ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Wagub : Dokter Perlu Terus Belajar

July 10, 2011 by  
Filed under Kalimantan Timur

Share this news

SAMARINDA – vivaborneo.com, Wakil Gubernur H Farid Wadjdy mengimbau agar setiap dokter terus belajar dan meningkatkan pengetahuan mereka. Pasalnya, kata Farid Wadjdy, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang kian pesat, termasuk bidang kesehatan.

“Tehnologi dan ilmu pengetahuan  tidak terkecuali  bidang kesehatan  berkembang cukup pesat. Sebab itulah, para dokter di Kaltim jangan sampai tidak mengikuti kemajuan ilmu dan teknologi dalam penanganan berbagai masalah kesehatan itu. Saya salut karena animo para dokter dan perawat untuk itu, ternyata sangat besar,” kata Wagub Farid Wadjdy saat membuka Symposium dan Workshop The 2nd Samarinda Continuing Medical Education On Cardiology (Scomec) bertema Managing High Blood Preasure Impact to Related Target Organ di Ruang Rembulan RSUD A Wahab Sjahranie Samarinda, Sabtu (9/7).

Terkait symposium yang berhubungan dengan berbagai permasalahan hipertensi atau tekanan darah tinggi yang digagas melalui kerjasama Perhimpunan Dokter Kardiovaskuler Indonesia (Perki) Komisariat Samarinda, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kaltim, IDI Samarinda dan RSUD A Wahab Sjahranie Samarinda, Farid Wadjdy menyebutkan bahwa gejala penyakit ini memang harus diwaspadai sebab sangat terkait dengan fungsi jantung dan kardiologi. Bila tidak diwaspadai sejak dini,  diperkirakan  di masa-masa yang akan datang gejala hipertensi akan terus meningkat.

Di Samarinda, misalnya, dari laporan RSUD A Wahab Sjahranie Samarinda  disebutkan telah terjadi peningkatan kunjungan penderita hipertensi antara 70 hingga 120 orang setiap harinya dengan latar belakang keluarga yang bervariasi. Jumlah ini tentu menjadi gambaran bahwa hipertensi yang permasalahannya tidak jauh dari urusan kurang berfungsinya peran jantung secara baik, juga bisa menyerang siapapun, termasuk masyarakat ekonomi lemah.

Apalagi kata Wagub, dalam laporan perkiraan World Health Organization (WHO), 2020 diperkirakan 18 juta orang akan mengalami kematian akibat permasalahan-permasalahan kardiovaskular tersebut. Dalam perkiraannya WHO menyebutkan 80 persen kematian akibat kardiovaskular akan terjadi di negara berpendapatan menengah rendah dan 86 persen diantaranya akan terjadi di negara-negara berkembang.

Penyakit hipertensi yang terkait penyakit kardiovaskular akan mengakibatkan kerusakan target organ antaralain otak, mata, ginjal, pembuluh darah perifer dan lainnya. Karena itu, perlu pengetahuan dan peningkatan pengetahuan para dokter dan perawat dalam penanganan dampak tekanan darah tinggi ke organ sasaran tersebut. Karena itu, maka symposium dan workshop ini menjadi sangat penting untuk secara terus menerus dilakukan.

“Peningkatan pengetahuan tentang penanganan yang tepat penyakit hipertensi dan kardiovaskuler ini akan mempermudah pelayanan prima bagi para penderita untuk mencapai kesembuhan mereka dari penyakit hipertensi, stroke dan penyakit lainnya terkait kardiovaskuler. Selain itu, tentu perlu juga kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan mereka,” kata Farid Wadjdy.

Sementara itu, Direktur RSUD A Wahab Sjahranie Samarinda dr Aji Syirafudin didampingi ketua panitia symposium ini dr Jun Herdianto mengungkapkan kegiatan kali ini diikuti sekitar 450 peserta yang terdiri dari dokter umum dan spesialis. Selain itu, beberapa peserta juga datang dari luar daerah. Sedangkan pemateri, sebagian besar diundang dokter-dokter berpengalaman asal Jakarta dan Surabaya.

“Kebanggaan bagi Kaltim, sebab beberapa dokter dari Jakarta, Surabaya, Bandung dan Makassar juga ikut dalam kegiatan ini. Bagi Kaltim, tentu ini akan berguna dalam penanganan masalah hipertensi secara lebih tepat dan akurat di semua daerah,” ungkap Aji Syirafudin.

Usai membuka kegiatan ini, Wagub Farid Wadjdy juga sempat meninjau pameran kesehatan yang juga digelar di lantai III rumah sakit tersebut. Saat pembukaan dan peninjauan tampak mendampingi Wagub Farid Wadjdy diantaranya, Asisten Kesejahteraan Rakyat H Sutarnyoto, Kepala Dinas Kesehatan Kaltim dr Syafak Hanung dan Direktur RSUD A Wahab Sjahranie dr Aji Syirafudin. (vb/sam)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.