Tak Suka Pisang, Ruslina Antar IPPRISIA Kaltim Raih Emas Lomba B2SA 2025

October 13, 2025 by  
Filed under Serba-Serbi

Share this news

SAMARINDA – Siapa sangka, ketidaksukaan terhadap pisang justru membawa berkah bagi Ruslina, perwakilan DPD IPPRISIA Kalimantan Timur. Lewat tangan kreatifnya, ia berhasil menyabet Juara I Kategori Kudapan Non Beras Non Terigu dalam ajang Lomba Kreasi Menu B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman) yang digelar Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (DPTPH) Kaltim bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Kaltim di Gedung Olah Bebaya Samarinda, Sabtu (11/10/2025),.

Mengusung konsep pangan lokal tanpa gluten, Ruslina menghadirkan dua menu inovatif: Hokkaido Banana Cheese Tart dan Banana Sorbet. Keduanya terbuat dari bahan utama pisang dan tepung singkong (mocaf), menggantikan tepung terigu agar sesuai dengan tema non-gluten dan berbasis pangan lokal.

“Awalnya saya memang tidak suka pisang, bahkan anak-anak saya pun sama. Tapi dari situ muncul ide: bagaimana caranya membuat olahan pisang yang disukai semua kalangan,” ujar Ruslina sambil tersenyum.

Dengan waktu total pengerjaan hanya dua setengah jam, Ruslina berhasil memadukan cita rasa, estetika, dan nilai gizi. “Satu jam untuk persiapan bahan, satu jam untuk memanggang, dan sisanya untuk pendinginan supaya set sebelum disajikan,” jelasnya.

Ruslina juga mengaku tak bisa berdiri sendiri. Dukungan penuh datang dari DPD IPPRISIA Kaltim, terutama dari ketua organisasi yang memberinya semangat dan bantuan modal untuk berkompetisi.

“Alhamdulillah, IPPRISIA Kaltim benar-benar mendukung saya. Tanpa dorongan itu, mungkin hasilnya tidak seperti ini,” ungkapnya.

Kepala DPTPH Kaltim, Siti Farisyah Yana, mengatakan bahwa lomba ini bukan sekadar ajang adu keterampilan memasak, tetapi bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan dan mendorong pemanfaatan bahan pangan lokal di tengah masyarakat.

“Bahan bergizi itu sebenarnya sudah ada di sekitar kita. Hanya saja, masih banyak yang belum tahu cara mengolahnya secara kreatif,” terang Yana.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam memperluas jangkauan edukasi konsumsi pangan lokal. “Dengan dukungan TP PKK, sosialisasi bisa lebih efektif karena langsung menyentuh masyarakat,” tambahnya.

Bagi Ruslina, kemenangan ini bukan akhir, melainkan awal dari langkah baru untuk menginspirasi lebih banyak orang mencintai pangan lokal. Ia yakin generasi muda kini semakin peduli dengan gaya hidup sehat dan bisa menjadikan pangan lokal sebagai pilihan utama.

 

“Sekarang anak-anak muda lebih melek kesehatan. Saya yakin pangan lokal yang sehat dan kreatif akan jadi tren baru ke depan,” tutupnya penuh optimisme. (*)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.

  • vb

  • Pengunjung

    900634
    Users Today : 3334
    Users Yesterday : 2949
    This Year : 749010
    Total Users : 900634
    Total views : 9568375
    Who's Online : 20
    Your IP Address : 216.73.216.55
    Server Time : 2025-12-05