Yayasan Laskar Pangeran Antasari Nyatakan Perang Terhadap Narkoba

Badan Narkotika Provinsi Kaltim dan Yayasan Pangeran Antasari Kaltim menggelar sosialiasi pencegahan,  pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkoba dihadiri  anggota organisasi kepemudaan di Kaltim, dibuka oleh Wakil Gubernur Kaltim Farid Wadjdy,  di Hotel Grand Tiga Mustika Balikpapan, Minggu (18/10)

Yayasan Pangeran Antasari Kaltim yang menggagas acara ini merupakan organisasi kepemudaan daerah yang berdiri 24 Juli 2006, dengan Surat Keputusan (SK) Depkumham tanggal  1 September 2006.

Ketua Umum Laskar Pangeran Antasari Kaltim, H.Juhriansyah mengatakan selain bergerak dibidang keagamaan dengan membangun pesantren dan memperbaiki  ahlak anggotanya , organisasi kepemudaaan ini juga memfokuskan diri mereka untuk memberantas peredaran gelap narkoba untuk membantu pemerintah dalam mewujudkan program zero narkoba 2015.

“Kami ingin membangun bangsa Indonesia yang sehat menuju  masyarakat madani dan Kamibertekad menyejahterakan masyarakat yang makmur dalam keadilan  dan adil dalam kemakmuran,” ujarnya.

Wakil Gubernur Farid Wadjdy dalam sambutannya saat membuka acara mengatakan pemberantasan peredaran gelap narkoba tidak bisa hanya dilakukan oleh aparat kepolisian, badan narkotika daerah dan pemerintah, namun juga partisipasi masyarakat.

“Ada 130 ribu korban pertahun untuk penyalahgunaan narkoba dan masih banyak yang belum terungkap dan kecendrungannya terus naik,” ujar Wagub.
Farid Wadjdy juga mengingatkan akan bahaya narkoba yang dapat mengenai siapa saja tanpa pandang bulu. Dirinya juga menghimbau masyarakat untuk tidak menghujat korban narkoba, namun dapat memberikan dorongan moral dan semangat untuk kembali sehat.

Pemerintah Provinsi Kaltim, lanjut Wagub, berencana akan membangun pusat rehabilitasi  pengguna narkoba, untuk mengantisipasi korban narkoba yang kian hari cendrung meningkat dan membutuhkan perawatan untuk kembali sehat.

Sementara itu, Kepala Badan Narkotika Provinsi Kaltim, Sabar Sinaga, dihadapan peserta menjelaskan   bahwa Kaltim dengan jumlah penduduk tiga jutaan, menempati peringkat ke empat  se Indonesia dalam masalah penyalahgunaan narkoba. (vb-01)

---