuji)

SANGATTA- Silaturahim antara pengurus Perwatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) bersama Danlanal Sangatta Letkol Laut (P) I Komang Nurhadi beserta jajarannya berlangsung sangat akrab, Senin (21/6/2021). Bahkan kehangatan silaturahim dengan banyak obrolan santai kali ini berlangsung sejak awal pertemuan audiensi jajaran PWI Kutim di Makolanal Sangatta, Bukit Pelangi.

Tak banyak bahasan serius disampaikan dalam pertemuan, namun banyak yang penting dan positif tercetus dari kedua belah pihak. Audiensi PWI dengan para stakeholder kali ini menjadi yang kedua. Setelah beberapa waktu lalu dilakukan bersama Wakil Ketua DPRD Kutim Arfan.

Membuka silaturahim, Danlanal Sangatta Letkol Laut (P) I Komang Nurhadi lebih dulu menyampaikan selamat kepada Ketua PWI Kutim yang baru, Ibnu Juraid, beserta pengurus lainnya. Secara umum, hasil pertemuan silaturahim ini menyepakati bahwa kerjasama dan kolaborasi serta saling mengisi menjadi sesuatu yang mutlak.

“Pada prinsipnya Lanal Sangatta tidak bisa berdiri sendiri. (Dalam perjalanannya, Lanal Sangatta) Memerlukan dukungan pihak-pihal lain. Tidak terkecuali teman-teman wartawan. Saling mengisi, tidak ada yang sok jagoan. Intinya jika semua dilakukan karena niat ibadah, maka akan menjadi sesuatu yang baik dan bermanfaat,” kata Danlanal Sangatta Letkol Laut (P) I Komang Nurhadi kepada Ketua PWI Kutim Ibnu Juraid dan pengurus lainnya.

Peran media saat ini menurut Komang adalah tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi lebih menantang. Karena harus menyampaikan informasi dan pemberitaan yang sesuai fakta, mengedukasi serta memberi nilai positif bagi masyarakat. Salah satunya adalah mengangkat potensi daerah, agar bisa mendapat sentuhan menjadi potensi baru. Sehingga berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Tak hanya itu, mengajak masyarakat agar lebih mencintai bangsa melalui bela negara juga menjadi tugas semua pihak. Termasuk wartawan melalui informasi yang tidak memecah belah.

Ketua PWI Kutim Ibnu Juraid pun sependapat. Menurutnya kerjasama yang lebih baik sangat dibutuhkan untuk menjadi lebih baik. Ibnu berharap segala bentuk informasi dari kegiatan Lanal Sangatta yang membutuhkan publikasi bisa disampaikan kepada para jurnalis yang bernaung dibawa organisasi resmi profesi wartawan yakni PWI.

“Begitu juga sebaliknya, apabila dikemudian hari ada sesuatu yang kurang baik dilakukan oleh teman-teman PWI, silahkan Komandan (Danlanan Sangatta) menegur atau menasehati,” pinta Ibnu dan di iyakan Sekretaris PWI Kutim Wardi.

Pertemuan yang dimulai sejak pukul 10.00 WITA ini berlangsung hingga sebelum tengah hari sebelum sholat dzuhur. Tukar menukar cindera mata dan foto bersama menjadi penutup silaturahim kali ini. (*/hm3)

Danlanal Sangatta Sebut, Bela Negara Dimulai Dari Hal Kecil

June 21, 2021 by  
Filed under Kutai Timur

SANGATTA- Bincang-bincang antara pengurus PWI Kutim dengan Danlanal Sangatta Letkol Laut (P) I Komang Nurhadi beserta jajaran, berlangsung hangat, Senin (21/6/2021). Walaupun pertemuan resmi, namun silaturahim ini lebih banyak diselingi canda tawa karena banyolan dari Danlanal Sangatta yang ternyata memiliki selera humor tinggi.

Ternyata Komang sengaja ingin silaturahim terjadi penuh tawa, santai dan penuh keakraban. Bukan terkesan kaku dibalik sikap formal yang terkadang membuat lidah kelu. Dari semua obrolan santai, Komang berharap ada sesuatu nilai positif yang bisa dipetik dari semua hal yang disampaikan. Contohnya adalah sikap bela negara yang akhir-akhir ini mulai terdegradasi sedikit demi sedikit. Di wilayah Kabupaten Kutim yang bisa dibilang sebagai miniaturnya Indonesia, tentunya diperlukan sikap dari masyarakat agar lebih mencintai daerah dan negaranya.

“Perlu selalu ditanamkan jiwa bela negara. Lebih mencintai negara,” katanya mengingatkan.

Contoh kecil yang bisa dilakukan sebagai wujud bela negara yakni dengan mengamati dinamika lingkungan sekitar. Mengamati pergerakan warga baru atau pendatang dari luar daerah atau masyarakat asing yang masuk ke wilayah Kutim. Dia menegaskan sekecil apapun potensi yang mengganggu keamanan negara wajib mendapat perhatian. Hal itu menjadi penting untuk menjaga kedaulatan Republik Indonesia dari potensi gangguan pihak lain. Selain itu hal sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan menghafal dan mengamalkan nilai Pancasila sebagai dasar negara. Senantiasa mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan hal kecil lainnya. Dia menyebut, Indonesia adalah negara yang “sexy”. Artinya dengan segala bentuk potensi sumber daya alam hingga energi yang dimilikinya, Indonesia menjadi rebutan negara-negara lain.

Tugas para jurnalis menurut Komang adalah merubah pola pikir masyarakat agar lebih mencintai tanah air Indonesia. Caranya bisa dengan mengedukasi masyarakat agar bersikap lebih disiplin terhadap diri sendiri, lingkungan dan hal lain yang berdampak pada kemajuan negaranya. Melalui informasi yang benar untuk membentuk pola pikir positif dan lebih baik. Sehingga hal-hal kecil yang berdampak positif bisa dilakukan masyarakat sebagai gaya hidup. Seperti membuang sampah pada tempatnya. Mengelola manejemen waktu yang baik, agar lebih menghargai waktu. Senantiasa memberikan kemampuan terbaik.

“Ada (masyarakat) yang bilang, aah (disiplin) itu kan karena bapak TNI. Tapi saja bilang bukan itu, melainkan karakter. Basic kita (TNI dan masyarakat) sama, apakah saya makan besi? Apakah kentut saya harum? Sama saja kan?. Dasarnya adalah disiplin,” tegas Komang yang mulai bertugas di Kutim sejak April 2021.

Dari semua itu, Danlanal Sangatta menyimpulkan bahwa bela negara yang dilakukan oleh masyarakat tidak harus dilakukan dengan mengangkat senjata layaknya TNI. Namun dimulai dari hal-hal kecil yang berdampak positif bagi masyarakat dan negara ini. (*/hm3)

« Previous PageNext Page »

  • vb

  • Pengunjung

    902677
    Users Today : 1997
    Users Yesterday : 3380
    This Year : 751053
    Total Users : 902677
    Total views : 9589206
    Who's Online : 40
    Your IP Address : 216.73.216.55
    Server Time : 2025-12-06