Dialog Borneo Kalimantan 2011

SAMARINDA – vivaborneo.com, Dialog Borneo Kalimantan 2011 yang akan diselenggarakan pada 13-15 Juli mendatang. Maka, dihadapan para peserta dialog yang terdiri dari pencinta dan pemerhati sastra Internasional pada pembukaan tersebut akan menampilkan Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak  membaca puisi dan Kepala Dinas Pendidikan Kaltim H Musyahrim akan membaca Tarsul (puisi adat Kutai).“Pada pembukaan yang akan dilaksanakan pada 13 Juli ini dihadapan ratusan peserta Dialog Borneo Kalimantan 2011, Gubernur Awang Faroek akan didaulat untuk membacakan puisi dan Kadisdik Kaltim Musyahrim akan membaca Tarsul,” ujar Ketua Panitia Dialog Borneo Kalimantan 2011 Korry Layun Rampan.

Menurut dia, gubernur merupakan salah seorang yang memiliki kepedulian sangat besar terhadap pengembangan sastra di daerah. Terbukti Kaltim bersedia menjadi tuan rumah pada penyelenggaraan dua tahunan komunitas pencinta dan pemerhati seni sastra internasional.

Sesuai hasil dari maklumat persidangan yang dilaksanakan di Brunei Darussalam tahun lalu telah menetapkan Kalimantan Timur sebagai tuan rumah pelaksanaan dialog sastra Internasional ini.

Sebelumnya, beberapa provinsi di Kalimantan sudah pernah menjadi tuan rumah ajang pertemun pemerhati sastra internasional ini. misalnya, Kalimantan Barat (Kalbar), Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Kalimantan selatan (Kalsel).

“Tahun ini atas persetujuan Gubernur, maka pertemuan pemerhati dan pecinta sastra internasional yang dikemas dalam Dialog Borneo Kalimantan 2011 diselenggarakan di Samarinda Kalimantan Timur,” jelasnya.

Adapun peserta dialog ini diperkirakan mencapai 500 orang yang  terdiri dari provinsi dan negara serumpun di Kalimantan. Diantaranya, Malaysia dan Brunei Darussalam, Kalteng, Kalbar dan Kalsel serta Kaltim selaku tuan rumah, bahkan akan dihadiri pemerhati sastra dari Eropa dan Amerika.

Selain itu, pada kesempatan ini panitia akan membagikan tiga buku sastra yang cukup spektakuler. Seperti Kalimantan dalam Prosa Indonesia dengan 739 halaman dan  Kalimantan dalam Puisi Indonesia dengan 718 halaman, serta Kalimantan Timur dalam Sastra Indonesia dengan 1.435 halaman dan dibuat dalam dua jilid.

“Usai ajang sastra Internasional ini, panitia akan menindaklanjutinya dengan masuk ke sekolah-sekolah di 14 kabupaten dan kota untuk lebih mengenalkan sekaligus memasyarakatkan seni sastra dan puisi ini khususnya seni daerah yang akan punah,” ujar Korry Layun Rampan. (vb/mas)

---