DPRD Dorong FJKT Jadi Agenda Resmi, Pemerintah Harus Hadir Dukung Budaya Lokal

August 8, 2025 by  
Filed under DPRD Kaltim

Share this news

SAMARINDA — Seruan agar penguatan peran pemerintah dalam pelestarian budaya lokal kembali mengemuka, kali ini datang dari Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Timur, Guntur. Ia menyoroti pentingnya dukungan kelembagaan terhadap pelaksanaan Festival Jembayan Kampung Tuha (FJKT) yang digelar rutin di Desa Jembayan, Kutai Kartanegara.

Guntur menegaskan, festival yang telah berlangsung selama enam tahun berturut-turut itu tak layak hanya bergantung pada inisiatif masyarakat. Ia mendesak agar FJKT segera diakui sebagai agenda budaya resmi tingkat provinsi.

Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Timur, Guntur

“Kegiatan semacam ini tak bisa selamanya hanya mengandalkan inisiatif warga. Pemerintah harus hadir. Jika memang ada keseriusan mengembangkan pariwisata berbasis tradisi lokal, FJKT layak dijadikan contoh nyata bagaimana sebuah kegiatan tumbuh dari masyarakat,” ujarnya, Kamis (7/8/2025).

Ia menilai, keberadaan FJKT bukan sekadar hiburan rakyat, melainkan sarat nilai sejarah, spiritual, dan sosial yang menjadi identitas budaya masyarakat Jembayan.

“Festival ini bukan sekadar hiburan rakyat. Di dalamnya terkandung nilai sejarah, tradisi ziarah leluhur, serta semangat gotong royong masyarakat Jembayan yang masih terpelihara. Ini bagian dari identitas budaya yang patut dijaga dan mendapat dukungan penuh dari pemerintah,” tegas legislator dari Dapil Kukar tersebut.

Pada pandangannya, FJKT juga menjadi sarana edukasi kultural yang relevan bagi generasi muda. Prosesi ziarah makam leluhur, yang menjadi bagian dari peringatan hari jadi desa, disebut Guntur sebagai ruang refleksi atas warisan nilai yang perlu terus ditanamkan.

“Kita butuh lebih banyak ruang seperti ini, tempat di mana anak-anak muda bisa mengenali asal-usulnya, memahami nilai yang diwariskan leluhurnya. Ini bukan sekadar acara budaya, tapi investasi sosial yang jauh lebih berharga,” tuturnya.

Ia juga menggaris bawahi peran FJKT membangkitkan semangat gotong royong yang mulai memudar di tengah masyarakat modern.

“Gotong royong merupakan jiwa masyarakat desa. FJKT bisa menjadi momentum agar menumbuhkan kembali nilai tersebut. Namun, tanpa dukungan kebijakan dan perhatian serius dari pemerintah, semangat ini akan sulit bertahan,” tambahnya.

Tahun ini, FJKT kembali diramaikan dengan berbagai kegiatan mulai dari upacara adat, pertunjukan seni, kegiatan sosial, hingga napak tilas sejarah desa. Ia menilai rangkaian acara tersebut merupakan cara masyarakat menegaskan jati diri budaya mereka.

Ia berharap pemerintah provinsi tak lagi memandang FJKT sebagai perhelatan lokal biasa.

“Kalau serius ingin mengembangkan pariwisata yang berakar kuat, mulailah dari budaya lokal. Festival seperti ini punya potensi besar menjadi ikon budaya Kalimantan Timur, asal dikelola dengan sungguh-sungguh,” pungkasnya. (yud/adv/dprd)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.

  • vb

  • Pengunjung

    900646
    Users Today : 3346
    Users Yesterday : 2949
    This Year : 749022
    Total Users : 900646
    Total views : 9568947
    Who's Online : 19
    Your IP Address : 216.73.216.55
    Server Time : 2025-12-05