Universitas Paramadina Evaluasi Arah Pendidikan Tinggi Menuju Kampus Global

December 17, 2025 by  
Filed under Nusantara

Share this news

JAKARTA – Universitas Paramadina menyelenggarakan Diskusi Publik bertajuk Evaluasi & Outlook Pendidikan Tinggi Riset Menuju Kampus Global sebagai forum refleksi kritis terhadap arah kebijakan pendidikan tinggi Indonesia di tengah persaingan global.

Diskusi ini menghadirkan pemangku kepentingan strategis dari legislatif dan pimpinan perguruan tinggi nasional di Jakarta, Selasa (16/12/2025).

Diskusi dimoderatori Handi Risza Idris, Wakil Rektor Universitas Paramadina, dengan pembicara  Hetifah Sjaifudian (Ketua Komisi X DPR RI), Didik J. Rachbini (Rektor Universitas Paramadina),  Sofia W. Alisjahbana (Rektor Universitas Bakrie), serta Herry Suhardiyanto (Rektor Universitas Muhammadiyah Bandung) dan Andi Adriansyah.

Rektor Universitas Paramadina, Didik J. Rachbini, menegaskan bahwa pendidikan tinggi Indonesia tengah menghadapi krisis arah dan kualitas. Ia menyatakan secara lugas bahwa dunia kampus Indonesia telah kehilangan momentum untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi, daya inovasi, riset dan lainnya, apalagi untuk mengejar ketertinggalan kualitas SDM dengan negara-negara tetangga.

Menurut Didik, kualitas perguruan tinggi berbanding lurus dengan daya saing ekonomi suatu bangsa. Ia mengkritik praktik ekspansi masif perguruan tinggi negeri yang mengabaikan kualitas.
Ketika rasio dosen dan mahasiswa dilakukan di kampus negeri, ditemukan rasio yang mencapai 1 : 250. Hal tersebut dinilai tidak sehat bagi ekosistem pendidikan tinggi secara keseluruhan.

Didik menilai pembukaan kelas magister oleh kampus negeri di Jakarta seringkali tidak berkorelasi dengan peningkatan mutu akademik melainkan hanya untuk menambah pendapatan.
Ia menutup dengan seruan agar orientasi perguruan tinggi negeri kembali pada riset dan inovasi, bukan sekadar pengajaran massal.

Sementara itu, Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian menggarisbawahi tiga isu utama yakni ketersediaan akses, keterjangkauan biaya, serta kualitas perguruan tinggi yang masih terpusat di Pulau Jawa. Ia menekankan bahwa perguruan tinggi Indonesia perlu bertransformasi menjadi pusat inovasi dan penggerak kemajuan ekonomi.

Dari perspektif transformasi kelembagaan, Herry Suhardiyanto menekankan pentingnya peningkatan kualitas berbasis strategi jangka panjang. Ia mendorong perguruan tinggi untuk bergerak menjadi kampus berdampak yang berkontribusi nyata dalam perumusan kebijakan publik.

Pandangan kritis juga disampaikan Andi Andriansyah terkait perangkingan global. Ia menilai fokus berlebihan pada indikator kuantitatif seperti publikasi dan sitasi telah menimbulkan distorsi.
Ia mengusulkan pergeseran paradigma dari global ranking menuju global relevance, yakni pengakuan dunia terhadap kampus yang relevan dan berdampak nyata bagi masyarakat. (*)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.

  • vb

  • Pengunjung

    985138
    Users Today : 1348
    Users Yesterday : 8277
    This Year : 833514
    Total Users : 985138
    Total views : 10131492
    Who's Online : 82
    Your IP Address : 216.73.216.188
    Server Time : 2025-12-21