Kabupaten Kutai Barat Hadirkan Puncak Peringatan HUT ke 26

November 7, 2025 by  
Filed under Kutai Barat

Share this news

SENDAWAR – Moment bersejarah, tepat 26 Tahun silam, Kabupaten Kutai Barat (Kubar) terbentuk, tepatnya pada tanggal 5 November 1999, berdasarkan Undang Undang Nomor 47 Tahun 1999, tentang pembentukan beberapa Kabupaten dan Kota di Kaltim.

Adapun kabupaten yang resmi di bentuk, Kabupaten Nunukan, Malinau, Kutai Barat, Kutai Timur, Kota Bontang.

Terbentuknya Kutai Barat, merupakan hasil perjuangan panjang para penggagas dan pendiri dari tokoh masyarakat, tokoh adat, dan pemuka agama yang dengan gigih memperjuangkan aspirasi rakyat, untuk mendapatkan pemerintah yang lebih dekat, adil, dan Mandiri.

“Saya atas nama pribadi dan pemerintah Kabupaten Kutai Barat, menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang setinggi tingginya kepada para pendiri, perintis, dan tokoh tokoh daerah yang telah berjuang tanpa lelah hingga terbetuknya Kabupaten Kutai Barat yang kita cintai ini,” kata Bupati Frederik Edwin, Rabu (5/11/2025).

Ia menyebut, Ismael Thomas selaku ketua dewan dan wakil bupati pertama, dan juga selaku pendiri Kabupaten Kutai Barat dan Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), dengan menerbitkan 20 surat rekomendasi. Dengan penuh perjuangan bersama 15 orang pendiri lainnya yang gigih mendirikan kabupaten.

Ia mengatakan, melalui jasa Ismael Thomas, saat ini Kutai Barat bertumbuh, maju dan berkembang. “Semoga jasa dan pengabdian mereka menjadi amal kabaikan yang abadi, serta menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus melajutkan perjungan mereka dalam membangun daerah ini,”ungkapnya.

Semenjak berdirinya pada Tahun 1999, Kutai Barat di kenal sebagai daerah yang kaya akan keanekaragaman suku, budaya, dan adat istiadat. Masyarakatnya terdiri atas berbagai suku asli seperti, Dayak Benuaq, Tunjung, Bahau, Bentian, melayu, Kenyah, Aoheng.

“Ditambah suku pendatang, jawa, Bugis, Toraja, Batak dan masih banyak lagi,”bebernya.

Ia menyebut, Keberagaman ini merupakan anugerah besar dari Tuhan Yang Maha Esa, yang menjadi kekuatan dan identitas utama Kutai Barat dalam membangun kehidupan yang damai, harmonis dan penuh toleransi.

“Tema kita peringatan hari jadi tahun ini, “Harmoni Kebersamaan dalam Budaya Sempekat Bersama, Kita Pasti Bisa,” sangat relevan dengan semangat dan karakter masyarakat kita,”ungkapnya.

Ia menyebut, Sempekat bukan hanya sekadar kata, tetapi falsafah hidup masyarakat Kutai Barat yang berarti “bersatu hati dalam kebersamaan.” Nilai inilah yang menjadi dasar dalam setiap langkah pembangunan, menjadi pengikat seluruh komponen masyarakat tanpa memandang perbedaan. Dan tidak hanya itu nilai budaya harus dilestarikan sehingga kedepan senantiasa menjadi bagian identitas diri kita. (adv/diskominfo/kbr).


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.

  • vb

  • Pengunjung

    899561
    Users Today : 2261
    Users Yesterday : 2949
    This Year : 747937
    Total Users : 899561
    Total views : 9552393
    Who's Online : 38
    Your IP Address : 216.73.216.55
    Server Time : 2025-12-05