ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Terendam, 100 Hektare Sawah di Desa Ini Gagal Panen

February 28, 2022 by  
Filed under Serba-Serbi

Sawah di Desa Muhuran yang terendam banjir

KOTA BANGUN – Petani di Desa Muhuran, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara, kini hanya gigit jari. Harapan bisa memanen padi, sirna. Tak kurang dari 100 hektare sawah di desa ini terendam banjir, justru ketika padi siap dipanen.

Kepala Desa Muhuran, Akhmad Nur mengatakan, petani di desanya, termasuk dirinya, hanya bisa pasrah ketika padi yang siap dipanen itu kini terendam air karena banjir. Dikatakan, ada 158 hektare sawah yang sebelumnya ditanami padi di desa tersebut.

“Ada lebih 100 hektare yang tenggelam. Sedikit saja yang bisa dipanen oleh petani,” sebut Akhmad Nur, Sabtu (26/2/2022)..

Jika tidak banjir, setiap hektare sawah ini bisa menghasilkan padi sebanyak 4 ton per hektare. Itu artinya ada sekitar 400 ton potensi padi yang gagal panen akibat musibah banjir ini.

Diakui, areal persawahan di desa ini memang kerap terjadi banjir tahunan. Namun, sejak 2017 sebenarnya sempat aman dan tidak pernah mengalami banjir. Perubahan iklim kemudian terjadi pada September 2021 tadi, hingga saat ini masih banjir.

Akhmad Nur pun mengaku bingung, karena perhitungan sudah meleset. “Saya tidak tahu, sekarang kondisi alam susah ditebak,” sambungnya.

Dikatakan, selama ini petani di Desa Muhuran memiliki kearifan lokal. Mereka mampu menghitung iklim dengan pola bintang.

Akhmad Nur

“Tapi sekarang ini meleset, tidak bisa lagi. Dulu dengan pola bintang kami tahu kapan akan banjir dan kapan tidak banjir,” bebernya.

Ia berharap, ada bantuan untuk benih padi dari pemerintah. Sebab, para petani harus kembali bangkit untuk bercocok tanam. “Mudah-mudahan setelah banjir surut, dengan bantuan benih, kami bisa cocok tanam lagi,” ucapnya.

Menanggapi hal tersebut, anggota DPRD Kaltim, H Akhmed Reza Fachlevi S.Sos dari daerah pemilihan Kutai Kartanegara ini, akan meneruskan persoalan banjir ini dalam rapat komisi. Reza, sapaan akrabnya, berada di Komisi II yang membidangi sektor pertanian.

“Saya berharap ada sinergi antara Pemprov Kaltim dengan Pemkab Kutai Kartanegara, untuk mencarikan solusi,” sebut wakil rakyat dari Fraksi Partai Gerindra ini. Sebab, banjir yang menggenangi lahan pertanian di Desa Muhuran tersebut tentu sangat menyulitkan petani.

“Mudah-mudahan ada solusi segera, untuk benih padi, supaya mereka bisa menanam padi lagi,” pungkasnya. (*)

Desa Teluk Muda Masih Hingga Kini Belum Tersentuh PLN

February 28, 2022 by  
Filed under Serba-Serbi

KENOHAN – Agustus 2022 nanti, Indonesia genap berusia 77 tahun. Namun, nyatanya masih banyak desa yang belum mendapat setrum dari perusahaan listrik negara (PLN). Di antara yang belum mendapat aliran listrik tersebut adalah Desa Teluk Muda, Kecamatan Kenohan, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Aladin, kepala Desa Teluk Muda mengatakan, satu-satunya penerangan yang ada di desa ini adalah mesin generator set (genset) yang sebelumnya hasil dukungan dari program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM). Mesin itu sudah beroperasi sejak 2011 silam.

Namun, mesin penerangan dengan bahan bakar solar itu hanya menyala dari pukul 6 sore sampai pukul 11 malam. Hanya 5 jam beroperasi. Sementara sejak tengah malam, desa ini harus gelap gulita. Kecuali bagi warga yang punya kemampuan lebih, memiliki genset sendiri. Untuk mendapatkan layanan listrik selama 5 jam itu, warga harus membayar Rp 130 ribu per bulan.

“Ini pun sudah disubsidi dengan dana desa,” kata Aladin. Total, Rp 100 juta dana desa yang dibelanjakan setiap tahun, hanya untuk urusan genset berkapasitas 100 KVA ini. Komponen yang paling banyak menyedot keuangan adalah solar. Setiap malam, genset tersebut menghabiskan 70 liter solar.

Menurut Aladin, total ada 223 kepala keluarga di desa ini. Selain Desa Teluk Muda, desa di sekitarnya juga mengalami nasib yang sama.

“Mudah-mudahan PLN segera masuk, supaya kami juga bisa menikmati listrik seperti mereka yang di kota,” sambungnya.

Karena tidak ada listrik, praktis sarana komunikasi di desa ini juga setali tiga uang. Sinyal telekomunikasi berharap dari sisa-sisa sinyal yang sampai desa ini. Jika pun ada, hanya bisa untuk telepon suara, tanpa bisa mengakses data internet.

Memang tidak mudah untuk mencapai desa ini. Perjalanan dari Samarinda harus memakan waktu lebih dari 3 jam. Selain itu, masih harus menyeberangi Sungai Mahakam dengan kapal feri kayu, barulah bisa sampai di desa ini. Karena tidak ada akses jembatan menuju desa, mau tidak mau warga harus memiliki perahu, atau menumpang di kapal feri dengan tarif Rp 5 ribu untuk satu kali menyeberang. (*)

Dorong Kemandirian, Desa Teluk Muda Dapat Bantuan Sapi

February 28, 2022 by  
Filed under Nusantara

Anggota DPRD Kaltim H Akhmed Reza Fachlevi meninjau ternak sapi di Desa Teluk Muda

KENOHAN – Anggota DPRD Kaltim H Akhmed Reza Fachlevi merealisasikan dukungan ternak sapi untuk Desa Teluk Muda, Kecamatan Kenohan, Kutai Kartanegara. Bantuan ini diharapkan dapat mendorong kemandirian kelompok peternak di desa ini.

Wakil rakyat dari Fraksi Partai Gerindra itu menyebutkan, bantuan ternak sapi itu merupakan hasil pokok pikiran atau serapan aspirasi yang disampaikan masyarakat sebelumnya dan terealisasi di akhir tahun 2021.

“Alhamdulillah, sapi yang diharapkan masyarakat benar-benar terwujud,” sebut Reza, di sela meninjau ternak sapi tersebut di Desa Teluk Muda, Sabtu (26/2/2022).

Tidak mudah untuk mencapai desa ini. Perjalanan dari Samarinda harus memakan waktu lebih dari 3 jam. Selain itu, masih harus menyeberangi Sungai Mahakam dengan kapal feri kayu, untuk sampai di desa ini.

Sementara, sapi sebanyak 12 ekor itu dilepas di sekitar perkebunan kelapa sawit di ujung desa. Masih harus naik perahu ces atau perahu ketinting untuk menuju lokasi sapi dipelihara. Kepala Desa Teluk Muda, Aladin, yang mengemudikan perahu dan mengantarkan Reza ke lokasi ternak ini.

Sapi sengaja diternak agak jauh dari permukiman agar tidak mengganggu warga, juga untuk memudahkan kesediaan makanan bagi ternak.

Di lokasi ternak sapi, Reza sempat menanyakan sapi  yang tidak diikat dan  dibiarkan lepas. Kepala Desa Teluk Muda, Aladin menjelaskan, meski dibiarkan lepas di areal perkebunan sawit, namun ada pagar yang dibuat agar sapi tidak terlalu jauh.

“Kalau sore, sapinya pulang sendiri ke kandang,” sebut Aladin menunjukkan lokasi kandang yang dimaksud. Untuk pakan sapi, sangat tersedia. Rumput dan tanaman liar di sekitar perkebunan itu menjadi makanan bagi sapi dan akan selalu tersedia.

Aladin, berharap, sapi yang dipelihara warga melalui kelompok ternak ini terus bertambah, sehingga membantu meningkatkan pendapatan.

“Mudah-mudahan, bantuan ternak ini juga bisa ditambah lagi, karena lahan untuk ternak sapi di desa ini masih luas,” harapnya. (*)

Prangko Tanggap Bencana ‘Letusan Semeru’

February 28, 2022 by  
Filed under Profile

Oleh: EkoWahyuanto

Prangko Letusan Gunung Semeru

Gunung Semeru di Lumajang Jawa Timur, merupakan puncak gunung berapi tertinggi di Jawa. Tahun lalu, tepatnya 4 Desember 2021, mengalami erupsi dahsyat. Letusannya menghempaskan ribuan ton abu vulkanik, melelehkan lava pijar cair dan panas guguran, serta hujan abu. Mengakibatkan arus air bah deras,  mengalirkan material vulkanik dari lereng bagian atas, menerjang kawasan pemukiman, mematahkan kaki jembatan Glagah Perak, jalur vital transportasi kedua lokasi itu. Erupsi Semeru akibatnya, kerusakan lingkungan dan  sejumlah jiwa melayang.

Dalam upaya mitigasi dan tindakan dini terhadap bencana alam,  pemerintah mencanangkan program bertajuk “Indonesia Tanggap Bencana”. Gerak cepat dalam menanggulangi dampak bencana serta pengabdian para pegiat bencana dalam melakukan pertolongan pertama, dipotret dalam sebuah seri prangko berjudul “Letusan Semeru” terbit Senin 28 Februari 2022.

Melalui program penerbitan prangko 2022, Direktorat Pos Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kominfo, sesuai UU No 38 tahun 2009 dan Permen Kominfo No 21 Tahun 2012 Tentang Prangko, mengangkat subyek letusan Gunung Semeru dalam tema Indonesia  Tanggap Bencana.   Seri “Letusan Semeru” ini sekaligus menjadi terbitan perdana seri prangko di tahun 2022.

Pemerintah dalam hal ini Kominfo, didukung  Kementerian Sosial selaku PIC, PT. Pos Indonesia dan Peruri, bersama Pokja Nasional Prangko telah merancang seri prangko tersebut pasca terjadinya erupsi Semeru di penghujung tahun lalu.

Prangko adalah carik kertas kecil, berukuran antara 2 X 3 cm, dicetak secara security printing, dan digunakan sebagai pengganti alat bayar pengiriman pos. Melalui prangko dapat didokumentasikan peristiwa penting seperti bencana alam, sebagai sarana pembelajaran, dengan pesan pesan pentingnya mitigasi dini bagi masyarakat terdampak.

Prangko “Letusan Semeru” ini akan menjadi dokumen penting bagi Indonesia sebagai negara dengan barisan gunung berapi terpanjang di dunia. Prangko Letusan Semeru ini dilengkapi barcode, mengarah pada web https://geologi.esdm.go.id untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang kebencanaan, termasuk informasi kebencanaan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi-PVMBG. Lembaga di bawah naungan Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral-ESDM ini, mempunyai tugas melaksanakan penelitian, penyelidikan, perekayasaan dan pelayanan di bidang vulkanologi dan mitigasi bencana geologi. Melalui prangko “Letusan Semeru” public dapat masuk ke portal tersebut dan melihat informasi seputar bencana geologi

Prangko dapat menjadi sarana promosi wisatake dunia internasional, betapa Indonesia memiliki keindahan alam terutama gunung berapi yang indah dan memikat. Selain itu setiap penerbitan prangko dicatatkan pada organisasi pos dunia, Universal Postal Union (UPU), sehingga pesan dalam prangko dapat mendunia.

Dalam jangka waktu tertentu, prangko “Letusan Semeru menjadi dokumen kebencanaan dan dapat dikoleksi sebagai benda collectable bernilai tinggi. Setelah diterbitkan, filatelis akan memburu benda kecil itu untuk dikoleksi dan diperdagangkan.

Jutaan tahun lalu, Pulau Jawa termasuk Jawa Timur sering dilanda bencana gunung meletus. Sebagai wilayah ring of fire di Asia Pasifik kisah runtuhnya beberapa kerajaan di Jawa juga terkait bencana alam ini. Tidak heran jika sejak ratusan tahun lalu masyarakat telah akrab dengan kisah cerita rakyat terkait meletusnya gunung berapi.

Prangko Indonesia yang mengangkat kisah dalam tema gunung berapi diantaranya; Gunung Bromo terbit tahun 1987, 2017, cerita rakyat Tengger terbit tahun 1998., Letusan Tambora terbit dalam SS tahun 2015. Disamping itu ada seri gunung 2003 bentuk trapezium ada 5 gunung, yaitu G. Kerinci, G. Merapi, G, Tambora, G. Krakatau, G. Raung. Tangkuban Prahu terbit tahun 1961. 100 Tahun Meletusnya Krakatau terbit tahun 1983.

Di Jawa Timur, kisah sukuTengger misalnya, merupakan salah satu cerita rakyat lereng Bromo, disampaikan secara turun-temurun hingga kini. Pemerintah sudah menerbitkan Prangko tentang cerita seputar kawah Bromo dan peristiwa Kasodo tahun 1987 dengan total produksi 2 juta keeping dalam seri pariwisata Indonesia. Sedangkan untuk upacara Kasodo termasuk dalam seri cerita rakyat yang terbit tahun 1998 sebanyak 5 buah gambar dan Sampul Hari Pertama – SHP dan souvenir sheet. Jadi prangko selain sebagai alat bayar juga sarana edukasi bagi generasi melenial.

Sejarah lain yang dipotret dalam prangko diantaranya, prangko bertemakan Gunung Tambora dalam tajuk Tambora Menyapa Dunia tahun 2015, yakni bertepatan dengan 200 tahun terjadinya erupsi Gunung Tambora tepatnya tahun 1915 hingga menenggelamkan satu kota, dan membuat langit dihampir seluruh belahan dunia gelap. Prangko ini dihiasi gambar berlatar belakang gugusan bukit Gunung Tambora, beberapa perempuan yang menggunakan rimpu, yaitu kain sarung yang digunakan menutupi kepala yang hanya menampakkan wajah.

Seri prangko yang terkait dengan peduli bencana alam antara lain seri Merapi tahun 1954, Tsunami Aceh tahun 2005, 200 Tahun Meletusnya G. Tambora tahun 2015, 100 Tahun Meletusnya Krakatau tahun 1983, Bencana Alam Meletusnya Gunung  Agung  tahun 1963, bencana tsunami di Flores tahun 1961 (cetak tindih), bencana alam 1953 (meletusnya  G. Sangeang Api NTB  dan banjir di Aceh), seri bencana alam tahun 1967 dan seri bencana alam meletusnya G. Kelud tahun 1966.

Kisah- kisah tragis, dan informasi tentang kebencanaan dinarasikan pada bagiaan diskripsi penerbitan prangko, sehingga prangko mencatat jejak sejarah, menjadi sarana informasi dan komunikasi serta pembelajaran yang murah dan efektif. (*)

Penulis adalah Analis Kebijakan Ahli Madya Kemkominfo – Kandidat Doktor Universitas Negeri Jakarta

Gubernur Minta Pemuda Berperan Dalam Pembangunan

February 27, 2022 by  
Filed under Kalimantan Timur

Gubernur Kaltim membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) VIII Pemuda Pancasila

SAMARINDA – Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor meminta pemuda berperan dalam pembangunan. Dukungan para pemuda, sangat dibutuhkan mengingat tantangan pembangunan Bumi Etam ini begitu kompleks, mulai dari masalah kemiskinan, pengangguran, pendidikan dan berbagai persoalan lainnya.

Permintaan Isran Noor tersebut disampaikan ketika membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) VIII Pemuda Pancasila (PP) Provinsi Kaltim tahun 2022 di Grand Ballroom Hotel Bumi Senyiur Samarinda, Sabtu (26/2/2022).

Isran menilai Muswil Pemuda Pancasila sangat penting dalam rangka mempertahankan eksistensi organisasi yang lebih baik ke depan, Pemuda Pancasila sebagai bagian integral dari pemuda Indonesia memiliki tanggung jawab moral untuk turut ambil bagian dalam pembangunan dan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Pemuda Pancasila, lanjut Isran harus tetap kritis dan menjadi mitra yang baik bagi pemerintah untuk bersama-sama berjuang mewujudkan Kaltim Berdaulat, menuntut keadilan, pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

“Pemuda Pancasila harus bisa menjadi pelopor agen perubahan serta terlibat langsung dalam pembangunan sesuai dengan profesi, kompetensi dan kemampuan yang dimiliki,” tandasnya.

Pemerintah Provinsi Kaltim bangga dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada Pemuda Pancasila Kaltim yang selama ini telah secara nyata berbuat untuk anggota dan masyarakat yang diwujudkan dalam partisipasi di bidang pendidikan, sosial keagamaan.

“Tidak terkecuali Pemuda Pancasila bersama ormas lainnya di Kaltim juga ikut berperan dan berpartisipasi dalam menjaga persatuan dan kesatuan sehingga Provinsi Kaltim tetap kondusif, aman dan damai,” puji Isran Noor.

Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila, KPH.Japto Soelistyo Soerjosoemarno, mengatakan dalam pelaksanaan Muswil tidak banyak hak diperbincangkan hanya ada tiga pokok yang dimusyawarahkan. Pertama evaluasi program-program yang telah dilaksanakan oleh kepengurusan lima tahun lalu. Kedua menyusun program-program untuk lima tahun ke depan, dan yang ketiga adalah mencari dan menentukan pemimpin, pengurus untuk periode lima tahun berikutnya.

“Pemuda Pancasila adalah organisasi kemasyarakatan yang berbasis massa. Jadi tugas kita adalah menghimpun massa sebanyak-banyaknya kemudian mengaderkannya menjadi kader bangsa. PP lahir karena panggilan sejarah, yang lahir pada tanggal 28 Oktober 1959, dalam rangka menjawab, menjaga, melindungi dan melaksanakan Dekrit Presiden 5 Juli 1959,” papar Japto Soelistyo Soerjosoemarno.(*)

Next Page »