ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Kaltim Telah Antisipasi Pengembangan Pendidikan Karakter

August 3, 2012 by  
Filed under Serba-Serbi

Share this news

SAMARINDA – vivaborneo.com, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, H Musyahrim mengaku Pemprov Kaltim telah lebih dulu mengantisipasi pengembangan pendidikan karakter dalam kurikulum pendidikan nasional dan daerah. Bentuknya, dengan meningkatkan lama pembelajaran pendidikan agama dari dua jam pembelajaran, menjadi empat jam pembelajaran.

“Terkait pendidikan agama, di Perda No 3/2010 tentang penyelenggaraan pendidikan di Kaltim (Perda Pendidikan,red)  secara jelas mengatur tentang penambahan lama jam belajar. Dengan ini diharapkan pendidikan karakter dan budi pekerti peserta didik bisa semakin luas dikembangkan,” ujarnya.

Musyahrim yang ditemui wartawan seusai membuka workshop bantek profesional pengembangan kurikulum bagi tim pengembang kurikulum (TPK) Kaltim, di Aula Disdikbud Kaltim, Samarinda, Jumat (3/8), mengatakan penambahan jam pembelajaran tersebut dimaksudkan agar pada pelaksanaannya pendidikan agama tidak hanya sebatas menyampaikan teori-teori pembelajaran. Lebih dari itu, kata dia, diharapkan turut dapat menjadi media penerapan praktek-praktek dari teori yang dipelajari.

Seperti misalnya, teori tentang pentingnya saling hormat menghormati dan saling menghargai antar sesama. Menurut dia, guru mata pelajaran pendidikan agama dituntut mampu mengajak peserta didiknya menerapkan teori pembangunan karakter tersebut baik saat jam pelajaran tersebut secara formil, maupun diluar jam pelajaran yang tidak formil atau implementasi pembelajaran dalam kehidupan.
Dengan begitu, pihaknya berkeyakinan nantinya pendidikan karakter akan semakin luas. Namun, tetap perlu keseriusan guru bersangkutan dalam mengembangkan pola pembelajaran pendidikan agama agar hasil yang didipat juga lebih maksimal.(vb/arf)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.