ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Maloy dan Tol Kaltim Masuk MP3EI

August 22, 2011 by  
Filed under Berita

Share this news

SAMARINDA – vivaborneo.com, Pembangunan dan pengembangan kawasan indutri dan pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy Kabupaten Kutai Timur dan pembangunan expressway (jalan cepat bebas hambatan) atau jalan tol Balikpapan-Samarinda masuk dalam program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) periode 2011-2025.

“Beberapa proyek pembangunan yang sedang dilaksanakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan  Pembangunan Ekonomi Indonesia ternyata masuk dalam program pembangunan nasional,” kata Kepala Badan Perijinan dan Penanaman Modal Daerah (BPPMD) Kaltim HM Yadi Sabianoor.

Menurut dia, untuk proyek pembangunan KIPI Maloy melalui MP3EI telah dianggarkan sebesar Rp4,8 triliun dengan masa pembangunan sejak 2011-2013. Sedangkan pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda dianggarkan Rp6,3 triliun dengan masa pengerjaan 2010-2016.

Beberapa  proyek pembangunan tersebut yang menjadi program prioritas pemerintah daerah ternyata disinergikan dengan pembangunan nasional. Selain Pelabuhan KIPI Maloy dan jalan tol juga terdapat pembangunan Jembatan Pulau Balang untuk bentang panjang 1.314 meter senilai Rp3,6 triliun ditargetkan pelaksanaan sejak 2013-2015.

Pengembangan pelabuhan Internasional Balikpapan khususnya terminal peti kemas Kariangau dengan nilai anggaran Rp713 miliar masa kegiatan sejak 2008-2012, peningkatan jalan Tanjung Selor Kabupaten Bulungan hingga Tanjung Redeb Kabupaten Berau sampai Maloy Kabupaten Kutai Timur sepanjang 523 kilometer sebesar Rp550 miliar ditarget 2011 selesai 2014.

Pembangunan Jembatan Pulau Balang bentang pendek sepanjang 470 meter senilai Rp488 miliar target selesai 2011. Peningkatan jalan Samarinda-Bontang dan Sangatta-Maloy sepanjang 287 kilometer dengan anggaran sebesar Rp481 miliar target 2011-2014. Pelebaran jalan Samarinda menuju Tenggarong guna pengembangan Destinasi Pulau Parai Kumala Tenggarong senilai Rp400 miliar ditarget 2011-2015.

Pelebaran jalan menuju kawasan wisata sepanjang 30 kilometer sebesar Rp200 miliar dan pembangunan jalan lingkungan kawasan wisata terpadu Rp150 miliar. Keduanya proyek tersebut merupakan  kegiatan pengembangan destinasi Pulau Derawan dan Tanjung Batu sejak 2011-2015.

“Pembangunan proyek-proyek tersebut merupakan pembiayaan yang dilakukan pemerintah melalui anggaran pusat (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/APBN) maupun pemerintah daerah (APBD) sesuai dengan tahun anggaran yang ditetapkan,” jelasnya.

Selain itu, terdapat beberapa proyek yang dilaksanakan dengan menggunakan dana Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang masuk MP3EI, diantaranya pembangunan pembangkit listrik yang dilakukan Perusahaan Listrik Negara (PLN) senilai Rp7,2 triliun ditarget selesai 2015 dan pengembangan fasilitas transmisi kelistrikan Rp1 triliun serta Bandara Sepinggan Balikpapan oleh Angkasa Pura senilai Rp1,6 triliun rampung 2014.

“Terdapat pula proyek yang dilaksanakan secara campuran atau kerjasama pemerintah dengan swasta, diantaranya pembangunan jalur kereta api sepanjang 203 kilometer dari Puruk Cahu Kalimantan Tengah hingga Tanjung Isuy senilai Rp20,3 triliun dan Kalimantan Power Plant berkekuatan 700 megawatt senilai Rp7 triliun. Namun, kedua proyek tersebut akan dilaksanakan pada 2015,” ujar Yadi Sabianoor. (vb/mas)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.