ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Berikan Peluang Pengelolaan Migas Kepada Bangsa Sendiri

July 8, 2011 by  
Filed under Berita

Share this news

MEDAN –  vivaborneo.com, Ketua Umum Forum Konsultasi Daerah Penghasil Migas (FKDPM) Awang Faroek Ishak menegaskan,  sesungguhnya sumber daya manusia (SDM) Indonesia  sudah cukup layak dipercaya dalam pengelolaan sumber daya alam, termasuk minyak dan gas. Hal tersebut dikatakan Awang Faroek  pada arena Sosialisasi Kebijakan Energi dan Kemigasan Nasional di Hotel JW Marriot Medan, Sumatera Utara, Selasa (5/7),

“Kalau masih ada yang mengatakan SDM kita tidak kuat, saya tidak terima. Kalau dikatakan SDM bangsa ini belum mampu, itu omong kosong. SDM kita mampu kok untuk itu,” kata Awang Faroek.

Awang yang juga Gubernur Kaltim ini mengaku sangat prihatin sebab hingga saat ini masih ada pihak yang meragukan kemampuan anak-anak bangsa dalam pengelolaan sumber daya alam, termasuk dalam pengelolaan eksploitasi minyak dan gas.

Pasalnya kata Awang, pada praktiknya, di sejumlah perusahaan besar di Kaltim, posisi-posisi strategis   perusahaan pertambangan minyak dan gas sudah mampu ditunaikan putra-putri Indonesia dengan baik. Setidaknya itu sudah membuktikan bahwa pengelolaan sumber daya alam Indonesia, sudah cukup layak dipercayakan kepada perusahaan nasional.

Namun Awang mengakui, kendala yang masih dihadapi saat ini adalah terkait aturan dan kontrak karya pertambangan yang masih berlaku. Seperti diketahui, pengelolaan pertambangan dalam kotrak karya besar masih sangat dipengaruhi oleh Undang Undang No I Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing. Aturan lain yang mengikat kontrak jangka panjang pertambangan di Indonesia adalah UU No 11 Tahun 1967 tentang Pertambangan.

Kedua ketentuan era orde baru yang semangat awalnya adalah ditujukan untuk memacu percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut, saat ini dirasakan tidak lagi potensial  bagi pengembangan dan pemberdayaan pelaku investasi ekonomi nasional.

Oleh sebab itu, sangat diharapkan keberanian pemerintah untuk memberi ruang bagi ketersediaan peran yang lebih luas bagi keberpihakan terhadap usaha ekonomi nasional dalam mengelola sumber daya alam, termasuk minyak dan gas tanpa harus berbenturan dengan prosedur dan tatanan ekonomi internasional.

Tetapi kata Awang Faroek, perjuangan untuk mendapat hak pengelolaan sumber daya alam ini tidak akan mudah. Perlu dukungan  yang kompak dari semua elemen masyarakat, termasuk para kepala daerah.

“Kita harus kompak, sebab dengan cara ini,  NKRI justru akan semakin kokoh. Kalau kita tidak solid, perjuangan ini pasti akan sulit dan kesempatan terbaik untuk anak-anak bangsa ini akan semakin sulit dibuka,” tegas Awang.

Di sisi lain, Awang Faroek juga menyinggung pentingnya kekompakan dan kebersamaan masyarakat Indonesia, selain untuk menuntut hak pengelolaan yang lebih baik, kekompakan diyakini juga akan memberi dampak untuk tetap menjaga kekuatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Yakinlah, disintegrasi tidak akan pernah terjadi  jika Negara ini mampu memberikan jaminan kebersamaan dan keadilan untuk semua. Ingat, beberapa kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PRRI, itu semua berawal dari ketidakadilan,”  sambung Awang.

Saran lain yang disampaikan Awang Faroek untuk daerah-daerah penghasil migas agar segera mengambil alih sumur-sumur migas yang baru ditemukan. “Caranya bentuk BUMD, kalau APBD-nya tidak sanggup mengelola ya kerjasama dengan investor dalam negeri, jangan investor luar negeri, sehingga betul-betul dikelola oleh bangsa sendiri,” tegas Awang.

Sebagai Gubernur Kaltim, Awang mengakui ia banyak mendapat kunjungan investor dari China, Jepang, Arab Saudi. Tapi ia mengingatkan, daerah tidak boleh silau dengan masuknya investasi dari luar negeri itu. Bahkan untuk urusan memfasilitasi daerah-daerah penghasil migas, gubernur dengan terbuka siap memberikan bantuan.

“Sebagai Ketua Umum FKDPM, bila daerah memerlukan keterlibatan saya dan pakar-pakar FKDPM, kami pasti siap. Jadi tidak perlu jauh-jauh cari konsultan dari luar negeri,” sebut Awang.

Sosialisasi Kebijakan Energi dan Kemigasan Nasional, Selasa lalu itu dibuka Plt Gubernur Sumatera Utara Gatot  Pujonugroho. (vb/sam)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.