ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Gubernur Sidak Pelabuhan dan Terminal Antar Kota

August 18, 2012 by  
Filed under Serba-Serbi

Share this news

SAMARINDA – vivaborneo.com, Gubernur Kaltim, H Awang Faroek Ishak melakukan inspeksi mendadak ke Pelabuhan Penumpang, Samarinda dan Terminal Penumpang Sungai Kunjang, Samarinda, Jumat (17/8). Sidak yang dilakukan bersama jajaran pejabat di lingkungan Dinas Perhubungan Kaltim dan Samarinda tersebut dalam rangka mengawasi pelayanan perusahaan jasa trasfortasi selama arus mudik lebaran.

“Saya sangat senang sekali melihata pelayana transfortasi kapal laut ini. Semua berjalan lancar. Saya tidak ada melihat terjadi kelebihan kapasitas penumpang,” ujar Faroek.

Pelayaran mudik terakhir ini misalnya, dari total kapasitas penumpang yang mencapai 1.500 orang hanya diikuti sekitar 800 penumpang. Meskipun hal tersbut karena sebian besar pemudik tujuan Sulsel sudah pulang lebih dulu baik menggunakan pesawat udara maupun kapal laut.

Khusus kapal laut, sebut dia, lonjakan penumpang terkhir terjadi pada pelayaran 15 Agustus tadi. Sedang keberangkatan kali ini hanya sisa kelebihan penumpang pelayaran terdahulu. “Yang jelas sukur Alhamdulillah semua dapat terangkut dengan baik,” tukasnya.

Terkait pelayanan yang diberikan, Faroek menilai pelayanan di dalam kapal cukup bagus. Mislanya untuk kendaraan, memang khusus untuk kendaraan, tidak diisi penumpang sehingga berdampak kelebihan kapasitas. Pihaknya menyebut, berdasarkan laporan dari Administrator Pelabuhan (Adpel) Samarinda pelayaran selama arus mudik lebaran masih dalam batas kewajaran.

Sedang terkait kelayakan Pelabuhan Samarinda sendiri, pihaknya menilai memeng perlu peningkatan. Hanya saja, perlu waktu. Mengingat, sekarang masih dibangun di Palaran. “Kalau di Palaran sudah jadi, nanti akan kita gabung disana dan tidak ada lagi Pelabuhan di tengah kota,” tandasnya seraya menyebut, saat sekarang masih terminal cargonya yang dipindah di Palaran.
Kedepan, Pelabuhan Balikpapan dan terminalcargonya akan dijadikan satu di Kariangau, Balikpapan. Termasuk Maloy, Kutim untuk terminal cargo dan CPO kelapa sawit. “Hanay saja ya itu dati semua harus bertahap. Karena perlu waktu dan dan  yang cukup,” tukasnya.

Sementara terkait hasil sidaknya ke Terminal Sungai Kunjang, Samarinda, pihaknya mengaku tidak ada masalah. Karena tidak ada terjadi kelebihan penumpang. Apalagi, kata dia, berdasarkan laporan pihak UPTD Terminal Dishub Samarinda memang sejak beberapa tahun terkahir jumlah penumpang cenderung menurun saat mudik lebaran.

Sementara Kadishub Samarinda melalui Kepala UPTD Terminal Samarinda, Sujoko membenarkan pernyataan tersebut. Menururt dia sejak beberapa tahun terakhir ketika lebaran keberngkatan di beberapa terminal di Samarinda cenderung menunjukan trend penururnan.

“Untuk keberangkatan lebaran umumnya selalu mengalami penurunan. Bahkan untuk semua terminal penururnannya mencapai 26 persen pada 2010-2011. untuk tahun ini diprediksi mencapai 30 persen penurunan keberangkatan,” katanya seraya merinci  penurunan keberangkatan dimaksud salah satunya terlihat dari jumlah penumpang dan keberangkatan bus di Terminal Sungai Kunjang. Untuk tujuan Samarinda – Balikppan, Melak, Kota Bangun, Handil, Muara loh dan sebagainya sejak 12 Agustus tadi dengan keberangkatan 68 bus, jumlah penumpangnya mencapai 1.136 orang dan pada 15 Agustus hanya dengan berangkatan 64 dan jumlah penumpangnya hanya 1.075. Artinya setiap keberangkatan mengalami penurunan penumpang rata-rata 6,87 persen atau sekitar 7 orang setiap keberangkaan.

“Ini salah satu sebabnya karena tidak bisa diukur mutlak dari sini (data keberangkatan di terminal, Red). Karena ada yang ngetem di jalan. Karenanya saya mau mencoba sampling habis lebaran data kedatangan di daerah tujuan itulah merupakan kedatangan dari Samarinda,” sebutnya. (vb/arf)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.