ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Dishut Kaltim Siap Sediakan Bibit Gaharu

August 6, 2012 by  
Filed under Berita

Share this news

SAMARINDA – vivaborneo.com, Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Kaltim, H Chairil Anwar mengatak siap menyanggupi penyediaan bibit tanaman gaharu bagi Kabupaten/Kota yang ingin mengembangkan potensi tanaman gaharu di daerahnya masing-masing. Hanya saja perlu koordinasi dan sinkronisasi program dengan Bupati/Walikota terkait penanggung jawab penanaman dan perawatan pohon hingga menghasilkan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) atau hasil hutan kayu ikutan gaharu.

“Pada prinsipnya kita siap menyediakan bibit gaharu terutama bagi daerah yang dianggap berpotensi. Kalau masalah koordinasi denga Bupati/Walikota setempat, karena dikhawatirkan kita menyediakan bibit, tapi kabupaten/kotanya tidak bertanggung jawab,” ujar H Chairil Anwar ketika dikonfirmasi wartawan, ruang kerjanya.

Menurut dia, kalau masyarakatnya tentu siap saja menerima bantuan bibit gaharu. Namun, tidak ada yang menjamin kepastian ditanam atu tidaknya. Itu lah sebanya, kata dia, perlu keterlibatan Pemkab/Pemkot setempat dalam hal bertanggung jawab memastikan bahwa bibit gaharu tersebut ditanam dan dipelihara masyarakat sesuai teknis program dan kebijakan yang nantinya dibuat.

Sebab, jika tidak ada interpensi pemda setempat, bukan mustahil mereka yang tidak bertanggung jawab tidak menanamnya dan hanya meletakkan bantuan bibit gaharu tersebut disamping rumah. Mengingat, bantuan bibit tanaman tidak seperti bantuan bibit sapi yang hasilnya dapat dinikmati secara cepat.

Terlebih bagi tanaman gaharu yang ketika dibudidayakan perlu dilakukan tindakan-tindakan intensif agar setiap pohon yang ditanam mampu menghasilkan gaharu dengan hasil yang baik dan banyak, karena tidak semua pohon dapat menghasilkan gaharu. “Lain hal bagi yang tumbuh alami, gaharunya dapat keluar sendiri meski hanya terpatah terkena rebahan pohon,” tuturnya.

Meski begitu, pihaknya mengaku telah melakukan penelitian tuk mendorong agar gaharu ada di pohon dengan di suntik dan sebagaimacamnya melalui balitbang kehutanan kaltim. Termasuk, kata dia, agar setiap pohonnya dapat dipanen beberapa kali.

Ketika ditanya kesiapan dan target penyedian bibit gaharu untuk memenuhi permintaan kabupaten/kota, pihaknya mengaku hingga saat ini belum melakukan pengadaan bibit. “Hingga saat ini baru sebatas penyemaian melalui Balitbang. Namun kalau bicara target penyediaan bibit, semua tergantung permintaan yang diampaikan melalui rapat koordinasi pengembangan (rakorbang) kehutanan bersama kabupaten/kota se-kaltim setiap tahunnya,” tandasnya.

Seperti diketahui, permintaan bagi Dishut tuk menyediakan bibit gaharu dimaksud merupakan arahan Gubernur Kaltim, H Awang Faroek Ishak yang melihat potensi pengembangan gaharu cukup menjanjikan di Kaltim. Pihaknya melihat contoh nyatanya saat melakukan kuker Gubernur ke wilayah uatara Kaltim beberapa waktu lalu. Pada saat itu Gubernur Faroek melihat keberhasilan Bupati Nunukan, Basri mengembangkan gaharu milik pribadinya.

Dengan luasan lahan 2 hektare, Bupati Basri mengembangkan 400 pohon gaharu. Potensinya, setiap satu pohon dapat menghasilkan 3 kilogram gaharu. Jika dijual dalam bentuk bahan mentah perkilogramnya mencapai Rp 15 Juta dan mencapai Rp 450 juta perliternya.(vb/arf)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.