ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Gubernur Ajak Masyarakat Terlibat Pelestarian dan Pemanfaatan Tumbuhan Obat Kalimantan

July 12, 2011 by  
Filed under Kesehatan

Share this news

SAMARINDA – vivaborneo.com, Gubernur Awang Faroek Ishak mengajak masyarakat kaltim terlibat dalam pelestarian dan pemanfaatan tumbuhan obat asli kalimantan. Pasalnya, untuk menggali tumbuhan obat agar lebih banyak dan lebih dalam tidak cukup hanya bergantung pada para pakar dan peneliti di bidangnya.

“Melainkan harus melibatkan masyarakat di sekitar hutan yang notabene lebih mengenali jenis tumbuhan yang ada disekitarnya. Karena sebenarnya kaltim memiliki banyak jenis tumbuhan obat,” ucap Faroek dalam sambutan tertulis yang dibacakan ASS III Setprov Kaltim, H. Sutarnyoto sesaat sebelum membuka lokakarya nasional tentang prospek pelestarian dan budidaya tumbuhan obat kalimantan, di Kantor Gubernur, Samarinda, selasa (5/3).

Dikatakan, perlunya masyarakat terlibat dalam kegiatan pelestarian dan pemanfaatan tumbuhan obat, dimaksudkan agar masyarakat turut merasa memiliki. Selain itu diharapkan dapat menjadi nilai tambah bagi kesejahteraan hidup mereka. “Karena jika masyarakat tidak dilibatkan secara aktif dalam kegiatan tepelestarian dan pemanfaatan tumbuhan obat, maka usaha kita akan sia-sia,” timpalnya

Dia mencontohkan, di Kabupaten Paser misalnya disana terdapat obat bermacam penyakit dari tumbuhan Bawang Tiwai (Bawang Dayak), kemudian di Kutai Barat dan daerah di sekitarnya terdapat tumbuhan hutan yang bisa digunakan untuk menjarangkan kelahiran anak (Obat KB), serta di Malinau yang juga terdapat jenis tumbuhan obat yang batang atau kulit kayunya bisa digunakan untuk penawar racun dan lain sebagainya.

Berkaitan itu, pihaknya menginginkan dinas, instansi, lembaga dan pihak terkait lingkup kaltim agar mampu mensinergikan semua rencana, kegiatan dan kemampuan yang ada. Sehingga pelestarian dan pemanfaatan tumbuhan obat asli kalimantan dapat dilakukan secara sinergis dan berjalan dengan koordinasi yang baik.

Seperti diketahui, tumbuhan obat yang sudah cukup dikenal di Kalimantan umumnya dan di Kaltim secara khusus hanya tumbuhan pasak bumi atau Eurycoma longifolia. Namun begitu, tumbuhan pasak bumi masih belum banyak diteliti oleh para peneliti atau pemerhati tumbuhan obat kaltim. Melainkan lebih banyak dilakukan oleh malaysia yang notabene merupakan negara lebih maju dari indonesia.

“Mereka (malaysia) telah melakukan banyak penelitian, pengujian dan hingga kini terus berupaya menghasilkan produk-produk obat maupun makanan untuk dikonsumsi sebagai penyembuh bermacam jenis penyakit dan untuk kesegaran tubuh. Bahkan saat ini marak kita jumpai beberapa produk obat dan makanan serta minuman berbahan baku tumbuhan pasak bumi dari Malaysia,” ungkapnya. (vb/arf)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.