ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

RSU A Wahab Syahranie Catat 157 Orang Terinfeksi HIV

November 5, 2009 by  
Filed under Berita

Share this news

SAMARINDA – vivaborneo.com, Direktur Utama Rumah Sakit Umum Abdul Wahab Syahranie (RSU AWS) dr H Ajie Syirafuddin  MMR  mengingatkan agar masyarakat  tetap menjaga pola hidup sehat, menjauhi narkoba  dan mewaspadai ancaman bahaya HIV/AIDS.
Data Voluntary Counseling Test (VCT) atau tes konsultasi sukarela RSU AWS  2005 hingga 2009 mencatat kunjungan masyarakat sebanyak 2.683 orang. 2.373 orang diantaranya melanjutkan pada proses konseling tentang HIV/AIDS. Dari jumlah ini hanya 2.254 orang yang kemudian berlanjut ke proses tes HIV/AIDS, dengan  1.360 laki-laki dan 894 perempuan.  “Dari 2.254 orang yang bersedia melakukan tes HIV/AIDS, ditemukan 157 orang yang terinfeksi HIV positif. 95 laki-laki dan 62 perempuan,”  kata Ajie Syirafuddin.
Jika merunut skema gunung es dalam kalkulasi HIV/AIDS, yakni satu orang menggambarkan seratus orang lain berpotensi terjangkit, maka bisa diprediksi penderita HIV/AIDS di Kaltim diperkirakan  berjumlah 15.700 orang.

Dari sisi usia penderita, data RSU AWS mencatat 7 penderita HIV positif berusia kurang dari 15 tahun. Angka ini kemungkinan besar lebih banyak disebabkan oleh faktor transmisi perinatal (faktor tertular karena kelahiran). 31 orang berusia antara 15 – 24 tahun, 88 orang berusia 25 – 34 tahun, 24 orang berusia 35-44 tahun dan 7 orang lainnya berusia lebih dari 44 tahun.

“Penularan HIV?AIDS sangat dihindari dengan pola  hidup sehat, tidak berganti-ganti pasangan, jauhi narkoba terutama dengan penggunaan jarum suntik. Dan kami selalu terbuka menyiapkan ruang konsultasi, bahkan hingga tes HIV/AIDS. Semua gratis,” kata Ajie Syirafuddin didampingi stafnya, dr Nurliana Adriati Noor.
Faktor resiko keterjangkitan terbesar adalah karena hubungan seksual vaginal yakni sebanyak 1.054 kasus. Faktor lain penularan HIV/AIDS antaralain tatto, anal seks, oral seks, alat suntik dan transmisi Perinatal.

Terbanyak penderita adalah dari kalangan swasta  yakni 98 orang dari 1.475 orang yang melakukan tes. Sejauh ini belum ditemukan penderita HIV/AIDS dari kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau TNI/Polri. Ada 145 PNS yang melakukan dan 189 anggota TNI melakukan tes yang sama. Sementara tidak satu pun anggota Polri yang datang untuk melakukan tes tersebut.

Untuk penderita yang hamil, Ajie menyarankan proses kelahiran dilakukan dengan pola sectio cesaria (proses kelahiran cesar) karena relatif lebih aman dari kemungkinan penularan HIV/AIDS terhadap bayi yang dilahirkan. RSU AWS sudah melakukan sectio cesario sejak 2007 dan tahun ini kembali melakukan hal yang sama.

“Hari ini (kemarin), bahkan segenap karyawan dan manajemen RSU melakukan syukuran atas sukses proses sectio cesario salah seorang penderita HIV. Beberapa LSM peduli HIV/AIDS juga hadir,” pungkas Ajie. (vb-03)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.